Apa itu Mutu Beton? Ini Perbedaan Mutu Beton FC (Mpa) dan Beton K (Kg/Cm2)

Mutu beton menjadi informasi yang digunakan seseorang untuk mengetahui kualitas, karakteristik maupun kekuatan beton. Biasanya untuk mengukur mutu beton tersebut akan digunakan sejumlah satuan dengan simbol huruf, seperti K, FC, dan lain sebagainya. 

Pengukuran kualitas mutu beton seperti ini biasanya umum dilakukan ketika Anda ingin membangun konstruksi tertentu. Mulai dari bangunan rumah, apartemen, gedung perkuliahan hingga gedung-gedung pencakar langit. 



Pengertian Mutu Beton 


Beton merupakan material yang paling dibutuhkan dalam dunia konstruksi, terutama konstruksi modern. Meskipun demikian, tiap-tiap beton mempunyai klasifikasi mutu yang berbeda-beda. Mutu beton adalah informasi yang digunakan untuk mencari tahu kualitas, kekuatan maupun karakteristik suatu beton.

Mutu beton dinyatakan dalam satuan huruf, misalnya K, FC dan sebagainya. Di Indonesia, informasi terkait mutu beton tersebut akan diukur dengan menggunakan satuan K sebagai simbol kekuatan tekanan per cm2

Di samping huruf K, informasi mutu beton juga bisa dikategorikan menjadi beberapa tingkatan. Mulai dari K-100 hingga K-500. Angka yang berada di depan tersebut merupakan daya tahan untuk kategori terkait. Adapun untuk kategorisasi tersebut sudah ditentukan dan diatur dengan baik sesuai dengan SNI.


Tujuan Mengetahui Mutu Material Beton

 

Penting sekali dilakukan sebelum memulai pembangunan suatu konstruksi agar terlebih dahulu mengetahui mutu beton. Dengan mengetahui mutu beton, maka Anda bisa jauh lebih mudah menyesuaikan dengan kebutuhan.

Tentu masing-masing kelas maupun jenis beton mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, jangan sampai keliru dalam menentukan pilihan. Ketika Anda sudah mengetahui mutunya, maka Anda tinggal mencocokan saja dengan kebutuhan. 

Misalnya, ketika Anda ingin merealisasikan pembangunan bendungan. Dalam hal ini tentu beton yang dibutuhkan adalah beton yang berasal dari kelas III. Tidak mungkin jika Anda menggunakan beton dari kelas I. Sebab, beton kelas I hanya digunakan untuk kepentingan non struktural. 


Klasifikasi atau Penggolongan Mutu Beton

 

Seperti halnya material konstruksi bangunan lainnya, beton juga dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis maupun kelasnya. Penggolongan tersebut tentu akan mempermudah Anda dalam memilih material beton sebagai bahan konstruksi bangunan.


1. Beton Berdasarkan Jenis-Jenisnya 

Salah satu penggolongan beton terpopuler adalah dapat dilihat berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis beton sangat bervariasi mulai dari beton ringan, normal, berat, massa, serat hingga Ferro-Cement. Sebelum memilih beton, perhatikan terlebih dahulu jenis-jenisnya.

  • Beton Ringan 

Jenis beton ringan adalah beton yang dibuat dengan kondisi bobot jauh lebih ringan ketimbang bobot beton secara umum. Bahkan agregat yang biasa dipakai untuk memproduksi beton ini memiliki berat jenis 800 sampai 1800 kg/m3 serta berkekuatan tekanan mencapai 6,89-17,24 Mpa. 

  • Beton Berat 

Sesuai namanya beton berat dibuat dengan menggunakan agregat paling berat. Bahkan jauh berbeda jika dibandingkan dengan beton ringan maupun normal. Agar bisa menghasilkan beton berat, maka umumnya menggunakan agregat dengan berat jenis sangat besar. 

  • Beton Normal 

Beton normal dibuat dengan agregat pasir sangat halus serta split untuk agregat kasar. Berat beton normal lebih berbobot ketimbang beton ringan namun jauh lebih ringan dibandingkan dengan beton berat. Berat jenisnya saja hanya 2200-2400 kg/m3

  • Beton Serat 

Jenis beton serat atau yang juga familiar dengan fibre concrete adalah jenis bahan komposit yang tersusun dari beton maupun bahan serat lainnya. Nantinya serat yang terdapat dalam beton ini berguna untuk mencegah keretakan. 

  • Beton Massa 

Beton massa biasa digunakan untuk pekerjaan beton yang masif dan cenderung besar. Contoh penerapannya mungkin sangat familiar bagi Anda. Misalnya, pembangunan bendungan, pondasi, kanal hingga jembatan. 

