Mengenal Metode Pengecoran Beton, Material, dan Tahapannya

Dalam proses pekerjaan konstruksi, beton cor hampir selalu dibutuhkan di dalamnya. Beton cor menawarkan banyak keunggulan sehingga penggunaannya menjadi sesuatu yang wajib dalam berbagai jenis konstruksi. Jadi tak heran jika proses pengecoran beton sering ditemui di banyak proyek konstruksi.

Beton cor yang digunakan untuk tiap jenis konstruksi tidaklah sama. Beton untuk jalan tol pasti berbeda dengan beton untuk perumahan atau rabat beton jalan desa. Karena jenisnya berbeda, komposisi material dan proses pengecorannya pun tidak sama.




Apa itu Pengecoran Beton?


Pengecoran beton merupakan suatu pekerjaan menuangkan beton segar pada sebuah permukaan yang telah diberi besi tulang atau bekisting (cetakan). Beton segar tersebut merupakan campuran dari semen, agregat, dan air.


Setelah beton segar dituangkan, beton tersebut akan mengering dan mengeras. Cepat lambatnya proses ini tergantung pada beberapa hal. Sinar matahari dan hembusan angin mempengaruhi proses pengerasan beton yang pengecorannya dilakukan di area konstruksi.

Beton memiliki kuat tekan tinggi, tapi kekuatan tarik lemah. Kuat tekan tersebut dihitung dalam satuan kg/cm persegi yang disimbolkan dengan huruf K.

Pada keadaan normal, kekuatan beton akan semakin kuat seiring bertambahnya umur beton. Hal lain yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah jenis semen, material campuran semen, dan proses pengerasan.

Jenis-Jenis Beton 


Beton dibedakan dalam beberapa jenis berdasarkan berbagai hal. Apa saja jenis-jenis beton tersebut?

1. Jenis Beton Berdasarkan Kualitasnya

Berdasarkan kualitasnya, mutu beton dibedakan menjadi beberapa jenis.

  • Beton K450

Jenis beton ini memiliki kualitas yang sangat bagus karena tahan terhadap tekanan berat. Beton K450 memiliki kekuatan tekan 450 kg/cm2. Jenis beton tersebut cocok untuk konstruksi jalan negara dan jalan tol.

  • Beton K350

Beton berkekuatan tekan 350 kg/cm2 ini biasanya digunakan dalam konstruksi bangunan umum. Beton K350 sering kali ditemui pada lantai dasar bangunan.

  • Beton Cor K300



Beton cor K300 memiliki kekuatan tekan yang cukup baik. Umumnya, jenis beton tersebut digunakan dalam konstruksi bangunan dengan 3-5 lantai. Sehingga, tak heran jika kontraktor sering menggunakannya pada konstruksi bangunan komersial.

  • Beton Cor K250




Untuk konstruksi bangunan dengan 2 lantai, biasanya cukup dengan beton cor K250. Jenis beton berkekuatan 250 kg/cm2 ini cocok untuk konstruksi perumahan dan ruko.

Baca juga: Ide Desain Rumah dan Toko (Ruko) yang Menarik

  • Beton Cor K175



Jenis beton ini memiliki kekuatan tekan yang paling kecil di antara jenis beton cor lainnya, yaitu hanya 175 kg/cm2.Beton K175 dapat digunakan untuk konstruksi bangunan ringan atau tidak terkena beban berat.

2. Jenis Beton Berdasarkan Proses Pengolahan Materialnya

Berdasarkan proses pengolahan materialnya, jenis beton dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Beton Sitemix

Beton sitemix adalah beton yang diproduksi langsung di area konstruksi. Material pembentuk beton akan dimasukkan ke dalam concrete mixer untuk diaduk dan campuran bahan ini akan dituang pada area yang telah dipersiapkan.

  • Beton Readymix


Proses pengecoran beton readymix tetap dilakukan di area konstruksi. Namun, campuran bahan pembentuk beton diolah di batching plant supplier beton. Campuran bahan ini nantinya di angkut ke lokasi dengan menggunakan truck mixer.


3. Jenis Beton Berdasarkan Tempat Pengecorannya


Menurut tempat pengecorannya, beton dibedakan menjadi beton precast dan beton cast in situ.

  • Beton Precast


Beton precast disebut juga beton pracetak. Proses pengecoran dan pengerasan jenis beton ini dilakukan di pabrik atau workshop. Setelah beton jadi, barulah beton dibawa ke area konstruksi untuk dirangkai atau dirakit dengan bantuan alat berat.

