Pengertian Persediaan, Jenis, Fungsi, Biaya

Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, manufaktur, dan perusahaan jasa selalu berusaha untuk mengadakan persediaan (inventory). Dengan adanya persediaan tersebut perusahaan akan tetap dapat menjalankan proses produksi dan mempertahankan atau meningkatkan penjualan. Karena ketika terjadi masalah pada persediaan, tentu akan menganggu proses operasional yang sedang berlangsung dan kebutuhan konsumen tidak terpenuhi. Dengan demikian, hal ini berakibat pada perusahaan yang akan mengalami kerugian.

Persediaan adalah salah satu aktiva yang paling penting keberadaannya dalam operasi kegiatan perusahaaan. Perusahaan lebih melakukan investasi sumber daya dalam bentuk barang-barang persediaan yang dibeli atau diproduksi.

Biaya untuk kebutuhan persediaaan tersebut  harus dicatat, dikelompokkan, dan diikhtisarikan selama periode akuntasi. Pada akhir periode, biaya barang tersebut dialokasikan di antara aktivitas periode berjalan dan aktivitas periode mendatang, yaitu barang-barang persediaan yang dijadwalkan untuk transaksi penjualan di periode waktu mendatang.



Apa itu Persediaan? Ini Contohnya


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa Persediaan adalah tangible asset (aset berwujud) yang:

  1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha.
  2. Masih dalam proses produksi dan atau dalam perjalanaan; atau, dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi barang/jasa.

Nah, untuk memudahkan pemahaman berikut akan kami berikan contoh persediaan yang harus ada keberadaannya pada sebuah perusahaan:

1. Perusahaan developer properti

Contohnya sebuah perusahaan developer properti membuat bangunan perumahan atau perkantoran yang kegiatannya membangun rumah real estate dan gedung perkantoran atau industri untuk dijual/disewakan, maka bangunan yang belum laku merupakan persediaan baginya. Sedangkan bagi konsumen yang sudah membelinya untuk dihuni atau digunakan, maka bangunan tersebut adalah suatu aktiva tetap.

2. Perusahaan furniture


Contohnya adalah sebuah industri furniture membuat meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya dengan menggunakan bahan baku berupa kayu. Maka kayu tersebut merupakan persediaan baginya. Sedangkan bagi konsumen yang sudah membeli produk furniture darinya merupakan suatu aktiva tetap.


Jenis-Jenis Persediaan dan Contohnya


Persediaan memiliki berbagai fungsi yang berbeda, maka dari itu persediaan di dalam perusahaan harus diklasifikasikan sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya.

Persedian adalah kegiatan yang sangat penting bagi hampir semua kegiatan bisnis dimana dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis ada 3 bentuk persedian yaitu:

1. Persediaan Bahan baku

Persediaan bahan baku adalah barang mentah yang perlu diolah oleh perusahaan atau industri melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. 

Besarnya jumlah persediaan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan tergantung dengan perkiraan jumlah produk/barang yang akan diproduksi. Selain itu, juga dipengaruhi oleh sifat musiman produksi, kesiapan pemasok (supplier), serta tingkat efisiensi dari kegiatan produksi. Semakin efisien, artinya semakin banyak jumlah persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Persediaan Barang Setengah Jadi

Adalah persediaan barang yang masih memerlukan proses produksi lebih lanjut lagi untuk menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.

Nah, besarnya jumlah persediaan barang setengah jadi ini sangat dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat persediaan bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.

Perputaran persediaan barang ini dapat dipercepat dengan cara memperpendek atau menyederhanakan lamanya produksi. 

Dalam rangka mempersingkat waktu produksi tersebut salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan inovasi terbaru atau teknik-teknik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan bisa dipercepat.

Cara lainnya, perusahaan dapat menyetok bahan-bahan yang siap diproduksi, bukan dengan membuatnya sendiri.


3. Persediaan Barang Jadi

Persediaan barang jadi adalah barang hasil produksi dalam bentuk finished goods sehingga dapat segera dijual. Besarnya jumlah persediaan barang jadi ini tergantung dengan pihak produksi dan tim marketing (penjualan).

Untuk meningkatkan penjualan yang berdampak positif pada perusahaan, Manajer keuangan dapat membuat program kredit dengan cara memberikan kredit pembelian untuk risiko yang kecil (marginal risk). Sebenarnya perusahaan tentu lebih suka menjualnya secara tunai, karena bukan dalam bentuk piutang dagang (account receivable) sehingga laba potensial dapat menutup tambahan risiko penagihan piutang. Dengan begitu juga, perputaran persediaan barang akan dapat berjalan dengan lancar.

