Mengenal Beton Tetrapod, Fungsi, Keunggulan, Proses Pembuatan dan Pemasangannya

Gelombang lautan yang menghantam pesisir pantai yang secara terus menerus dapat mengakibatkan abrasi. Nah untuk mengatasi permasalahan tersebut dipasanglah beton tetrapod sebagai konstruksi pemecah ombak.⁣

Sesuai dengan namanya, tertrapod merupakan beton berkaki empat yang tidak mudah larut dalam air. Dengan keempat sisinya yang berbentuk silinder atau kerucut terpancung, tetrapod bisa saling mengunci sehingga memiliki kekuatan yang lebih besar dan stabilitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan batu pecah alam.



Apa itu Beton TetraPod Precast?


Beton tetrapod adalah beton yang dibuat secara khusus untuk memecah gelombang laut agar tidak timbul arus di sepanjang pelabuhan maupun pantai. Oleh karenanya, salah satu fungsi dari beton tetrapod adalah mencegah adanya abrasi di lautan.


Sejarah Beton Tetrapod


Tetrapod sebagai pemecah gelombang air laut (breakwater) ditemukan pertama kali pada tahun 1950 oleh Pierre Danel dan Paul Angles d’Auriac di laboratorium Dauphinios d’Hydraulique, Grenoble, Perancis. 

Pertama kali pengaplikasian beton tetrapod dilakukan pada proyek pembangkit listrik tenaga panas di Casablanca, Maroko. Saat ini negara yang paling banyak memanaaftkan tetrapod di sepanjang pantainya adalah Jepang. Negara dengan julukan Matahari Terbit tersebut kurang lebih 50% pantainya telah dilundingi oleh beton tetrapod.

Fungsi Tetrapod






Sebagian orang yang melihat susunan batu ataupun beton tetrapod di sepanjang garis pantai tidak menyadari apa fungsi dan kegunaan batu dan beton tersebut. Padahal, keberadaan batu ataupun tetrapod tersebut memiliki fungsi yang sangat penting selain daripada untuk melindungi garis pantai terhadap ombak pantai. 

Berikut ini fungsi beton tetrapod secara detailnya:


1. Sebagai Pemecah Ombak

Tetrapod memiliki peran yang sangat penting, khususnya pada pantai dengan gelombang laut yang besar dan tinggi. Beton ini mampu memecah gelombang tersebut agar air laut yang sampai ke bibir pantai tidak merusak kawasan pelabuhan atau pantai.


2. Mencegah Pendangkalan

Gelombang air laut yang pasang dapat mengangkut sedimen yang membuat garis pantai mengalami pendangkalan. Oleh karenanya, agar tidak terjadi pendangkalan perlu dipasangi beton tertapod.


3. Memperlancar arus air sungai yang bermuara di laut

Keberadaan muara sungai yang terhubung langsung dengan laut harus dijaga agar tidak terjadi pendangkalan yang menyebabkan aliran air sungai ke luat tidak terhambat. Untuk itu dibutuhkan pemasangan tetrapod agar mampu mengurangi endapan pasir laut yang dibawa oleh ombak sehingga tidak menutupi muara sungai tersebut. Dengan begitu, air sungai yang berjalan ke muara laut dapat mengalir dengan lancar.


4. Melindungi daratan dari abrasi

Kawasan pantai mudah sekali mengalami abrasi. Untuk mencegah abrasi dibutuhkam perlindungan dengan memasang batu alam ataupun beton buatan di sekitar atau sepanjang garis pantai.



5. Menunjang aktivitas ekonomi dan pariwisata


Gelombang rendah dibutuhkan untuk lingkungan pantai yang dibuat untuk kegiatan komersil, seperi tempat pariwisata ataupun pelabuhan kapal. Agar aktivitas ekomoni di area tersebut dapat berjalan dengan normal dan baik-baik saja, maka dibutuhkan kondisi pantai dengan gelombang yang landai. 

