Cara Menghitung Volume Plat Lantai Dilengkapi dengan Contoh

Plat lantai merupakan bagian yang harus ada dalam sebuah konstruksi bangunan berlantai lebih dari satu. Plat ini disebut sebagai dasarnya pijakan dalam bagian ruang atas. Cara menghitung volume plat lantai tidak bisa sembarangan agar hasilnya bagus dan presisi.

Dalam menghitung volume plat lantai ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pegawai konstruksi, Anda juga bisa melakukan simulasi perhitungan sendiri. Hal ini bertujuan untuk melakukan perkiraan perhitungan awal bahkan bisa membantu perhitungan budget yang akan digunakan. 



Apa Itu Plat Lantai?


Tentunya setiap konstruksi memerlukan dasar. Tidak hanya berupa pasir yang dipadatkan atau tanah alam untuk menutup permukaan konstruksi, nyatanya ada bagian lain yang digunakan untuk jadi bantalan pijakan penghuninya.

Bagian dasar bantalan tersebut dinamakan plat lantai. Volume plat besi beton yang digunakan bisa dihitung berdasar luas dasar bangunan. Nantinya plat bisa diperhalus dengan semen atau bisa dipasang keramik lantai seperti biasa. 

Plat lantai secara sederhana merupakan bagian konstruksi bangunan dasar. Plat lantai dibentuk untuk menutupi permukaan tanah pada bagian dasar konstruksi. Selanjutnya ditumpuk dengan keramik atau bisa saja hanya diperhalus permukaannya.

Plat lantai atau bagian dasar sebelum penggunaan keramik banyak dibuat menggunakan adonan beton atau pasir dan semen. Adonan dibuat cukup padat untuk menahan bentuk asli rataan atas dan tidak amblas. Plat juga dibuat rata sesuai dengan konsep lantai nantinya.

Tidak bisa dibuat sembarangan, ada sedikitnya 3 hal yang perlu diperhatikan agar konstruksi plat lantai presisi dan tidak berongga. Tentu saja ketepatan cara menghitung volume plat lantai berpengaruh pada konstruksi dalam. 3 hal yang perlu diperhatikan diantaranya: 

  • Campuran adukan beton
  • Bentuk atau konstruksi penahan bangunan dalam
  • Cara menghitung volume plat untuk penyesuaian kebutuhan besi plat


Bila ketiga hal di atas diperhitungkan dengan benar bisa dipastikan hasil pembuatan plat akan baik. Campuran adukan beton tidak bisa terlalu kasar agar permukaannya bisa dengan mudah diratakan dan ditempel pada keramik lantai nantinya.


Fungsi Plat Lantai


Pada dasarnya plat lantai digunakan sebagai alat keramik lantai. Tapi tidak jarang juga plat lantai digunakan sebagai bagian konstruksi dasar yang juga menahan rambatan beban bangunan. Berikut fungsi mendasar lain dari plat lantai yang perlu diketahui:


1. Bantalan Pijakan Penghuni

Tentu saja kenyamanan penghuni hadir dari pijakan dalam bangunan. Bila pijakan rata dan padat maka penghuninya akan semakin nyaman. Berbeda dengan pijakan bangunan yang tidak rata, bergelombang bahkan berongga.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapat pijakan yang nyaman yakni dengan cara menghitung volume cor plat lantai dengan presisi. Plat lantai yang juga berfungsi sebagai bantalan utama pijakan penghuni nantinya akan memberikan kenyamanan jangka panjang dalam bangunan.


2. Meredam Suara dari Dalam

Nyatanya plat lantai juga bisa jadi peredam alami dalam bangunan. Plat lantai bisa difungsikan secara utuh sebagai peredam suara dalam ruang. Namun sejak awal memang bagian ini bisa berfungsi sebagai peredam suara minimum dari dalam ruang.

Plat dapat menyerap suara dengan baik hingga bisa bekerja sebagai peredam suara ruang. Ada formula khusus bila Anda ingin menjadikan plat lantai sebagai peredam suara utama pada bangunan.


3. Meratakan Beban Bangunan

Plat lantai dengan bentuk horizontal di tengah konstruksi bangunan bisa juga berfungsi sebagai perata beban bangunan. Artinya beban bangunan tidak hanya ditopang oleh dinding kanan kiri saja tapi juga rata ditahan oleh plat konstruksi.

Pada beberapa jenis bangunan plat lantai digunakan untuk meredam beban bangunan bagian pinggir dan atas. Jadi tidak perlu lagi menggunakan pilar di tengah bangunan untuk menahan beban bangunan.


Material Penyusun Plat Lantai



Plat lantai tersusun atas beberapa jenis bahan material, yaitu plat lantai kayu, plat lantai beton, dan plat lantai kayu semen. Dan berikut ini adalah ulasan lengkapnya:


1. Plat Lantai Kayu


Untuk keamanan papan kayu yang digunakan sebagai plat lantai haruslah memiliki ukuran ketebalan 3-4 cm. Sedangkan ukuran lebarnya 20-30 cm dengan panjang menyesuaikan.

Dibutuhkan balok kayu agar plat lantai semakin kuat yang dipasang di atas pasangan bata atau balok beton agar memiliki daya dukung yang semakin tinggi.

Balok tersebut secara umum berukuran 8/12, 8/14, atau 10/14 dengan jarak pemasangan 50-80 cm dan bentangan 3-4 cm.

Penggunaan plat lantai kayu lebih murah dibandingkan dengan material lainnya. Sedangkan kekurangannya adalah hanya bisa diterapkan pada konstruksi sederhana dan bersifat permeable, serta mudah terbakar.