  • Ferro-Cement 

Terakhir, Ferro-Cement yang merupakan suatu bahan penggabungan dan diperoleh menggunakan cara pemberian tulangan anyaman kawat baja sebagai kekuatan tarik maupun daktil pada mortal semen yang hendak diolah. 


2. Beton Berdasarkan Kelas dan Mutu 

Selain bisa dilihat berdasarkan jenisnya, maka beton juga bisa dipilih berdasarkan kelas dan mutunya. Mutu dalam beton merupakan pertanda dari kualitas maupun karakteristik material tersebut dan biasanya memakai satuan huruf tertentu. 

  • Kelas I 

Secara umum beton kelas I digunakan untuk semua pekerjaan non struktural. Jadi, untuk pelaksanaannya tidak membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus. Dengan kata lain, ini merupakan kelas beton paling bawah. 

Dalam pekerjaan konstruksi non struktural, kelas mutu beton ini tidak melibatkan besi sebagai bahan penulangan cor beton. Jadi, dalam monitoring pekerjaannya lebih ringan yang hanya terfokus pada kualitas bahan-bahan pembuatannya saja, tidak diperlukan ada tahapan pemeriksaan lanjutan untuk mengecek kekuatan tekanan.

Mutu beton kelas I  yang paling bawah ini meliputi K-100, K-125, K-150, K-175 dan K-200, yang digunakan untuk pekerjaan pondasi kolom dan lain sebagainya.

  • Kelas II

Kemudian, mutu beton kelas II mengarah pada penggunaan pekerjaan struktural pada umumnya. Untuk realita pengerjaannya tentu membutuhkan kemampuan dan keterampilan khusus. Di samping itu, juga membutuhkan pengawasan dari tenaga ahli.  

Mutu beton kelas II ini menggunakan penulangan besi. Misalnya, pada pekerjaan rangka struktur baja, bekisting, pasangan bata dinding, finishing concrete, dan lain sebagainya. 

Kelas II mutu beton ini ditunjukkan dengan simbol K-225. K-250, dan K-275. Pengaplikasiannya pada pekerjaan rumah bertingkat dua atau tiga yang memerlukan konstruksi khusus.

  • Kelas III 

Terakhir, mutu beton kelas III merupakan jenis kelas beton untuk segala macam pekerjaan dengan skala jauh lebih tingi dibandingkan ukuran K-225. Tentunya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi menggunakan beton ini harus diawasi oleh pihak ahli dan tersedainya laboratorium konstruksi khusus.

Kelas III pada mutu beton ini ditunjukkan dengan simbol K-325,K-350, K-375, K-450 dan K-500. Pengaplikasian pekerjaannya memerlukan pengawasan yang sangat ketat, misalnya pada konstruksi area parkir kendaraan alat berat, saluran drainase, landasan pesawat, dan lain sebagainya. 


Perbedaan Mutu Material Beton FC (Mpa) dan Beton K (Kg/Cm2)


Beton merupakan perpaduan atau campuran material semen portlan, agregat kasar dan halus serta air tanpa adanya campuran bahan lainnya. Beton umumnya akan digunakan untuk material dasar penyusun proyek konstruksi bangunan. 

Setidaknya terdapat dua mutu material beton yang umum digunakan. Mutu tersebut diantaranya mutu material beton FC dan K. Tahukah Anda bahwa terdapat perbedaan dari masing-masing mutu tersebut, diantaranya:

1. Definisi  

Mutu material beton K merupakan perhitungan kuat tekan beton dengan memakai perhitungan tertentu yang memakai stauan kg/cm2. Sementara itu, mutu material beton FC merupakan perhitungan kekuatan beton menggunakan satuan Mpa. 

2. Pembuatan Sampel 

Perbedaan berikutnya ada pada pembuatan sampel. Dalam pembuatan sampel, maka mutu material beton K memakai ukuran kubu yaitu 15 x 15 x 15 cm. Sementara itu, mutu material beton FC memakai benda uji silinder sebagai pembuatan sampel dengan ukuran 15 x 30 cm. 

3. Acuan Mutu 

Perbedaan terakhir ada pada acuan mutu. Untuk mutu material beton K mengacu kepada peraturan beton bertulang di negara Indonesia pada tahun 1971 (PBI). Kemudian, untuk mutu material beton FC lebih mengacu kepada peraturan terbaru yaitu SNI-03-2847-2002. 

Penting sekali mengetahui mutu beton sebelum Anda mulai membangun konstruksi. Perhatikan juga dengan baik klasifikasi beton sehingga nantinya tidak akan salah pilih. Bila perlu konsultasikan hal tersebut dengan kontraktor maupun ahli bangunan yang akan terlibat dalam proses pembangunan. 

0 Response to "Apa itu Mutu Beton? Ini Perbedaan Mutu Beton FC (Mpa) dan Beton K (Kg/Cm2)"

Post a Comment