Apa itu Girder? Ini Fungsi, Jenis, dan Cara Memasangnya

Konstruksi jembatan yang membentang panjang tentu membutuhkan material yang kuat dan tahan lama. Material yang sudah sering digunakan adalah girder jembatan yang ukurannya bisa mencapai 50 meter.  

Girder atau gelagar sangat disukai oleh para kontraktor jembatan karena dinilai lebih praktis dan kokoh. Jenis yang ditawarkan pun memiliki bentuk yang bervariasi sehingga dapat dipilih sesuai kebutuhan pengerjaan jembatan. 




Pengertian dan Fungsi Girder 


Dalam bidang konstruksi jembatan, girder adalah balok yang posisinya ada di antara dua penyangga yang bisa berupa pilar atau abutment. Bentuk balok girder bervariasi, mulai dari bentuk kotak, trapesium, letter U, letter I hingga letter T. 


Girder ada yang diproduksi dan dicetak oleh pabrik sehingga sudah berupa barang jadi ketika diangkut ke lokasi proyek. Namun, ada juga girder yang baru dicor di lokasi proyek karena pembuatannya dilakukan secara custom. 


Secara garis besar, girder jembatan berfungsi sebagai penyalur beban di atas konstruksi jembatan ke bagian bawah yang disebut abutment agar bisa diredam. Tujuan pengiriman beban tersebut adalah menghindari terjadinya persimpangan beban atau gaya. 


Apa Sajakah Jenis Girder Jembatan?  


Girder jembatan atau gelagar dibuat menjadi beberapa jenis untuk memenuhi kebutuhan penggunaan yang berbeda-beda. Terdapat 5 jenis yang umum dipakai antara lain box girder, U-girder, I-girder, T-girder dan plate girder. Berikut penjelasannya: 


1. Box Girder



Pengertian box girder adalah beton baja berbentuk kotak atau trapesium yang digunakan pada konstruksi jembatan yang membentang panjang. Walaupun identik dengan kotak, nyatanya bentuk trapesium sering dipilih karena dinilai lebih efisien dalam penggunaannya. 

Selain jembatan layang yang lurus memanjang, box girder juga sangat ideal untuk membangun jembatan melengkung. Sebab, jenis girder jembatan ini sanggup menahan torsi dengan sangat baik. 

Box girder umumnya memiliki bentuk yang sangat besar. Tingginya antara 2 hingga 4 meter dengan lebar yang mencapai 2 hingga 4 lajur. Ukuran pastinya bisa bervariasi karena dipengaruhi oleh kebutuhan penggunaan sebagai jalur transportasi. 

Pada jembatan, biasanya box girder terdiri dari balok baja, balok penyangga kabel dan balok komposit. Berikut gambar penampang box girder: 


2. U-Girder

Via engineeringcivil.org


Seperti namanya, jenis gelagar ini memiliki bentuk “U” karena dibuat dari cetakan beton berbentuk huruf tersebut. Dibanding jenis lain, U-girder yang diadopsi dari Perancis ini masih belum banyak digunakan di Indonesia karena tidak semua produsen memiliki cetakan U. 


Karakteristik dari girder jembatan berbentuk U adalah bentuk yang tipis dan langsing sehingga sangat ideal untuk pembangunan jembatan di atas lahan sempit. Meskipun desainnya ramping, struktur U-shape girder tetap memiliki ketahanan yang tinggi. 


Bagi yang ingin menyisipkan unsur estetika pada jembatan panjang, gelagar berbentuk U ini cocok dipilih. Gambar penampang U-girder yaitu: 


3. I-Girder



Jenis I-girder adalah gelagar berbentuk balok huruf I yang dibuat dari bahan komposit atau non-komposit. Girder jenis ini paling sering digunakan dalam pembangunan jembatan di Indonesia. Wajar jika semua produsen pasti menyediakan dan menerima pembuatan secara custom. 


Gelagar yang juga disebut dengan PCI girder ini memiliki desain yang ramping layaknya letter I. Keunggulan yang ditawarkan meliputi mudah dalam pemasangan, daya tahan yang lama dan harga yang lebih ekonomis. 


