Struktur Oprit Jembatan: Permasalahan dan Solusinya

Jembatan adalah struktur yang sangat penting dalam infrastruktur transportasi, menghubungkan rute yang terputus oleh sungai, lembah, atau hambatan lainnya. 

Proses pembangunan jembatan melibatkan berbagai elemen yang harus bekerja bersama untuk menciptakan koneksi yang aman dan efisien antara dua sisi jembatan. Salah satu elemen kunci dalam konstruksi jembatan adalah jalan pendekat, atau yang lebih dikenal dengan istilah "oprit."

Oprit jembatan adalah bagian penting dari jembatan yang menghubungkan jembatan dengan jalan raya atau jalan yang ada. Fungsi utamanya adalah memungkinkan kendaraan, pejalan kaki, dan pengguna jalan lainnya untuk masuk dan keluar dari jembatan dengan aman dan lancar. 

Oprit jembatan tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara jembatan dan jalan, tetapi juga harus memenuhi sejumlah persyaratan teknis yang ketat. Ini termasuk aspek keselamatan, kekuatan, dan kualitas permukaan jalan untuk memastikan bahwa pengguna jalan dapat melintasi jembatan dengan nyaman.


Apa itu Oprit Jembatan?

Oprit jembatan atau jalan pendekat adalah struktur jalan yang dibuat untuk sepadat mungkun untuk menghubungkan antara suatu ruas jalan dengan struktur jembatan. 

Oprit ini dapat terbuat dari timbunan tanah atau urugan dan dipadatkan secara khusus agar terhindar dari penurunan.


Fungsi Oprit


Berikut ini adalah fungsi oprit jembatan:

  • Sebagai pelat injak jalan menuju jembatan, 
  • Sebagai area untuk instalasi plat girder (gelagar) pada jembatan beton prategang. Cara pemasangannya yaitu, pada oprit bailey dipasang dan girder distressing sebelum diluncurkan ke antara abutment dan pillar.

Permasalahan yang Sering Timbul Pada Oprit


Pada beberapa kasus terdapat keadaan dimana terjadi kerusakan pada bagian oprit jembatan, seperti: 

  • Penurunan elevasi atau deformasi oprit jembatan pada ujung pertemuan antara struktur perkerasan jalan terhadap ujung kepala jembatan..
  • Keretakan dan pengelupasan lantai oprit. 

Permasalahan di atas biasanya disebabkan karena:

  1. Saat pelaksanaan pengerjaan pemadatan tidak dilakukan secara sempurna pada saat pelakasanaan. Tebal pemadatan tidak mengikuti standar yang ada atau kadar air optimum tanah yang tidak terpenuhi untuk kinerja timbunan yang diharapkan. 
  2. Di sekitar oprit mengalami keluarnya air melalui saluran drainase sehingga terjadi perubahan tegangan efektif.
  3. Lapisan timbunan atau urugan oprit yang berlebih sehingga mengalami perubahan kadar air dan mengakibatkan pengembangan lapisan tanah yang dapat mendesak permukaan perkerasan ke atas.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan perencanaan pelaksanaan pembangunan oprit yang baik. Hal ini bertujuan tentunya untuk menurunkan risiko kerusakan dan tentunya akan memberikan kenyamanan dan kelandaian yang baik kepada pengguna jalan. 

Ketapatan timbunan oprit sebagai bagian dari penghubung infrastruktur jalan dan jembatan perlu diimplementasikan berdasarkan analisis dan evaluasi sehingga hasilnya dapat mendukung terhadap kekuatan dan kestabilan konstruksi kepala jembatan. 

Solusi: Struktur Pendukung Pada Oprit Jembatan

Timbunan oprit terdiri atas timbunan pilihan dan timbunan biasa. Agar oprit dapat berdiri kokoh dibuatlah dinding penahan tanah (retaining wall) yang berfungsi untuk menjaga stabilitas lereng oprit agar badan jalan tidak longsor.

Dinding penahan tanah tersebut diletakkan pada sisi-sisi samping kanan dan kiri dari oprit, memanjang sepanjang oprit yang ada.

Salah satu alternatif dinding penahan tanah yang dapat dipilih untuk oprit jembatan adalah kombinasi sheetpile-geotextile. Penggunaan sheet pile dikarenakan jenis dinding penahan tanah ini memiliki angka keamanan yang lebih baik dan mampu menghemat luas lahan yang dibutuhkan. 

Baca juga: Pengertian Pondasi Cerucuk, Sejarah, Kelebihan dan Kekurangan, dan Cara Pengaplikasiannya




Sementara itu geotextile adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang berfungsi untuk stabilisasi dan perbaikan tanah. Penggunaan geotextile pada struktur oprit jembatan akan memperkuat lapisan tanah dan juga sekaligus sebagai lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.





Penutup

Timbunan jalan pendekat (oprit) adalah elemen penghubung infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan konstruksi perkerasan dengan abutmen jembatan. Dengan kata lain, oprit merupakan segmen sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mendukung terhadap kekuatan dan kestabilan abutmen. 

Itulah ulasan mengenai apa itu oprit jembatan, fungsi, dan permasalahan yang sering muncul dari sebuah konstruksi oprit. Pekerjaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan dan dikerjakan sesuai dengan standar yang ada, agar oprit jembatan yang dihasilkan nantinya dapat aman dan kuat sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan.

0 Response to "Struktur Oprit Jembatan: Permasalahan dan Solusinya"

Post a Comment