Inilah Langkah dan Cara Menghitung Kebutuhan Pembesian Tangga!

Setiap bangunan dua lantai atau lebih membutuhkan tangga sebagai penghubung. Mengingat pentingnya peran tangga, tidak mengherankan jika pembuatannya harus dilakukan dengan seksama. Jika Anda berencana membuat tangga beton, maka penting untuk memperhatikan pembesian tangga.


Pembesian merupakan proses pemasangan besi bertulang sebagai kerangka. Setelah proses pemasangan tulangan selesai, barulah dinding tangga dapat dipasang. Simak penjelasan lengkap seputar tipe tangga serta langkah pembuatan tangga beton berikut.




Tipe Tangga Berdasarkan Bentuk


Ada berbagai tipe tangga yang kerap digunakan pada konstruksi bangunan, baik hunian pribadi maupun fasilitas publik. Berdasarkan bentuknya, berikut ini 7 model tangga paling populer yang perlu Anda ketahui:


1. Tangga Bentuk L



Model tangga berbelok dan menyerupai huruf L menjadi salah satu favorit tidak hanya untuk rumah tetapi juga gedung perkantoran. Keunggulan tangga yang memiliki sudut 90 derajat ini adalah tidak memakan banyak tempat sehingga cocok untuk lahan sempit.


Yang tak kalah menarik, Anda bisa memanfaatkan ruangan di bawah tangga sebagai tempat penyimpanan. Bahkan beberapa pemilik rumah menyulap ruang kecil ini sebagai tempat kerja atau ruang baca pribadi.


2. Tangga Lurus





Tangga lurus juga tak kalah populer dan cukup sering dijumpai di berbagai bangunan. Sesuai dengan namanya, tangga ini berbentuk lurus memanjang dan tidak mempunyai belokan. Biasanya ruang bawah tangga juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.


3. Tangga Bentuk U



Disebut juga dengan tangga bentuk V, tipe tangga yang satu ini memiliki belokan yang membentuk sudut hingga 180 derajat. Biasanya tangga bentuk U digunakan pada hunian bertingkat yang memiliki keterbatasan lahan.



4. Tangga Model Y





Sering diidentikkan dengan rumah mewah, sisi atas tangga model ini bercabang sehingga memberikan akses dua arah. Jenis tangga ini membutuhkan lahan yang cukup luas. Salah satu ciri utama tangga ini adalah bordes atau area peralihan dari lantai satu ke lantai 2.


5. Tangga Spiral




Dibandingkan dengan tipe tangga lain, tangga spiral membutuhkan lahan paling sedikit. Pasalnya tangga dibuat mengelilingi satu poros saja sehingga Anda bisa memanfaatkan area untuk keperluan lain. Bahkan disebutkan bahwa tangga ini hanya membutuhkan lahan 1,5 meter persegi.


6. Tangga Tris





Tangga tris merupakan tangga yang menghubungkan area luar rumah dengan teras utama. Tangga jenis ini biasanya memiliki anak tangga dengan jumlah terbatas, berkisar antara 2 hingga 10 saja. Mengingat fungsinya, tangga ini biasa ditempatkan di luar rumah.


7. Tangga Putar



Model tangga ini hampir mirip dengan tangga spiral. Namun perbedaan utamanya adalah ukuran tangga putar membutuhkan area yang lebih besar. Model tangga ini biasanya digunakan pada rumah dengan model klasik.

Baca juga: Cara Menghitung Jumlah Kebutuhan Anak Tangga dan Bordes untuk Tangga yang Nyaman


Langkah Membuat Tangga Beton dengan Teknik Pembesian


Tangga beton merupakan salah satu jenis tangga yang cukup sering dijumpai. Selain kuat dan kokoh, jenis tangga ini juga bisa dibuat dengan berbagai model sesuai kebutuhan. Namun dalam proses pembuatannya, pembesian tangga harus mendapatkan perhatian ekstra.


