Pengertian Abutment Jembatan dan Jenis-Jenisnya

Struktur jembatan terbagi atas dua bagian penting yaitu bagian atas jembatan dan bagian bawah jembatan. Struktur bagian atas jembatan memikul langsung beban-beban lalu lintas yang berada di atasnya sedangkan bagian bawah jembatan memikul beban struktur bagian atas jembatan dan meneruskannya ke lapisan tanah keras. Salah satu struktur bagian bawah jembatan adalah abutment jembatan.

Lalu, apa itu abutment jembatan? Berikut penjelasan berserta dengan jenis-jenis abutment yang bisa dipakai untuk struktur bangunan jembatan.

Apa itu Abutment Jembatan?



Abutment atau kepala jembatan adalah bagian konstruksi bawah jembatan yang terdapat pada kedua ujung pilar-pilar jembatan yang berfungsi untuk mendukung atau memikul seluruh beban bangunan di atasnya. 

Abutment bekerja dengan menerima beban-beban yang berasal dari bangunan atasnya dan kemudian menyalurkan beban-beban yang diterimanya tersebut ke pondasi. Selanjutnya pondasi yang juga berfungsi sebagai penahan tanah akan meneruskan beban tersebut ke tanah dengan aman sehingga kestabilan tanah terjaga.

Beban bangunan jembatan terdiri dari beban hidup (terpaan angin, kendaraan, dll) dan beban mati (beban gelagar, dll) pada jembatan. Selain itu, fungsi abutment jembatan ini adalah sebagai penahan tanah timbunan oprit jembatan (jalan pendekat).


Struktur Abutment Jembatan

Struktur konstruksi abutment dilengkapi dengan dinding sayap pada bagian samping kanan dan kirinya sehingga mampu menahan tanah dengan arah tegak lurus dari as jalan. 



Model struktur abutmen jembatan lama ataupun jembatan baru umumnya pada prinsipnya semua sama yaitu sebagai pendukung bangunan atas. Yang menjadi perhatian dalam pembangunan struktur abutment adalah kondisi lapangan seperti daya dukung tanah dasar dan level penurunan (seatlement) yang kemungkinan terjadi.

Struktur abutment dapat dibuat dari bahan seperti batu atau beton bertulang dengan konstruksi yang dibungun mirip dinding penahan tanah. Akan tetapi untuk perencanaannya harus memperhitungkan beban yang bekerja diatasnya.

Dalam perencanaan struktur abutment selain beban-beban yang bekerja juga harus diperhatikan pengaruh kondisi lingkungan seperti kecepatan terpaan angin, aliran air, gempa, dan penyebab-penyebab alam lainnya. 

Kontraktor juga harus memperhatikan pemilihan bentuk atau jenis abutment yang akan digunakan. Dalam memilih harus menimbang beberapa kaktor kondisi lapangan secara teliti.


Jenis-Jenis Abutment

Jenis abutment cukup bermacam-macam bentuknya. Kontraktor harus memperhatikan beberapa hal dalam pemilihan jenis abutment, seperti bentuk bangunan atas yang akan digunakan, kondisi tanah yang akan dipasang pondasi, dan kondisi bangunannya. 

Berikut ini adalah jenis-jenis abutment jembatan adalah :

1. Abutment Tipe Gravitasi


Jenis abutment gravitasi ini bekerja dengan menggunakan berat sendiri sehingga memperoleh kekuatan dan ketahanan untuk menahan beban-beban di atasnya. 

Banyak kontraktor memilih tipe abutment ini karena bentuknya yang sederhana dan pelaksanaan pemasangan yang tidak begitu rumit. 

Abutment jenis gravitiasi ini cocok digunakan pada struktur yang tidak terlalu tinggi dengan bentang yang tidak terlalu panjang, serta memiliki tanah keras yang baik untuk peletakkan pondasinya. 

Material yang digunakan untuk pembuatan abutment ini adalah pasangan batu kali atau beton tumbuk. 


2. Abutment T Terbalik



Abutment jenis T terbalik merupakan abutment yang dilengkapi dengan balok kantilever tersusun dari suatu dinding memanjang. Balok ini berfungsi sebagai suatu plat kekuatan dari dinding. 

Beban-beban yang bekerja berasal dari berat abutment itu sendiri serta beban tanah diatas pelat tumpuan/tumit.

Abutment tipe T terbalik memiliki struktur lebih langsing dibandingkan abutment tipe gravitasi. 

Material yang digunakan berasal beton bertulang sehingga mampu digunakan pada konstruksi jembatan yang lebih tinggi dibandingkan abutment jenis gravitasi.

3. Abutment Tipe dengan Penopang


Struktur abutment tipe ini memiliki kemiripan dengan abutment tipe T terbalik. Bedanya, pada sisi belakangnya (counterfort) dilengkapi penopang sehingga mampu memperkecil gaya yang bekerja pada dinding yang memanjang dan pada tumpuannya. 

Material penyusunnya juga sama dengan abutment tipe T terbalik, yaitu menggunakan material beton bertulang. Abutment tipe penopang ini digunakan pada struktur jembatan yang tinggi. 

Itulah ulasan mengenai apa itu abutment jembatan dan jenis-jenisnya. Pekerjaan konstruksi abutment jembatan ini sangat perlu diperhatikan dan dikerjakan sesuai dengan standar yang ada, agar abutment jembatan yang dihasilkan nantinya dapat aman dan kuat sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan.

0 Response to "Pengertian Abutment Jembatan dan Jenis-Jenisnya"

Post a Comment