8 Kriteria Eco House untuk Bumi yang Lebih Sehat dan Nyaman

Dari sekian banyak jenis bangunan, baik bangunan rumah maupun gedung perkantoran merupakan bangunan yang paling dekat dan paling banyak berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Dalam rangka upaya mengurangi dampak pemanasan global, dan menciptakan keharmonisan dengan alam, perlu makin digalakkan bangunan eco house atau dikenal sebagai konsep rumah ramah lingkungan.

Dalam perancangan bangunan, sering kali mengabaikan pentingnya menjaga kelangsungan ekosistem. Pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dapat memicu semakin besarnya pemanasan global yang pada akhirnya berakibat pada turunnya kualitas hidup manusia. Nah, oleh karenanya penting sekali bagi manusia untuk menciptakan hunian yang menerapkan eco friendly house.


8 Kriteria Eco House yang Harus Diketahui untuk Bumi yang Lebih Sehat dan Nyaman


Sebuah rumah yang ditumbuhi rerimbunan pohon bukan berarti sudah layak langsung disebut sebagai eco house. Nah, berikut ini adalah delapan kriteria sebuah bangunan disebut eco-house yang perlu diperhatikan:


1. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Dalam konsep mendesain eco-friendly house, yang patut diperhatikan pada tahap awal adalah masalah desain bangunan itu sendiri, bagaimana penataan ruang (denah), tata letak dan bentuk bangunan, bagaimana keselarasan dengan alam maupun lingkungan sekitar. 

Anda dapat menggunakan alokasi 30-40% dari luas lahan untuk dijadikan ruang terbuka hijau. Tanamilah RTH dengan rumput dan juga pepohonan yang mampu mengurangi polusi udara secara signifikan sehingga dihasilkan kualitas udara yang baik di lingkungan sekitar rumah.

Selain itu, dengan adanya pepohonan di area bangunan juga dapat menjadi area resapan air. Nah, dengan penerapan eco house ini diharapkan air hujan lansung bisa terserap ke dalam tanah, tanpa meninggalkan genangan di sekitar rumah.


2. Green Roof

Kriteria selanjutnya dari sebuah eco house adalah pembuatan taman di atas atap bangunan atau biasa disebut green roof /roof garden. Green Roof ini bisa difungsikan sebagai taman yang mampu membantu menurunkan suhu panas di dalam rumah. 

Apabila pemanfaatan green roof ini diimplementasikan secara meluas, maka akan mampu meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan perkotaan dan berdampak positif untuk mengatasi fenomena Urban Heat Island (UHI).

Lapisan konstruksi dari “green roof” secara singkat dapat dilihat pada gambar di bawah ini yang disertai dengan penjelasan mulai dari lapisan terbawah:




  • Water proof membrane atau suitable waterproofing membrane, yaitu lapisan untuk menutupi keseluruhan permukaan atap. Selain itu, lapisan ini memiliki fungsi untuk melindungi atap dari efek kebocoran. 
  • Drain Mat atau drainage layer, yaitu lapisan sebagai tempat/ruang bergeraknya aliran air, baik dari penyiraman maupun air hujan. 
  • Filter Cloth atau filter fleece, yaitu lapisan untuk memisahkan lapisan drain mat dengan media pertumbuhan.
  • Growing Medium, yaitu lapisan tempat pertumbuhan tanaman. 


3. Green Wall


Selain green roof, karakter dari eco house adalah green wall. Dinding bangunan atau pagar dapat dilakukan penanaman tumbuhan rambat yang memiliki fungsi sebagai penghambat radiasi panas matahari dan menyerap polutan sekaligus penghasil oksigen.

Tak hanya itu, green wall ini juga dapat dapat menyejukkan lingkungan sekitar secara visual asalkan penempatannya dilakukan secara tepat. 

Penerapan tanaman pada fasad bangunan dapat berupa penempelan jenis tanaman dinding atau pagar, atau dengan menampatkan tanaman gantung hingga desain knock-down (menggantungkan pot-pot tanaman seperti tanaman anggrek dan sejenisnya). 


4. Penggunaan Material Bangunan yang Menunjang Konsep Ramah Lingkungan.

Kriteria yang harus dipenuhi untuk membangun eco house berikutnya adalah penggunaan material atau bahan konstruksi yang mendukung terciptanya hunian / rumah yang ramah lingkungan. 

Sebagai contoh, penggunaan bata ringan dan baja ringan daripada penggunaan kayu. Dengan penggunaan dua material tersebut maka konsumsi kayu untuk kebutuhan dinding dan rangka atap dapat dikurangi. 