Oleh karenanya, pemasangan beton tertapod tersebut dapat membuat kawasan perairan pantai menjadi aman untuk digunakan sebagai area aktivitas ekonomi dan pariwisata. Misalnya, untuk bongkar muat barang di pelabuhan, rekreasi di pantai, dsb.

Keunggulan Beton Tetrapod


Kemampuan beton tetrapod yang mampu melindungi kawasan pantai cukup efektif hingga banyak negara yang memilih untuk menggunakannya sebagai perlindungan pantai. Hal ini tidak terlepas karena berbagai keunggulan yang ditawarkan, yaitu:

  • Dibandingkan batu alam, beton tetrapod sebagai pemecah gelombang buatan telah melewati serangkaian uji coba terpercaya.
  • Mudah dilakukan proses pengawasan baik dilakukan dengan meninjau secara langsung maupun menggunakan satelit citra.
  • Dibandingkan membuat bendungan di pesisir laut, beton precast tetrapod ini lebih murah harganya. 
  • Memiliki umur jangka pemakaian yang lama dan awet.
  • Dari segi pemasangan beton tetrapod lebih praktis dan efisien.
  • Perawatannya lebih minim.

Proses Pembuatan Beton Tetrapod


Beton tetrapod terbuat dari berbagai bahan bangunan seperti pasir, semen, air dan zat additive bahan kimia untuk membuat sifat bahan tetrapod tahan sulfat. Karena pertimbangan kondisi air laut, zat tambahan tersebut wajib ditambahkan agar beton tetrapod awet dan tahan lama.

Proses pembuatannya adalah adukan campuran material beton akan dimasukkan ke dalam cetakan baja. Cetakan baja tersebut mempunyai bentuk empat sisi silinder. Agar kepadatan material tersebut solid, maka dibutuhkan alat vibrator beton yang berungsi untut menggetarkan material beton dalam cetakan sehingga udara yang terjebak di dalam bisa keluar.



Cara Pemasangan Tetrapod Pemecah Gelombang




Proses pemasangan breakwater beton tetrapod diawali dengan peninjauan lokasi. Survey lokasi ini penting dilakukan untuk menilai karakteristik gelombang. Misalya, seberapa tinggi dan kencang terpaan gelombang laut yang datang dan juga banyaknya aktivitas ekonomi ataupun pariwisata di sekitar lokasi pantai.


Adapun pembangunan breakwater beton tetrapod ini memerlukan beberapa tahapan, yaitu:

1. Pembersihan area yang akan dipasangi beton tetrapod

Dalam proses pemasangan beton tetrapod, maka lokasi harus benar-benar bersih. Jika diperlukan, akan dilakukan peledakan untuk mensterilkan lokasi.

2. Pengangkutan tetrapod ke lokasi proyek


Cara mengangkut beton ini adalah dengan menggunakan teknik pengangkatan mobil crane dengan truk trailer.


3. Pemasangan matras geotextile


Pemasangan matras geotextile pada bagian dasar breakwater ini berfungsi sebagai landasan pondasi beton tetrapod.  Proses pemasangannya diletakkan dengan menghadap arah laut. 


4. Peletakan lapisan batu pengisi atau inticore

Berikutnya adalah meletakkan lapisan batu pengisi atau inticore yang menjadi pemberat matras geotextile. 
 

5. Peletakan lapisan filter geotextile

Penempatan filter atau saringan geotextile di antara batu pengisi ini berfungsi untuk mencegah pasir keluar dari sela-sela batu. Proses peletakkannya membutuhkan escavator agar permukaan dapat merata.


6. Pemasangan tetrapod

Tahapan terakhir adalah pemasangan tetrapord. Beton ini diletakkan pada posisi yang teratas karena berfungsi sebagai pemecah gelombang. Karena itu, harus di letakkan pada bagian paling luar.


Itulah ulasan mengenai apa itu beton tetrapod, sejarah, fungsi, keunggulan, proses pembuatan dan juga pemasangannya. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Mengenal Beton Tetrapod, Fungsi, Keunggulan, Proses Pembuatan dan Pemasangannya"

Post a Comment