Bagi Anda yang berencana untuk membuat tangga beton, perhatikan langkah-langkah pembuatan dengan teknik pembesian berikut ini:


1. Membuat Fondasi Tangga


Fondasi berfungsi sebagai dasar tumpuan agar tangga stabil dan tidak goyang. Jenis fondasi yang digunakan cukup beragam, mulai dari fondasi batu kali hingga fondasi beton bertulang. Bahkan Anda juga bisa menggabungkan kedua bahan tersebut untuk memastikan kekuatan tangga.


2. Membuat Bekisting


Proses selanjutnya adalah pembuatan bekisting. Namun sebelumnya Anda harus memperhatikan ketinggian lantai di bawah tangga. Tujuannya adalah untuk mengetahui alat apa saja yang dibutuhkan, misalnya apakah Anda membutuhkan scaffolding atau perancah kayu.


3. Pemasangan Tulangan Rangka dan Badan


Setelah pembuatan bekisting selesai, langkah selanjutnya adalah memasang besi bertulang. Proses pembesian tangga ini hanya bisa dilakukan jika bekisting telah dipasang. Awali dengan memasang tulangan utama, kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang.


Beton decking ini akan dipasang di bagian bawah tulangan. Ketebalan yang dibutuhkan adalah sekitar 2 cm. Pastikan pemasangan dilakukan dengan cermat sesuai perhitungan.


4. Memasang Tulangan Anak Tangga


Langkah selanjutnya adalah menghubungkan tulangan badan tangga dengan tulangan anak tangga menggunakan ikatan kawat. Lalu tulangan dipasang memanjang untuk memperkuat anak tangga. Selanjutnya beton decking dipasang pada sisi di mana Anda memasang bekisting.


5. Pengecoran


Tahapan terakhir adalah pengecoran. Seluruh bagian tangga dicor kemudian didiamkan beberapa saat. Proses pembongkaran dinding badan bisa dilakukan jika beton sudah didiamkan selama 12 jam guna memastikan beton benar-benar telah kuat.


Adapun bagian bordes dan badan tangga baru bisa dibongkar setelah 7 hari atau ketika dirasa benar-benar kuat. Proses pembongkaran balok bordes hampir sama dengan pembongkaran balok biasa.


Cara Menghitung Kebutuhan Pembesian Tangga





Setelah mengetahui model tangga serta langkah pembuatan tangga beton dengan teknik pembesian, kini saatnya bagi Anda untuk menyimak cara menghitung kebutuhan pembesian.


Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penulangan pelat tangga antara lain:


  • Kuat momen penampang
  • Momen ultimate yang mampu ditahan oleh penampang
  • Faktor reduksi kekuatan


Sedangkan untuk mencari penulangan, Anda perlu melakukan penghitungan yang melibatkan rasio tulangan berimbang, kuat tekan beton yang disyaratkan, serta tegangan leleh baja. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


Rasio tulangan berimbang = ((0,85 x kuat tekan beton yang disyaratkan x β1) / tegangan leleh baja) x (600 / 600 + tegangan leleh baja)


Untuk faktor β1 diambil sebesar 0,85 jika kuat tekan beton kurang dari 30 Mpa. Sedangkan jika kuat tekan beton lebih dari 30 Mpa, maka β1 harus direduksi 0,05 untuk setiap kelebihan 7 Mpa. Namun reduksi tidak boleh kurang dari 0,65.


Sementara itu, untuk menghitung rasio tulangan maksimum Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:


Rasio tulangan maksimum = 0,75 x rasio tulangan berimbang


Meskipun terlihat rumit, penghitungan tulangan beton tangga harus dilakukan secara seksama. Tujuannya adalah agar beton tidak hanya terlihat estetik tetapi juga aman untuk digunakan.


Pembesian tangga merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembuatan tangga beton. Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui, dari membuat fondasi hingga mengecor. Pastikan masing-masing tahapan dilakukan dengan baik agar hasilnya menjadi maksimal.

0 Response to "Inilah Langkah dan Cara Menghitung Kebutuhan Pembesian Tangga!"

Post a Comment