Pada konstruksi jembatan, PCI girder bertugas menyalurkan beban berat girder dan beban kendaraan ke bagian struktur bawah yang bernama abutment. Tujuannya untuk menghindari terjadinya persimpangan gaya. Gambar penampang I-girder sebagai berikut: 


4. T-Girder



Pengertian T-girder adalah balok pada jembatan yang berbentuk huruf T dan umumnya terdiri dari baja komposit, beton bertulang atau beton prategang. Gelagar berbentuk T ini terbagi menjadi 2 kategori yakni T-girder tunggal dan ganda. 


T-girder dapat dibuat secara custom sehingga jumlah dan variasi ukurannya sesuai dengan rencana pembangunan. Karena sama-sama ramping, T-girder sering disamakan dengan I-girder, namun keduanya jelas berbeda. 


Gelagar berbentuk T memiliki bagian badan dan plat lantai yang menyatu. Sedangkan plat dan badan pada gelagar berbentuk letter I harus disatukan menggunakan connector. 


Jenis T-girder sangat cocok digunakan untuk jembatan dengan bentang panjang, namun tidak terlalu lebar. Misalnya, jembatan khusus para pedestrian dan pesepeda. Gambar penampangnya yaitu: 


5. Plate Girder



Jenis girder yang terakhir adalah plate girder. Girder jenis ini berupa balok berukuran besar yang terbuat dari susunan pelat yang disambungkan. Proses penyambungan antara pelat dapat dilakukan dengan sambungan las maupun sambungan baut. 


Sekarang ini, sambungan las sering digunakan karena lebih kuat dan terlihat estetis bangunannya. Plate girder dinilai sangat efektif untuk membangun jembatan jalan raya maupun jembatan kereta api. 


Cara yang dilakukan untuk memaksimalkan keefektifannya yaitu dengan menciptakan variasi penampang. Contohnya, pelat girder dibuat lebih tipis dan tinggi pada bagian yang dominan terkena gaya geser. 


Cara Memasang Girder  


Pemasangan girder jembatan terbagi menjadi beberapa tahapan penting, mulai dari pengangkutan balok, pelaksanaan instalasi hingga pekerjaan akhir. Sebagai gambaran, berikut uraian tiap tahapannya: 

1) Tahap Pengangkutan Girder

Sebelum proses pengerjaan dimulai, girder harus diangkut dari gudang atau stock yard ke lokasi proyek. Girder diangkat menggunakan crane kemudian diangkut dengan trailer truck karena ukuran yang sangat besar dan bobot yang berat. 

Proses pemindahan girder ke truk harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari benturan yang dapat merusak girder jembatan. Selain itu, akses jalan menuju lokasi proyek harus bisa dilewati oleh truk besar tanpa halangan. 

2) Tahap Pemasangan

Selanjutnya adalah tahap pemasangan balok girder. Sebelum dipasang, kontur dari oprit jembatan harus dipastikan rata dan padat. Sebab, balok girder akan disusun pada bagian oprit tersebut. 

Jika titik pemasangan tidak dibuat sedatar mungkin, dikhawatirkan girder akan mengalami pergeseran dalam arah lateral. Hal lain yang penting adalah penyusunan segmen balok yang harus sejajar sesuai bagian. 

Agar balok leluasa bergerak demi mengimbangi gaya pratekan, maka pelumas diberikan pada area ujung pertemuan antar balok. 

Pada tahap ini juga dilakukan pekerjaan stressing atau penegangan. Maksudnya adalah pemberian tegangan pada girder jembatan. Umumnya, penegangan dilakukan sampai angka tegangan yang sudah direncanakan sebelumnya. 

3) Tahap Pekerjaan Akhir 

Pada tahap akhir, banyak hal yang dilakukan seperti pelepasan dongkrak kemudian pengisian anchor head dengan adukan semen. Selanjutnya, proses grouting juga dilakukan dengan cara mengisi rongga udara antara sisa kawat untaian dengan bahan grout untuk mencegah korosi. 

Dalam pembangunan jembatan, pemilihan jenis girder harus dipertimbangkan secara matang. Proses pemasangan pun dilakukan secara hati-hati, bahkan menggunakan sistem sensor. Tujuannya adalah memastikan agar susunan balok girder lurus. 

0 Response to "Apa itu Girder? Ini Fungsi, Jenis, dan Cara Memasangnya"

Post a Comment