Jenis Konstruksi Baja, Keunggulan dan Kekurangan, dan Metode Pemasangannya

Saat ini alternatif bahan material untuk mendirikan sebuah bangunan cukuplah beragam. Salah satu yang lagi tren saat ini adalah penggunaan konstruksi baja karena kokoh, tidak mudah hancur, dan pengerjaannya menjadi lebih cepat. 

Jika dulu struktur konstruksi baja lebih banyak digunakan untuk membangun gedung-gedung pencakar langit dan jembatan besar, saat ini kita sudah sering menemukan bangunan-bangunan rumah, cafe, dan ruko menggunakannya sebagai struktur bangunan..





Jenis-Jenis Konstruksi Baja


Jenis konstruksi baja secara umum berdasarkan struktur bangunannya dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:


1. Tipe Cangkang (Shell-Type Structure)




Jenis konstruksi baja ini memiliki struktur berbentuk kubah atau lengkungan/cangkang. Struktur dengan bentuk seperti itu berfungsi untuk menahan tarikan. Umumnya konstruksi tipe ini selalu dikombinasikan dengan struktur kabel untuk menyeimbangkan tegangan. 

Sebagai contoh, pengerjaan proyek bangunan yang menggunakan jenis konstruksi baja ini adalah seperti masjid, lapangan atletik, gor atau gelanggang olahraga, dan stadion.


Baca juga: Harga Kubah Masjid Per Diameter Berdasarkan Bahannya


2. Tipe Rangka (Frame Structure)



Jenis struktur baja ini merupakan yang paling populer dan banyak digunakan. Struktur ini berupa batang baja mulai dari batang tarik, batang belok, hingga batang lentur yang disusun saling memperkuat satu sama lain. 

Sebagai contoh, tipe rangka banyak digunakan untuk struktur atap, jembatan, gedung pabrik, warehouse, tower BTS, dan lain sebagainya.

3. Tipe Suspensi (Suspension Type Structure)



Struktur baja ini mengandalkan adanya keberadaan kabel tarik. Elemen tarik pada suspension type structure ini dinilai masih yang paling efisien untuk menahan beban bangunan. 

Sebagai contoh, struktur ini banyak digunakan pada bangunan jembatan yang membutuhkan tingkat elastisitas tinggi.


Sedangkan jenis konstruksi baja berdasarkan ragam olahannya (produk) adalah sebagai berikut:


1. Plat Baja

Bahan plat baja ini masih diolah kembali untuk menjadi produk lain seperti tangki air, plat lambung kapal, dan lain sebagainya.

Jenis produk baja ini tersedia dalam bentuk lembaran atau roll dengan standar kualitas dan ukuran produk yang terperinci.

Baca juga: Konstruksi Menara Tandon Air dari Baja dan Beton, Ini Cara Membuatnya!


2. Baja Siku

Produk baja ini juga dikenal dengan sebutan besi siku. Ukuran besi siku sangatlah beragam mulai dari ukuran luas penampang 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 5 cm dan dengan ukuran ketebalannya berkisar 1,4-3,4 mm.

Produk ini biasa digunakan untuk membuatmenara tower, rak lemari dan buku, dsb.


3. Baja Wide Flange atau H-Beam

Juga dikenal dengan profil baja H. Jenis produk konstruksi baja yang biasanya diaplikasikan untuk tiang pancang, kantilever pada kanopi, dan lain sebagainya.


4. Pipa Baja

Sesuai dengan namanya, produk baja ini digunakan sebagai saluran perpipaan. Tak sampai di situ, produk ini juga biasa diaplikasikan sebagai bracing, rangka atap, lampu penerangan, dan tiang pancang reklame/baliho.

Baca juga: Spesifikasi Iklan Billboard dan Ukurannya, Ini Tips Memilih Lokasi untuk Billboard!


5. Baja UNP

Atau biasa dikenal dengan besi UNP atau profil U. Produk baja ini banyak digunakan sebagai sambungan atau dudukan saat pembangunan atap. Kanal U ini juga berfungsi sebagai penyangga utama atau penguat pada jembatan baja atau konstruksi baja.



6. Baja CNP

 Atau besi CNP atau Lipped Channel merupakan jenis produk konstruksi baja yang biasanya untuk member Trus. Selain itu, baja ini juga biasa dijadikan untuk pembuatan pagar, dan rangka kanopi untuk carport mobil.


