Karakteristik, Penyebab Dan Cara Mengatasi Keramik Popping

Lantai keramik popping memang menjadi masalah yang umum terjadi pada bangunan hunian. Biasanya, popping terjadi karena adanya kelembaban yang merembes di bawah keramik. Ketika terkena tekanan, maka keramik tersebut akan terangkat dan mengeluarkan suara pop atau ledakan kecil.

Selain faktor kelembaban, popping juga dapat disebabkan oleh instalasi yang buruk atau tidak benar pada saat pemasangan lantai keramik. Oleh karena itu, memilih instalator yang handal dan berpengalaman dalam pemasangan keramik sangat penting untuk menghindari masalah popping di kemudian hari.

Namun, jika popping sudah terjadi pada lantai keramik di rumah Anda, jangan khawatir. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah popping pada lantai keramik yang bisa Anda lakukan sendiri tanpa harus memanggil instalator.

Sebelum mempelajari cara mengatasi keramik popping, alangkah baiknya ketahui dahulu ciri-ciri keramik mengalami popping dan penyebab-penyebabnya, yang akan dijelaskan lebih detail pada paragraf di bawah ini.




Karakteristik Popping Keramik


Popping keramik dapat dikenali melalui beberapa gejala, di antaranya:


1. Suara yang berbeda ketika permukaan lantai keramik diketuk

Ketika permukaan lantai keramik diketuk, suara yang dihasilkan akan terdengar kosong atau berbeda dari suara normal pada keramik yang masih utuh.


2. Permukaan lantai terlihat melengkung

Pada area popping, permukaan lantai keramik akan terlihat melengkung atau terangkat dari permukaan lantai lainnya.


3. Keramik tidak menempel pada dasar

Ketika permukaan lantai keramik ditekan, akan terlihat bahwa keramik tersebut tidak menempel pada dasar dengan kuat.


4. Suara keras seperti ledakan kecil

Pada akhirnya, popping keramik akan mengeluarkan suara keras seperti ledakan kecil yang diikuti dengan pecahnya lantai keramik.


Penyebab Popping Keramik

Berikut ini adalah beberapa penyebab popping keramik dan cara mengatasinya.


1. Penyusutan Perekat Keramik

Penyebab utama popping keramik adalah penyusutan perekat keramik. Perekat keramik yang terbuat dari campuran semen, air, dan pasir akan mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat membuat keramik lepas dari lantai dan menimbulkan popping. Oleh karena itu, penting untuk memilih perekat keramik yang berkualitas dan memastikan proses pemasangan keramik dilakukan oleh ahli atau tukang yang berpengalaman.


2. Perubahan Suhu yang Drastis

Perubahan suhu yang drastis juga dapat menjadi penyebab popping keramik. Suhu yang ekstrem dapat membuat perekat keramik mengalami pemuaian atau penyusutan yang tiba-tiba. Hal ini dapat mempercepat proses kerusakan keramik dan menyebabkan popping. Untuk menghindari masalah ini, pilihlah keramik yang tahan terhadap perubahan suhu yang drastis dan hindari memasang keramik di area yang terkena sinar matahari langsung atau area yang sangat lembab.


3. Pernah terendam air

Penyebab popping keramik berikutnya adalah kebanjiran atau terendam air. Kebanjiran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, terutama saat musim hujan. Ketika air merembes melalui sela-sela keramik dan terjebak di bawahnya, ini bisa menyebabkan permukaan tanah di bawah keramik menurun dan semen perekat keramik terlepas.

4. Beban yang terlalu berlebihan

Selain itu, beban yang terlalu berlebihan juga bisa menjadi penyebab popping keramik. Keramik lantai yang terkena beban berlebihan dapat terangkat secara perlahan-lahan hingga akhirnya lepas dari perekatnya. 

Oleh karena itu, perlu diperhatikan beban yang diletakkan di atas keramik agar tidak melebihi batas kapasitasnya. Hindari meletakkan benda berat seperti furniture atau alat olahraga di atas keramik yang rapuh atau tipis.


5. Perekat yang tidak merata

Berikutnya, penyebab keramik popping adalah pemasangan perekat atau semen yang tidak merata secara menyeluruh.

