8 Faktor Penyebab Mengapa Rumah Sulit Untuk Dijual Berikut Solusinya

Dalam menganalisis alasan di balik kesulitan penjualan properti, diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap tren pasar properti saat ini. Tidak jarang kita bertanya-tanya mengapa beberapa properti dengan mudah diterima pasar, sedangkan yang lain tampak kesulitan untuk mendapatkan pemilik baru.


Proses penjualan rumah bukanlah hal yang sederhana. Properti, sebagai aset berharga, memerlukan pendekatan yang cermat dan strategis. Adalah wajar jika menjualnya tidak secepat menjual gorengan di pedagang kaki lima.

Bagi Anda yang mengalami kesulitan dalam menjual rumah, tidak perlu cemas. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi faktor-faktor apa yang menyebabkan suatu rumah sulit terjual atau memerlukan waktu yang lama untuk menemukan pemilik baru. Siapa tahu, tanpa Anda sadari, terdapat kekeliruan dalam strategi penjualan yang telah Anda lakukan.




Faktor-faktor yang Membuat Rumah Sulit Dijual


Menjual rumah adalah suatu tantangan yang kompleks, dan beberapa faktor dapat menjadi penyebab utama mengapa suatu properti kesulitan menemukan pembeli yang tepat. 

Menganalisis faktor-faktor ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang mengapa rumah sulit dijual dan membantu merumuskan strategi yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:


1. Lokasi Rumah

Lokasi rumah dapat menjadi faktor utama dalam menarik minat calon pembeli. Rumah yang terletak di daerah diminati, dekat dengan fasilitas umum, sekolah, dan pusat perbelanjaan, memiliki potensi penjualan yang lebih tinggi. 

Namun, perlu diperhatikan juga kondisi sekitar rumah, termasuk keamanan, kebersihan, dan kenyamanan lingkungan, yang dapat memengaruhi keputusan pembeli.

Kesalahan umum adalah memiliki lokasi yang kurang strategis, misalnya, di gang sempit atau jauh dari fasilitas umum. 

Untuk mengatasi ini, pemilik rumah dapat mencari solusi dengan memberikan informasi yang jelas dan mencolok tentang potensi-potensi positif lingkungan sekitar, seperti rencana pembangunan infrastruktur baru atau potensi peningkatan nilai properti di masa mendatang.


2. Foto rumah tidak menarik

Foto rumah dapat diibaratkan sebagai jendela pertama yang membuka pandangan calon pembeli terhadap properti. Foto yang menarik dapat meningkatkan minat pembeli, sementara foto yang kurang menarik dapat mengurangi peluang penjualan.


Adapun tips menghasilkan foto rumah yang menarik adalah:

  • Ambil foto dari sudut-sudut terbaik rumah.
  • Bersihkan dan rapikan rumah sebelum sesi foto.
  • Gunakan teknik dasar fotografi interior.
  • Jika diperlukan, pertimbangkan untuk menyewa jasa fotografer profesional.


3. Preferensi pembeli terhadap tanah kavling dibandingkan rumah yang sudah jadi


Lebih banyak orang mencari tanah kavling dibandingkan rumah yang sudah jadi. Ini dapat menjadi hambatan, terutama jika pasar lebih cenderung kepada pembelian tanah kosong untuk kemudian membangun sendiri.

Anda dapat mengembangkan strategi yang menekankan kelebihan dan kenyamanan memiliki rumah yang sudah jadi. Keuntungan seperti waktu pembangunan yang lebih cepat, ketenangan, dan kesiapan untuk ditempati segera dapat menjadi poin jual yang menarik.


4. Kurang promosi dengan memanfaatkan beberapa channel


Jika Anda mengalami kesulitan penjualan, mungkin saja karena belum memanfaatkan semua channel penjualan yang tersedia atau belum memanfaatkannya secara optimal.



Mengandalkan hanya satu jalur, baik itu offline dengan agen properti atau online melalui platform digital, mungkin tidak mencapai hasil optimal. Keduanya dapat digunakan secara bersamaan untuk mencapai target penjualan yang lebih luas.