2. Plat Lantai Beton

Standar yang digunakan dalam pembuatan plat lantai beton adalah dibuat dengan beton bertulang tercantum dalam buku SNI I beton 1991. Ukuran ketebalan minimal dari plat lantai adalah 12 cm dan plat untuk atap yaitu 7 cm. 

Plat beton tersebut disusun dengan tulangan baja lunak atau baja sedang. Tata letaknya dengan ditumpuk silang yang diameter minimal 8 mm. Plat lantai dengan ketebalan lebih dari 25 cm harus didukung oleh tulangan baja rangkap pada bagian atas dan bawahnya.

Jarak ideal tulangan pokok dibuat dengan berkisar antara 2,5-20 cm atau 2 kali tebal plat. Agar terhindar dari korosi, tulangan-tulangan baja tersebut harus dibungkus dengan beton yang memiliki ketebalan minimal 1 cm. Beton terbuat dari campuran agregat berupa semen, pasir, kerikil, air, dan bahan campuran lain dengan perbandingan tertentu.


3. Plat Kayu Semen


Sesuai dengan namanya, plat lantai kayu semen terbuat dari potongan-potongan kayu yang berukuran 80-90 cm yang kemudian dicampur dengan semen.

Proses awal pengerjaannya adalah dimulai dengan memasang kayu bengkirai dengan ukuran 5/7 dan dipasang dengan berjarak 40-50cm. Setelah kayu tersebut disusun sedemikian rupa, maka tahapan berikutnya adalah dipasangi ring balk di atasnya, lalu dicor dengan memakai beton. 

Selanjutnya lembaran-lembaran kayu semen ini diletakkan secara berjejeran dan rapat di atas beton. Dan terakhir adalah lembaran-lembaran tersebut ditancapkan baut agar terpasang sempurna.

Dari ketiga jenis bahan penyusun tersebut ada cara yang lebih hemat, yaitu dengan menggunakan metode bondek. Cara yang dilakukan adalah dengan mengganti tulangan baja bawah menggunakan plat bondek. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat jumlah pengadaan tulangan baja dan material bangunan yang dibutuhkan untuk membuat bekisting di bawahnya. Sedangkan pada tulangan atas dapat dibuat dari besi wiremesh sehingga pembangunannya lebih efisien.


Cara Menghitung Volume Plat Lantai, Rumus dan Contoh






Perhitungan yang tepat mengenai volume plat lantai ternyata bisa dilakukan sendiri. Volume plat akan mencakup bagian dasar dari bangunan baik bertingkat maupun tidak. Sederhananya berikut perhitungan dasar untuk penempatan plat lantai pada suat bagunan: 


  • Penyesuaian kalkulasi volume atau luas rangka plat dengan luas rumah
  • Pemastian ring dan kolom fondasi bangunan cukup kuat
  • Penentuan area yang memerlukan plat besi
  • Penentuan diameter besi yang akan digunakan sesuai ukuran bangunan
  • Semakin luas atau bertingkat bangunan maka plat yang dibutuhkan akan semakin banyak


Untuk perhitungan yang lebih presisi Anda bisa menggunakan rumus khusus. Tidak sulit untuk melakukan perhitungan sendiri, nantinya Anda bisa memperkirakan berapa banyak plat besi yang dibutuhkan untuk konstruksi yang sedang dibangun. 


  • Rumus Volume Plat Lantai:

[panjang ukuran plat lantai ÷ jarak pemasangan] x 2 kali ÷ sisi tegak atau sisi datar.

Rumus di atas bisa jadi rumus mendasar untuk menentukan berapa volume besi yang harus disediakan untuk mengisi plat lantai suatu bangunan. Hasil akhir bisa ditambah dan dikalikan dengan rata-rata panjang besi yang beredar di pasaran. Berikut contoh perhitungannya: 

  • Contoh Hitung Plat Menggunakan Rumus:

Luas ruang yang akan dipasang plat 6 x 9 m dengan ketebalan lantai 10 cm. Jarak rangka besi yang telah terpasang sekitar 10 cm.


Sisi tegak:


[9 m (lebar plat lantai) ÷ 0.1 m (jarak pemasangan yang sudah diubah dalam satuan meter)] x 2 kali ÷ 6 meter (sisi tegak)

Maka hasilnya = 30 m

Sisi datar:

[6 m (panjang plat lantai) ÷ 0.1 m (jarak pemasangan yang sudah diubah dalam satuan meter)] x 2 kali ÷ 9m (sisi panjang)

Maka hasilnya: 13 m


Kebutuhan banyak volume besi bisa langsung ditentukan setelah mendapatkan hasil sisi datar dan tegak pada masing-masing bagiannya.


Pada umumnya toko bangunan menjual besi batangan per 12 m. Jadi jumlah besi untuk plat lantai dapat dihitung dengan cara:

30 (sisi tegak) + 13 (sisi datar) ÷ 12 (panjang besi rata-rata per batang) = 31 batang besi.

Jadi volume plat besi untuk ukuran ruang 6 x 9 m sekitar 31 batang. 


Biasanya penambahan besi bisa sekitar 3 hingga 5 batang per lantai atau per luas ruangnya. Nantinya besi yang dibeli bisa berjumlah sekitar 34 hingga 36 batang. 

------------

Tidak sulit bukan untuk melakukan pengukuran sendiri? Anda bisa menggunakan cara menghitung volume plat lantai di atas untuk melakukan perkiraan berbagai hal terkait konstruksi bangunan. Bila menemukan kendala jangan ragu langsung berkonsultasi pada ahli agar perhitungan tidak salah.

0 Response to "Cara Menghitung Volume Plat Lantai Dilengkapi dengan Contoh"

Post a Comment