Pemasangan perekat atau semen yang tidak merata dapat menyebabkan bagian bawah keramik kosong atau kopong, yang kemudian akan menyebabkan udara terjebak di dalamnya. Udara yang terjebak ini akan menyebabkan pemuaian dan mendorong keramik ke atas sehingga terangkat.

Selain itu, pori-pori yang ada juga memungkinkan air masuk ke dalam rongga, sehingga bisa menjadi lembab dan berjamur. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perekat keramik yang digunakan merata dan mencukupi pada setiap sisi keramik.


6. Struktur Tanah yang Bermasalah

Salah satu penyebab utama popping keramik adalah struktur tanah yang bermasalah. Jika tanah di bawah bangunan tidak stabil atau mudah berubah, maka bangunan dan lantainya bisa mengalami keretakan atau popping. Hal ini bisa terjadi karena penurunan permukaan tanah yang tidak merata, atau karena urugan tanah yang kurang padat.


Untuk menghindari popping yang disebabkan oleh struktur tanah yang bermasalah, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, seperti membangun pondasi yang kuat dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang ringan agar tidak menambah beban pada struktur bangunan.


7. Getaran dan Pergerakan Mikro

Bangunan/rumah yang terletak dekat di pinggiran jalan raya juga rentan mengalami popping. Biasanya, dikarenakan timbulnya getaran dan pergerakan mikro yang disebabkan oleh kendaraan yang terus berlalu-lalang. 

Hal ini bisa terjadi karena getaran dari kendaraan dapat merusak struktur bawah lantai, atau karena getaran membuat semen perekat keramik menjadi rusak.

Untuk menghindari popping yang disebabkan oleh getaran, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, seperti menghindari penggunaan bahan bangunan yang berat dan memasang lantai yang fleksibel agar dapat menahan getaran dan pergerakan mikro.


8. Posisi nat keramik pada bagian tertentu

Salah satu penyebab utama popping keramik adalah posisi nat keramik pada bagian tertentu yang terlalu mepet atau rapat. Saat nat diletakkan terlalu dekat dengan dinding atau permukaan lainnya, tidak ada ruang untuk muai atau penyusutan keramik. Akibatnya, keramik tidak memiliki ruang untuk bergerak dan terus terdorong ke atas.


9. Bencana Alam Gempa

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan letak geografis yang berada di zona pertemuan lempeng bawah laut, seringkali mengalami bencana alam gempa. Gempa dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan dan infrastruktur. Gempa yang terjadi dapat membuat lantai bergoncang, sehingga keramik dapat terangkat dari permukaan lantai.


Cara Mencegah Dan Mengatasi Keramik Popping




Popping keramik bisa menjadi masalah yang cukup mengganggu dan merusak estetika rumah Anda. Tidak hanya itu, popping keramik juga bisa menyebabkan kecelakaan dan membahayakan keselamatan penghuni rumah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi popping keramik. Berikut ini adalah tips untuk mencegah dan mengatasi keramik popping:


1. Pilih lantai keramik yang berkualitas

Kualitas keramik yang buruk dapat mempengaruhi daya tahan dan kekuatan keramik. Jangan hanya memilih keramik yang murah, tetapi perhatikan juga kualitasnya. Pilih keramik yang tahan lama dan memiliki daya rekat yang kuat, yang biasanya ditandai dengan kode keramik KW 1.



2. Rendam keramik sebelum dipasang

Mengendapkan keramik sebelum dipasang dapat membantu menjaga kekuatan keramik. Hal ini bisa dilakukan dengan merendam keramik dalam air selama beberapa jam sebelum pemasangan. Cara ini membantu menjaga kelembaban keramik dan meminimalkan risiko pecah saat dipasang.


3. Gunakan perekat atau adhesive khusus keramik

Mortar atau perekat khusus untuk keramik memiliki kekuatan daya rekat yang lebih tinggi dan memungkinkan keramik tetap terikat pada lantai dengan lebih kuat. Selain itu, perekat khusus juga dapat mengurangi risiko penyusutan pada air. Penting untuk tidak menggunakan campuran adukan semen dan pasir saja saat memasang keramik karena tidak akan bertahan lama.