  • Beton Cast in Situ

Beton cast in situ adalah beton yang pengecorannya dilakukan di area konstruksi. Sehingga, campuran bahan pembentuk beton akan secara langsung dituang pada struktur bangunan yang telah disiapkan. Perawatan dan pengerasannya juga dilakukan di area itu.


Keunggulan Beton Cor


Mengapa beton cor banyak digunakan dalam konstruksi? Alasan di balik penggunaan beton cor adalah karena beton cor memiliki banyak keunggulan jika dibuat dengan komposisi bahan yang tepat dan dengan proses yang sesuai standar. Keunggulan beton adalah:

  • Kuat
  • Tidak keropos maupun retak
  • Permukaannya halus dan rata
  • Pembuatannya cepat
  • Biaya pemeliharaannya terjangkau
  • Tahan terhadap suhu tinggi


Material yang Dibutuhkan dalam Proses Pengecoran Beton

Untuk membuat beton cor yang berkualitas, diperlukan material pembuatan beton yang berkualitas dan komposisi yang tepat. Material utama yang dibutuhkan untuk pembuatan beton adalah sebagai berikut.

1. Semen


Bahan pembuatan beton yang paling utama adalah semen. Jenis semen yang paling sering digunakan adalah semen Portland. Untuk menciptakan beton berkualitas, pastikan bahwa semen tersebut belum menggumpal dan belum kadaluarsa.


Pastikan juga bahwa semen tersebut masih bereaksi. Komposisi semen yang diperlukan untuk membuat beton cor adalah satu bagian.

2. Agregat


Agregat adalah campuran kerikil dan pasir. Komposisi agregat dalam campuran beton segar adalah 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil.


Ketika memilih agregat, pastikan bahwa kerikil tidak mudah hancur. Selain itu, baik kerikil maupun pasir tidak boleh mengandung garam dan mineral logam, terutama Fe (besi). Agregat juga harus bebas dari biji tanaman dan kadar lumpurnya kurang dari 2%.


3. Air

Komposisi air yang diperlukan dalam campuran bahan pembuatan beton adalah 0,5 bagian. Sama seperti agregat, air yang digunakan dalam pengecoran tidak boleh mengandung garam, sisa tumbuhan, zat kimia, dan minyak.


4. Bahan Tambahan


Pengecoran memerlukan bahan lain selain ketiga material di atas. Bahan tambahan ini adalah kerangka besi cor dan papan atau triplek untuk membuat bekisting. Triplek yang digunakan sebaiknya adalah triplek baru, bukan bekas pengecoran sebelumnya.


Untuk pengecoran beton pada konstruksi bertingkat, diperlukan penyangga yang benar-benar mampu menyangga bekisting dan beton yang nantinya akan dicor.

Cara Melakukan Pengecoran Beton



Proses pengecoran dilakukan dalam beberapa tahapan.

1. Tahap Persiapan


Pada tahap ini, pekerja proyek akan melakukan proses mempersiapkan. Contoh persiapan ini adalah menentukan jenis beton yang diperlukan, mengkalkulasi dan menyediakan bahan pembuatan beton.

Selain itu, pekerja konstruksi juga perlu mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk keperluan pengecoran, contohnya concrete mixer.

Untuk pengecoran jenis beton ready mix, maka pihak pekerja konstruksi perlu berkoordinasi dengan pihak penyedia beton ready mix. Pada tahap ini, pekerja konstruksi juga perlu membuat bekisting.


2. Tahap Pengecoran

Di sini, campuran semen, agregat, dan air akan dituangkan pada bekisting. Pada proses pengecoran manual, pekerja konstruksi akan mencampur bahan tersebut secara manual terlebih dahulu dan kemudian menuangkan campuran pada bekisting.

Pada proses pengecoran dengan mesin, maka proses pencampuran material dilakukan dengan menggunakan concrete mixer dan penuangannya juga menggunakan mesin tertentu, contohnya paver concrete.


3. Tahap Penyempurnaan


Di tahap ini, beton akan mengalami proses pemadatan. Alat yang digunakan dalam proses tersebut adalah vibrator internal atau eksternal. Setelah proses ini dilakukan, beton akan bebas dari gelembung udara yang terperangkap


4. Tahap Perawatan


Perawatan dilakukan dengan mengoleskan curing compound pada beton.

Pengecoran beton adalah proses yang memerlukan persiapan maksimal. Tingkat kerumitan proses tersebut sangat beragam tergantung pada skala konstruksi, letak konstruksi, dan tujuan pembangunan konstruksi.

0 Response to "Mengenal Metode Pengecoran Beton, Material, dan Tahapannya"

Post a Comment