Contoh Bahan Baku, Jenis, dan Fungsi Persediaan Bahan Baku

Perusahaan harus memperhatikan proses produksi, termasuk ketersediaan bahan baku produksi.m Pengawasan dan pengendalian persediaan bahan baku amat penting dilakukan karena jumlah stok yang tersedia akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran produksi perusahaan tersebut.

Contohnya jumlah atau tingkat persediaan bahan baku perusahaan mebel dan perusahaan konveksi tentunya berbeda-beda untuk setiap perusahaan, pabrik, tergantung dari volume produksinya, jenis pabrik dan prosesnya.

Perusahaan mebel membutuhkan kayu, rotan, dan besi siku. Sementara itu perusahaan konveksi membutuhkan persediaan bahan baku berupa kain dan benang.

Contoh lainnya bahan baku pembuatan kertas adalah serat kayu (selulosa) dimana pabrik kertas mendapatkannya dari pepohonan kayu lunak seperti cemara dan pinus, atau dari pepohonan kayu keras seperti kayu putih, akasia dan aspen.

Kain, bahan baku perusahaan jasa konveksi via Pixabay.com


Pengertian Bahan Baku


Bahan baku adalah barang yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membentuk bagian atau seluruh produk jadi. Bahan baku menjadi salah satu unsur yang paling aktif di dalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh diubah kemudian dijual kembali.

Perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi tentunya memerlukan persediaan bahan baku. Tersedianya persediaan bahan baku yang cukup diharapkan akan memperlancar kegiatan produksi suatu perusahaan dan mencegah terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk ke pasar konsumen akan merugikan bagi perusahaan.

Persediaan bahan baku merupakan aktiva perusahaan yang digunakan untuk proses produksi di dalam suatu perusahaan dan disediakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peran penting dalam operasi bisnis dalam pabrik (manufacturing), persediaan dapat terdiri dari : persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses (WIP), barang jadi, dan persediaan suku cadang.

Jenis-Jenis Bahan Baku



Persediaan bahan baku tidak hanya terdiri dari satu jenis saja akan tetapi memiliki keanekaragaman yang disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan perusahaan itu sendiri.

Berdasarkan jenisnya, masing-masing bahan baku mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya berbeda. Berikut di bawah ini jenis bahan baku dibedakan atas:
  1. Bahan mentah (raw material), yaitu barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk bahan utama produksi yang berwujud mentah. Persediaan bahan mentah ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. 
  2. Komponen-komponen rakitan (purchase parts/components), yaitu barang-barang yang merupakan komponen dari sebuah barang dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk. 
  3. Bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.
  4. Barang dalam proses (work in process), yaitu barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam suatu proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk akan tetapi masih perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
  5. Barang jadi (finished goods), yaitu barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan atau konsumen.

Sementara itu jenis persediaan bahan baku yang terdapat dalam perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

  1. Bahan baku dan penolong bahan baku, yaitu barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi. Sedangkan lebih spesifik bahan penolong adalah barang yang menjadi bagian dari produk yang jumlahnya relatif kecil sehingga sulit diikutkan dalam biaya produksinya. Contohnya perusahaan mebel dengan bahan bakunya berupa kayu, rotan, dan besi siku. Dan bahan penolongnya berupa paku dan dempul.
  2. Supplies pabrik, yaitu barang-barang dengan fungsi melancarkan proses produksi. Contohnya oli mesin dan bahan pembersih mesin produksi.
  3. Barang dalam proses, yaitu barang-barang yang sedang dikerjakan (diproses) tetapi pada tanggal neraca barang-barang tadi belum selesai dikerjakan. Dan untuk dapat dijual masih diperlukan pengerjaan lebih lanjut.
  4. Produk selesai, yaitu barang-barang yang sudah jadi/dikerjakan setelah melalui rangkaian proses produksi dan sedang menunggu saat penjualannya.
Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal dan pengelolaan sendiri dalam memperolehnya.

Fungsi Persediaan Bahan Baku


Setiap komponen dalam perusahaan baik itu berupa sumber daya manusia maupun sumber daya alam selalu memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Hal itu juga berlaku pada persediaan bahan baku yang memiliki fungsi untuk membantu dalam kelancaran proses produksi suatu perusahaan.

Berikut ini selengkapnya mengenai beberapa fungsi tersedianya persediaan bahan baku, yaitu :

  1. Menghilangkan risiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  2. Mengadakan persediaan (stok) bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
  3. Memperlancar operasi perusahaan.
  4. Mengoptimalkan penggunaan mesin pabrik atau perusahaan.
  5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan sebaik-baiknya. 
Dari penjelasan diatas dapat diuraikan bahwa persediaan penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan perlu menetapkan besar kecilnya persediaan yang ada didalam perusahaaan, agar dapat terjaga dengan stabil tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku


Sebuah perusahaan tidak bisa serta merta menentukan berapa, bagaimana dan kapan harus memenuhi stok persediaan bahan baku untuk proses produksi karena untuk menghindari terjadinya beberapa kemungkinan yang tidak diharapkan. Misalnya terjadinya penumpukan bahan baku, berkurangnya kualitas bahan baku karena penyimpanan yang terlalu lama, dana menjadi tidak seimbang karena keuangan terhambat pada barang mentah (bahan baku).

Oleh karena itu ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan bahan baku dalam perusahaan yaitu:

  1. Volume yang direncanakan dan dibutuhkan untuk melindungi jalannya proses produksi perusahaan tersebut apabila suatu saat terjadi kehabisan stok yang dapat menghambat kelancaran operasi perusahaan.
  2. Volume produksi yang direncanakan yang disesuaikan dengan volume sales yang direncanakan. 
  3. Besarnya jumlah pembelian bahan mentah (raw materials) yang dilakukan perusahaan setiap kali pembelian untuk mendapatkan diskon atau biaya pembelian yang minimal.
  4. Estimasi atau perkiraan adanya fluktuasi harga bahan mentah (raw materials).
  5. Peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada kebijakan supply chain management (SCM).
  6. Jumlah biaya atau harga yang harus dibayar untuk pembelian bahan mentah.
  7. Biaya penyimpanan, keamanannya, dan risiko penyimpanan di gudang.
  8. Tingkat kecepatan bahan mentah untuk menjadi rusak atau turun kualitasnya apabila disimpan dalam jumlah tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah volume persediaan yang ada, apabila persediaan digudang habis total maka perusahaan harus meningkatkan volume pemesanan bahan baku. Setelah itu volume pemesanan pelanggan jika perusahaan mendapatkan order dalam jumlah banyak dari pelanggan maka secara otomatis perusahaan harus menyediakan bahan baku yang lebih banyak.

Itulah ulasan mengenai apa itu bahan baku, contohnya, jenis-jenis persediaan bahan baku dan fungsinya. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kamu.


1 Response to "Contoh Bahan Baku, Jenis, dan Fungsi Persediaan Bahan Baku"