4. Perhitungan campuran perekat lantai yang tepat

Perhitungan yang tepat pada pencampuran bahan untuk pemasangan keramik menjadi sangat penting. Pastikan Anda menggunakan takaran yang sesuai dengan ketentuan dari produk perekat lantai yang Anda gunakan. 

Ini penting dilakukan untuk memastikan konsistensi mortar perekat sesuai dengan standar sehingga memiliki daya rekat yang baik.


5. Hindari pemasangan nat keramik yang rapat

Pemasangan nat keramik yang terlalu rapat dapat membuat lantai keramik mengalami popping. Jarak ideal untuk pemasangan nat keramik agar tidak terlalu rapat adalah 2 sampai 3mm. 

Jika Anda kesulitan untuk mengatur jarak secara manual, Anda dapat menggunakan alat bantu jarak seperti tile spacer.


6. Gunakan Expansion Joint untuk pertemuan dinding dan lantai

Expansion joint atau grouting digunakan untuk mengatasi bergesernya struktur. Selain itu bahan ini juga mampu meredam pemuaian yang terjadi antara pertemuan lantai dengan dinding, tiang/kolom, dan struktur/bidang vertikal lainnya. 

Apabila pemuaian pada bagian sudut bisa diredam dengan grouting tersebut, maka nantinya keramik tidak mencari pelepasan tekanan pada bagian tengah.


7. Gunakan Nat elastis

Nat elastis ini memiliki fungsi untuk meredam pemuaian pada keramik. Bahan ini akan bekerja ketika keramik memuai, maka nat yang elastis ini akan meredam pergerakan keramik sehingga tidak akan menyebabkan keramik lainnya pecah.


Penjelasan di atas merupakan cara mencegah popping pada keramik. Sedangkan untuk mengatasi keramik yang tengah mengalami popping tanpa harus mengganti seluruh lantai keramik Anda.


1. Angkat keramik yang tidak menempel

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengangkat keramik yang mengalami popping. Hal ini dapat dilakukan dengan hati-hati menggunakan alat pengangkat keramik seperti sekop dan palu. Jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan kacamata untuk menghindari luka pada tangan dan mata.


2. Bersihkan permukaan keramik dan dasar lantai

Setelah keramik yang popping telah diangkat, langkah selanjutnya adalah membersihkan permukaan keramik dan dasar lantai dari sisa-sisa adukan semen dan kotoran lainnya. Pastikan permukaan keramik dan dasar lantai benar-benar bersih dan kering agar adukan semen dapat menempel dengan baik pada kedua permukaan tersebut.


3. Lapisi permukaan keramik dan dasar lantai dengan adukan semen

Setelah permukaan keramik dan dasar lantai sudah bersih dan kering, lapisi permukaan keramik dan dasar lantai dengan adukan semen menggunakan trapesium atau plester. Pastikan lapisan adukan semen merata dan cukup tebal untuk menempelkan keramik dengan baik pada dasar lantai.


4. Tempelkan kembali keramik pada dasar lantai

Setelah adukan semen di permukaan keramik dan dasar lantai kering, tempelkan kembali keramik pada dasar lantai. Pastikan keramik menempel dengan baik pada dasar lantai dan tidak mengalami popping kembali. Biarkan keramik kering selama beberapa jam sebelum melakukan langkah terakhir.


5. Isi celah dengan nat atau grouting

Setelah keramik kering, langkah terakhir adalah mengisi celah antar keramik dengan nat atau grouting. Pastikan nat yang digunakan memiliki warna yang serupa dengan warna lantai keramik agar hasil akhir terlihat lebih rapi. Setelah nat kering, bersihkan permukaan lantai dari sisa-sisa nat atau grouting yang menempel.


Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengatasi keramik popping pada lantai keramik tanpa harus mengganti seluruh lantai keramik Anda. Namun, pastikan untuk menggunakan bahan dan alat yang berkualitas baik agar hasilnya optimal dan tahan lama.

0 Response to "Karakteristik, Penyebab Dan Cara Mengatasi Keramik Popping"

Post a Comment