Coba bayangkan jika seluruh kebutuhan bahan bangunan menggunakan material kayu sebagai bahan utamanya, sedangkan tidak diimbangi dengan reboisasi atau upaya perbaikan pasca penebangan kayu di hutan. Tentu saja hal ini sangat membahayakan kelestarian ekosistem lingkungan. 

Padahal kanyetaannya kayu tidak hanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan saja, melainkan juga banyak digunakan untuk pembuatan furniture, dan lain sebagainya. 

Berkembang pesatnya teknologi konstruksi saat ini membuat pemilihan jenis dan produk bata ringan dan rangka atap baja ringan sangatlah beragam. Anda perlu mempertimbangkan dalam memilihnya, seperti dilihat dari ualitas material/bahan, pelayanan purna jual, kecepatan pengerjaan, dan faktor harga.


5. Maksimalkan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami




Eco house hendaknya banyak memiliki bukaan untuk sirkulasi udara, agar selalu mendapatkan pasokan udara bersih. Bangunan dengan desain seperti ini memberikan dua manfaat besar bagi pemilik, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan dan juga hemat energi. 

Rumah dengan konsep eco house ini tentu banyak memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan. Prinsipnya memaksimalkan terangnya dan mengurangi teriknya. Karena itu sedapat mungkin setiap bagian dari bangunan hunian mendapatkan pencahayaan yang berasal dari sinar matahari dengan intensitas yang cukup. 


6. Efisiensi Penggunaan Energi / Listrik




Saat ini listrik menjadi kebutuhan primer di setiap bangunan. Penggunaan listrik haruslah sebijak mungkin, dengan menggunakan alat-alat listrik yang memiliki daya watt rendah. Cara tersebut merupakan upaya dalam menciptakan eco friendly house.

Sebagai contohnya, mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi. Pemborosan energi dari penggunaan pencahayaan buatan dapat dikurangi apabila bangunan didesain secara tepat. Selain itu juga dapat memanfaatkan sejumlah sumber energi listrik alternatif selain dari PLN seperti tenaga surya, kincir angin, mikro hidro, dan lain sebagainya. 

Saat ini yang paling efektif digunakan sebagai sumber energi alternatif adalah tenaga surya. Penggunaan panel surya masih tergolong terjangkau. Tak ada salahnya jika sejak sekarang Anda mulai beralih ke sistem tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah Anda.


7. Sistem Sanitasi

Sistem sanitasi terkait dengan pemanfaatan air bersih dan pengolahan air kotor / limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti memasak, mandi, dan lain sebagainya. 

Kriteria eco house yang ideal mempunyai sistem saluran air bersih, air kotor, dan air limbah (tinja) yang dibuat terpisah dan memenuhi persyaratan teknis agar dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan sumber air bersih dari air tanah dengan bantuan mesin pompa dialirkan ke bak penampung/tandon air terlebih dahulu, kemudian dialirkan ke saluran air bersih dengan sistem gravitasi. Dengan adanya toren air maka listrik akan lebih hemat.



8. Pengolahan Limbah Rumah Tangga (Sampah)

Pengolahan sampah menjadi bagian penting untuk menjaga lingkungan yang bersih dan ramah untuk semuanya, khususnya bagi permukiman di kota yang padat penduduknya. 

Rumah merupakan sumber sampah rumah tangga dan juga menjadi titik awal dalam rangkaian pengelolaan sampah. Oleh karenanya, kriteria konsep eco house adalah dapat ditandai dengan dimulainya pengelolaan sampah organik dan anorganik di setiap rumah warga. 

Langkah sederhana dalam pemilahan sampah ini akan mampu mengurangi volume sampah dan juga mempermudah dalam proses memilah sampah jika akan dimanfaatkan kembali.


--------------

Semua kriteria eco house di atas diarahkan pada perencanaan yang memperhatikan konsep ekologis dan dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan dan mendirikan bangunan yang ramah lingkungan. Untuk membangun hunian yang nyaman perlu dimulai dengan tindakan nyata dan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti merawat tanaman, hemat dalam penggunaan air dan listrik, memilah-milah sampah, dan lain sebagainya. Eco house akan mampu menciptakan masa depan bumi yang lebih sehat dan nyaman yang penting untuk segera disadari oleh seluruh elemen masyarakat.

0 Response to "8 Kriteria Eco House untuk Bumi yang Lebih Sehat dan Nyaman"

Post a Comment