Adapun strategi offline yang bisa dilakukan adalah:

  • Mempersiapkan promosi melalui agen properti.
  • Melakukan pemasaran langsung door-to-door.
  • Mencetak spanduk dan brosur untuk menjangkau calon pembeli di sekitar area.

Sementara itu strategi online-nya adalah:

  • Menempatkan iklan di berbagai situs marketplace properti.
  • Menggunakan iklan digital di Google dan media sosial.
  • Memastikan kehadiran di platform online yang relevan.


5. Harga pasar yang tidak sesuai atau terlalu tinggi


Penetapan harga yang tidak sesuai atau terlalu tinggi dapat menjadi hambatan serius dalam penjualan rumah. Meskipun keuntungan adalah tujuan utama, penentuan harga yang realistis sangat penting untuk menarik calon pembeli.

Sebelum menjual rumah, melakukan riset harga pasar di area sekitar sangat penting. Pemanfaatan jasa penilaian aset properti atau appraiser dapat memberikan pandangan yang objektif. Jika menggunakan agen properti, mereka umumnya menyediakan layanan penilaian.


Baca juga: Apa itu Appraisal Rumah? Ini Cara Hitung dan Tips Lolos Appraisal Bank



6. Pemilik Rumah Tidak Kooperatif dengan Calon Pembeli

Dalam dunia penjualan properti, penjual sudah seharusnya kooperatif dengan calon pembeli. Menunjukkan sikap yang kooperatif dan responsif terhadap kebutuhan pembeli dapat mempercepat proses penjualan.

Sebagai contoh, ketika calon pembeli meminta untuk melihat dokumen-dokumen penting seperti IMB dan sertifikat tanah, segera merespons dengan baik akan membantu membangun kepercayaan pembeli.

Yang perlu dilakukan oleh penjual agar rumah tersebut segera laku adalah:


  • Tanggapi permintaan pembeli dengan cepat dan jelas.
  • Sediakan informasi yang dibutuhkan dengan transparan.
  • Tunjukkan kerjasama dan keinginan untuk bernegosiasi.


7. Tidak Mencantumkan Nilai Plus Rumah

Penting untuk menyoroti keunggulan rumah yang dijual agar dapat menarik minat calon pembeli. Lokasi strategis, fasilitas umum yang memadai, dan jaminan bebas banjir adalah nilai tambah yang bisa menjadi daya tarik utama. 

Mencantumkan kelebihan-kelebihan ini dalam materi iklan akan membantu calon pembeli melihat nilai positif yang dimiliki properti.


Adapun strategi menyampaikan Unique Selling Points (USP) adalah:

  • Jelaskan secara jelas nilai plus rumah yang tidak dimiliki properti lain.
  • Fokus pada keunggulan yang menjadi prioritas calon pembeli.
  • Sampaikan informasi dengan gaya pemasaran yang menarik.


8. Kondisi rumah tidak terawat


Rumah yang tidak terawat dengan baik dapat membuat calon pembeli ragu untuk melanjutkan proses pembelian. Oleh karena itu, melakukan renovasi kecil dan memperbaiki bagian-bagian yang penting sebelum menjual rumah dapat meningkatkan daya tarik properti.


Perawatan fisik rumah yang bisa dilakukan adalah:


  • Renovasi kecil untuk mempercantik bagian-bagian penting. Seperti, pengecatan ulang dengan memilih untuk menggunakan warna cat decolith untuk ruang tamu.
  • Memastikan listrik, air, dan sistem saluran pembuangan berfungsi dengan baik.
  • Menjaga kebersihan dan tampilan rumah agar menarik.

Dengan mengetahui faktor penyebab mengapa rumah sulit untuk dijual di atas, Anda dapat membuka peluang untuk memasarkan properti/rumah yang akan dijual dengan lebih efektif. Kesuksesan penjualan rumah tidak hanya bergantung pada satu faktor, melainkan pada kombinasi strategi yang holistik dan terfokus. 

Dengan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar dan mengambil tindakan proaktif, proses penjualan rumah yang awalnya sulit dapat diubah menjadi lebih mudah terjual.

0 Response to "8 Faktor Penyebab Mengapa Rumah Sulit Untuk Dijual Berikut Solusinya"

Post a Comment