7. Baja T-Beam


Bentuknya menyerupai penampag seperti huruf T. Profil besi T beam ini banyak dimanfaatkan sebagai struktur load-bearing logam atau sebagai balok lantai pada proses konstruksi bangunan.



Keunggulan dan Kelemahan Konstruksi Baja


Penggunaan konstruksi baja lebih efisien jika dibandingkan konstruksi kayu. Kunggulan baja yang kokoh untuk struktur bangunan dinilai lebih baik dibandingan menggunakan bahan kayu.  

Berikut ini adalah kelebihan konstruksi baja yang bisa kita dapatkan untuk kebutuhan pondasi sebuah bangunan :


1. Lebih Stabil dan Kokoh

Struktur baja jauh lebih konstan dan stabil dibanding kayu. Pada strukur kayu dibutuhkan tatakan labil dari kontur tanah yang ditempati. Nah dengan kehadiran konstruksi baja ini mampu menjawab permasalahan tersebut.

Karakter baja yang kokoh membuat struktur bangunan tidak mudah bergeser.


2. Daktilitas Tinggi

Daktilitas adalah kemampuan sebuah struktur bangunan mengalami simpangan pasca-elastik secara berulang namun tanpa mengalami penurunan kekuatan yang berarti. 

Konstruksi baja memiliki daktilitas tinggi yang artinya, setiap perubahan akibat getaran atau beban secara konstan, produk dapat mempertahankan posisi dengan baik, sehingga struktur bangunan tetap kokoh dan aman. Jadi, bangunan dengan konstruksi baja akan lebih aman ketika terjadi gempa.

2. Instalasi mudah

Konstruksi baja ini diproduksi secara fabrikasi. Dengan sistem seperti itu membuat produk konstruksi baja lebih mudah dalam proses pemasangannya.


Sedangkan kekurangan dari pengerjaan konstruksi baja adalah


1. Tidak Presisi

Kelemahan struktur baja yang pertama adalah tidak adanya presisi pada garis level pasangan dinding bata atau balok beton

Dengan begitu, perlu adanya revisi berupa penambalan, pengganjalan, ataupun pembobolan dan pemangkasan di bagian-bagian yang tidak level agar tempat dudukan kuda-kuda rangka atap baja ringan memiliki tampilan yang sempurna.


2. Membutuhkan Tenaga Ahli untuk Proses Pemasangan

Untuk meminimalisir risiko saat proses pemasangan, maka dibutuhkan tenaga ahli profesional yang sudah berpengalaman mengerjakan proyek bangunan konstruksi baja.



Prosedur Pengerjaan Konstruksi Baja

Mekanisme penyambungan pada pengerjaan konstruksi baja adalah proses penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Secara umum produk baja ini dapat dipasang dengan beberapa model penyambungan, berikut diantaranya :



1. Bolt & Nut

Dikenal dengan sebutan mur dan baut. Metode ini banyak digunakan penyambungan konstruksi baja yang bersifat semi permanen. Dengan metode ini, pemilik dapat dengan mudah melakukan perombakan struktur bangunan jika suatu saat dibutuhkan proses perluasan dan/atau kebutuhan lainnya.

2. Metode pengelasan

Proses ini dilakukan untuk menyatukan material baja dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi. 

Metode penyambungan ini banyak dilakukan untuk instalasi konstruksi permanen seperti untuk konstruksi jembatan, sistem pumbling, konstruksi kapal laut, kereta api, dan berbagai bangunan dengan rangka baja lainnya.

3. Paku

Metode instalasi ini digunakan untuk proses penyambungan pelat baja dengan ketebalan yang terbatas. Jenis paku yang digunakan biasanya menggunakan paku keling.

Cara ini lebih mudah dan sederhana namun hanya bisa digunakan untuk produk baja yang memiliki ukuran ketebalan yang tipis, seperti pada baja ringan,


Konstruksi baja adalah salah satu bahan modern untuk konstruksi yang mampu menjawab permasalahan pada bahan kayu. Metode pemasangan konstruksi baja memang cukup rumit mengingat tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Oleh karenanya, gunakan jasa konstruksi yang profesional agar dihasilkan bangunan yang sempurna.

0 Response to "Jenis Konstruksi Baja, Keunggulan dan Kekurangan, dan Metode Pemasangannya"

Posting Komentar