Fungsi Persediaan


Persediaan perusahaan sangat penting keberadannya karena memiliki fungsi utama, yaitu menambah fleksibilitas operasi produksi suatu perusahaan. Adapun fungsi lain dari inventory tersebut adalah:

  1. Untuk keamaan stok, karena bisa saja mengalami terlambatnya kedatangan pengiriman dan adanya peningkatan permintaan, sehingga kemungkinan terdapatnya risiko kekurangan pasokan.
  2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan ketika sewaktu-waktu membutuhkannya, sehingga diharapkan tetep dapat menjaga kepuasan pelanggan. 
  3. Untuk memisahkan berbagai parts atau komponen dari operasi produksi, sehingga dapat dihindari hambatan pada saat proses produksi. 
  4. Untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman atau data-data pada periode sebelumnya. Sebagi contoh, permintaan kaleng kue akan meningkat ketika momen-momen hari raya, sehingga persediannya harus ditingkatkan 1-2 bulan sebelumnya.
  5. Memperlancar keperluan operasi produksi, dimana inventory dapat membangun kepercayaan dalam menghadapi terjadinya pola musiman, sehingga inventori ini disebut sebagai inventory musiman.
  6. Untuk dapat memanfaatkan diskon kuantitas. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh perusahaan karena dengan dilakukannya pembelian dalam jumlah besar, kemungkinan akan mendapatkan potongan pembelian dan mengurangi biaya jasa pengiriman per unitnya menjadi lebih murah.
  7. Untuk menjamin kontinuitas operasi produksi dapat tetap terjaga, dan dapat terhindar dari terjadinya kerusakan peralatan, yang menyebabkan operasi produksi terhenti secara temporer.
  8. Untuk menghindari inflasi, dan meningkatnya perubahan harga.

Tujuan Pengelolaan Persediaan


Pengelolaan persedian sangat penting dalam kegiatan operasi perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan dan pengelolahaan yang baik terhadap perusahaan. 

Adapun tujuan pengelolaan persedian barang adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat sehingga mampu mencipatkan konsumen yang loyal, tidak berpindah ke lain produk.
  2. Untuk menjaga kontinuitas perusahaan tetap beroperasi untuk menghasilkan produk.
  3. Untuk memungkinkan dapat dilakukannya fleksibilitas dalam penjadwalan produksi, di mana disediakannya stok dari inventory guna menghilangkan tekanan terhadap sistem operasi produksi.
  4. Untuk meningkatkan penjualan dan laba perusahaan karena ketika persediaan terhambat maka dapat berdampak pada menurunnya volume penjualan.
  5. Menjaga agar pembeli secara kecil-kecilan dapat dihindaari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
  6. Menjaga supaya jumlah penyimpanan barang tidak besar-besaran, karena akan membutuhkan sewa gedung lebih banyak dan biaya menjadi membengkak.

Biaya-Biaya Persediaan


Adapun biaya yang diperlukan untuk persediaan adalah:

1. Biaya pesanan (ordering cost/procurement cost)

Adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses kegiatan pemesanan barang yang dimulai dari penempatan pemesanan hingga tersedianya barang tersebut.

Biaya ini mencangkup biaya-biaya antara lain:

  • Biaya administrasi dan penempatan order.
  • Biaya pemilihan vendor.
  • Biaya pengangkutan, pengiriman, dan bongkar muat.
  • Biaya penerimaan barang di dalam gudang dan pemeriksaan barang.


2. Biaya penyimpanan (carrying cost/holding cost)

Yaitu biaya yang timbul akibat dari proses penyimpanan suatu persediaan barang atau bahan yang dibeli.

Biaya penyimpanan ini meliputi:

  • Biaya sewa gudang
  • Biaya administrasi pergudangan
  • Biaya pelaksana atau pekerja gudang.
  • Biaya listrik air dan telepon.
  • Biaya modal yang dibutuhkan perusahaan untuk investasi barang yang disimpan
  • Biaya kerusakan/ kehilangan dan penyusutan persediaan atau kadaluarsa barang.
  • Biaya asuransi


3. Biaya kekurangan persediaan (short cost/ stock cost)

Yaitu biaya yang timbul karena tidak tersedianya barang persediaan pada saat diperlukan. Biaya ini bukan berdasarkan biaya biaya nyata (rill) melainkan kehilangan waktu atau kesempatan karena terhentinya proses produksi.

Dari penjerlasan di atas, pengelolaan persediaan dalam perusahaan sangatlah penting karena sangat berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen dan biaya yang timbul dari adanya persediaan. 

0 Response to "Pengertian Persediaan, Jenis, Fungsi, Biaya"

Post a Comment