Apa yang Dimaksud Omzet? Ini Cara Meningkatkannya

Omzet penjualan identik dengan kegiatan penjualan dan pendapatan yang akan diperoleh dari penjualan barang/jasa tersebut. Omzet penjualan semakin meningkat jika diiringi dengan semakin meningkatnya produk barang atau jasa yang terjual.

Lalu, apa yang dimaksud omzet penjualan? Dan bagaimana cara untuk meningkatkannya? Baca selengkapnya pada uraian di bawah ini.



Apa yang Dimaksud Omzet Penjualan?

Omzet bisa diartikan sebagai jumlah. Sedangkan penjualan adalah kegiatan menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mencari laba/pendapatan. 

Jadi, omzet penjualan adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjulan produk barang/jasa dalam periode waktu tertentu. Omset dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh perusahaan. 


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Omzet Penjualan

Dalam menjual barang/jasa, pemilik usaha/toko harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan atau hasil penjualan, yaitu meliputi berikut ini:

1. Kemampuan Pelaku Usaha

Transaksi jual-beli barang/jasa pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu pelaku usaha sebagai pihak pertama dan konsumen sebagai pihak kedua.

Disinilah pelaku usaha harus mempunyai kemampuan untuk menyakinkan kepada masyarakat agar mau membeli produknya. Oleh karenanya, pelaku usaha yang biasanya diwakili oleh salesman harus mempunyai product knowledge yang baik, meliputi:

  • Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang di tawarkan.
  • Harga produk barang/jasa
  • Syarat dan ketentuan penjualan seperti: metode pembayaran, pendistribusian barang, pelayanan sesudah penjualan (layanan purna jual), garansi dan lain sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Pelaku usaha perlu memperhatikan target pasar yang menjadi sasaran dalam penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha adalah sebagai berikut:

  • Jenis pasarnya
  • Kelompok konsumen atau segmen pasarnya, kelompok menengah ke bawah atau menengah ke atas
  • Daya beli masyarakat
  • Frekuensi pembelian yang dilakukan oleh konsumen
  • Keinginan dan kebutuhan konsumen

3. Modal

Modal dalam hal ini adalah modal usaha, merupakan sesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha.

Untuk meningkatkan omzet penjualan diperlukan adanya modal, baik berupa uang maupun tenaga, seperti alat transport, usaha promosi, dan sebagainya.

4. Strategi Pemasaran

Pelaku usaha juga harus pintar-pintar memilih strategi pemasaran yang akan dijalankan. Apakah melalui periklanan, program giveaway, endorse ke publik figur, atau strategi marketing yang lain. Hasilnya memang tidak instan, namun untuk meningkatkan brand image, langkah tersebut dinilai sangat cocok di zaman digital seperti saat ini. 

Pelaku usaha perlu melakukan perbaikan terus-menerus terhadap produknya. Bilamana hal tersebut dilaksanakan, maka konsumen akan senantiasa memilih produk tersebut dibandingkan produk yang lain. Dan hal ini tentunya akan berpengaruh dalam menaikkan omzet.

Cara Meningkatkan Omzet Penjualan


Berikut ini adalah cara untuk meningkatkan omzet penjualan:


1. Membangun jaringan (networking)

Dalam bisnis, membangun jaringan atau networking adalah sebuah keharusan. Kemajuan teknologi yang memudahkan semua orang untuk saling terhubung harus dimanfaatkan oleh bagian sales atau divisi marketing. 

Untuk menambah pelanggan, seorang salesman haruslah mempunyai kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik, sehingga jaringan yang dimilikinya akan terus berkembang menjadi lebih banyak lagi. 

2. Memetakan wilayah

Cara yang kedua untuk meningkatkan omzet penjualan adalah pelaku usaha harus mampu memetakan wilayah penjualannya. Salesman berebut untuk dapat menjual barangnya di wilayah-wilayah yang mempunyai potensi nilai penjualan yang besar. 

Jika pertama kali masuk ke dalam wilayah penjualan yang baru, sebaiknya pelaku usaha harus mampu  menganalisis wilayah tersebut apakah mempunyai potensi pasar yang tinggi ataukah tidak. Selain itu, seorang salesman harus mampu mengamati pesaing atau kompetitor yang ada di wilayah tersebut. Contohnya adalah jangan mendirikan toko kelontong di lokasi yang dekat sekali dengan minimarket modern, atau jangan menjual bensin eceran di dekat pom bensin atau SPBU.

3. Menghargai pelanggan

Seorang konsumen dapat menjadi pelanggan yang loyal jika pihak salesman menghargainya. Selain itu, salesman yang mampu menghargai pelanggannya akan mampu membantu perusahaan dalam meningkatkan citra merek produk yang dijualnya.

4. Mau Mendengarkan Suara Konsumen

Seorang salesman harus mampu memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggannya. Ia dapat menggunakan metode quality function deployment (QFD) untuk mendengarkan suara konsumen. Metode tersebut dapat membantu pelaku usaha dalam memperbaiki proses produksi melalui pengumpulan sejumlah informasi terkait dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

5. Siap bersaing

Persaingan usaha yang semakin ketat, termasuk dalam "perang harag" atau pemberian harga yang murah harus dihadapi oleh pelaku industri.

Mereka harus menghasilkan laba, bukan kerugian. Untuk itu solusinya, divisi produksi harus pintar-pintar dalam memilih bahan baku dengan kualiatas yang bagus, akan tetapi memiliki harga yang murah.

6. Menciptakan pengalaman

Seorang salesman dalam berjualan harus mampu memberikan kesan positif yang membekas di mata pelanggannya. Dalam melayani konsumennya, ia harus terlihat profesional, berpenampilan bersih, dan rapi. 

Agar pelanggan mau melakukan repeat order, maka salesman perlu memikirkan taktik untuk menciptakan strategi dan inovasi dalam berjualan. Inovasi yang diberikan oleh seorang sales akan mampu memberikan pengalaman yang berarti bagi konsumennya.

7. Meningkatkan kualitas produk

Perkembangan dunia industri yang semakin ketat membuat kualitas produk antar pelaku usaha sejenis akan memiliki kualitas yang mendekati sama. Artinya, kualitas produk yang satu dengan yang lainnya hampir saman meskipun dari perusahaan yang berbeda. 

Oleh karenanya, pelau industri perlu melakukan perbaikan terus-menerus (kaizen) dalam produksinya sehingga mampu bersaing dengan kompetitor sejenisnya.

Itulah ulasan mengenai apa itu omzet penjualan dan cara meningkatkannya. Pelaku industri dituntut untuk selalu meningkatkan omzet penjualannya dari hari kehari, minggu ke minggu, bulan ke bulan dan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Untuk itu, pelaku usaha perlu memiliki  kemampuan dalam mengelola modal terutama modal kerja agar kegiatan operasional perusahaan dapat terjamin kelangsungannya.

0 Response to "Apa yang Dimaksud Omzet? Ini Cara Meningkatkannya"

Post a Comment