Mudah Cara Menghitung Besi Kg ke Batang Dan Tabel Konversinya

Apakah Anda sedang terlibat dalam sebuah proyek pembangunan? Jika ya, maka besi adalah material penting yang menjadi tulang punggung struktural yang tak tergantikan.

 Ketika membeli besi, umumnya satuan volume yang digunakan adalah kilogram, namun saat melakukan pembangunan, kita seringkali menggunakan satuan batang untuk menghitung kebutuhan besi.

Nah oleh karenanya, Anda pasti menyadari betapa pentingnya mengetahui cara menghitung besi dari kilogram ke batang.

Untuk mempermudah proses konversi, tersedia tabel konversi yang dapat digunakan sebagai referensi. Tabel ini menyediakan perbandingan antara berat dalam kilogram dengan jumlah batang besi yang setara. Dengan menggunakan tabel ini, Anda dapat dengan cepat menentukan jumlah batang besi yang dibutuhkan tanpa perlu melakukan perhitungan manual yang rumit. Hal ini akan menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan perhitungan.

Nah, penjelasan lebih lengkapnya silahkan baca pada artikel di bawah ini.





Cara Menghitung Besi Kg ke Batang yang Benar


Mari kita jelajahi rumus yang akan membantu Anda memahami seberapa banyak batang besi yang dibutuhkan:


Kebutuhan Batang = Volume Besi (kg) / (0,006165 x Diameter Besi (mm) x Diameter Besi (mm) x Panjang Besi (m))


Dalam rumus ini, Anda membagi volume besi dalam kilogram dengan rumus yang melibatkan diameter besi dan panjang besi. Konstanta 0,006165 muncul sebagai faktor konversi untuk mengubah kg menjadi batang.


Tentu saja, rumus ini menunjukkan sisi yang lebih teknis, tetapi dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat menghitung kebutuhan batang besi Anda dengan akurasi yang tinggi. Lebih dari sekadar angka dan perhitungan, ini adalah cerminan kecanggihan dalam dunia konstruksi dan keseruan dari menaklukkan besi sebagai bahan konstruksi utama.


Untuk memberikan Anda perspektif yang menarik, mari kita ikuti perjalanan Pak Rofi, seorang calon pemilik rumah minimalis yang membutuhkan besi D10 sebanyak 300 kg. Sebelumnya, Pak Rofi harus mengkonversinya ke dalam satuan batang untuk memastikan kebutuhan material yang akurat. Mari kita lihat bagaimana perhitungannya dilakukan!


Pertama-tama, kita perlu mengetahui informasi yang diperlukan. Besi D10 memiliki diameter sebesar 10 mm dan panjang sebesar 12 m. Dengan informasi ini, kita dapat melanjutkan perhitungan.


Menggunakan rumus konversi yang telah disediakan, kita dapat menghitung kebutuhan batang besi:


Kebutuhan Batang = Volume Besi (kg) / (0,006165 x Diameter Besi (mm) x Diameter Besi (mm) x Panjang Besi (m))


Mari kita masukkan nilai-nilai yang telah kita ketahui:


Kebutuhan Batang = 300 / (0,006165 x 10 x 10 x 12)


Kebutuhan Batang = 300 / 7,398


Hasil perhitungannya adalah sekitar 40.55 batang besi.


Dalam kasus ini, Pak Rofi membutuhkan sekitar 41 batang  besi D10 (setelah dibulatkan)  untuk membangun rumah minimalisnya. Dengan memiliki angka yang akurat, Pak Rofi dapat membeli besi dengan tepat sesuai dengan kebutuhannya, menghindari pembelian berlebihan yang tidak perlu dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efisien.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada satu aspek penting yang harus diperhitungkan: waste atau limbah yang mungkin terjadi dalam proyek konstruksi.

Waste adalah bagian yang tak terhindarkan dari setiap proyek konstruksi. Ini termasuk potongan besi yang tidak dapat digunakan, kesalahan pemotongan, atau faktor-faktor lain yang menghasilkan limbah material. Dalam hal ini, Pak Rofi disarankan untuk menambahkan waste sekitar 3% dari kebutuhan batang yang telah dihitung sebelumnya. Penambahan waste ini penting terutama jika Pak Rofi berencana memesan material secara sekaligus, untuk memastikan pasokan yang memadai.


Untuk menghitung jumlah waste dari kebutuhan batang sebelumnya, Pak Rofi dapat menggunakan rumus berikut:


Kebutuhan Batang Setelah Waste = Kebutuhan + Waste


Mari kita terapkan rumus ini pada proyek Pak Rofi:


Kebutuhan: 41 batang

Waste: 3% dari 41 batang


Kebutuhan Batang Setelah Waste = 41 + (3% x 41)

= 41 + (0,03 x 41)

= 41 + 1,23

= 42,23 batang besi


Dengan perhitungan ini, kebutuhan batang setelah memperhitungkan waste dalam proyek Pak Rofi adalah sekitar 43 batang besi D10 setelah dibulatkan.


Menghitung waste dalam konversi besi dari kilogram ke batang adalah langkah yang penting untuk memastikan pasokan material yang cukup dan menghindari kekurangan yang dapat menghambat kemajuan proyek. Dengan menambahkan waste, Pak Rofi dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi kondisi nyata di lapangan dan memastikan ketersediaan yang memadai.

Perlu diingat bahwa perhitungan ini memberikan presisi dalam memperkirakan kebutuhan batang besi. Dengan memahami cara mengkonversi besi dari kilogram ke batang, Anda dapat merencanakan proyek konstruksi Anda dengan lebih baik dan menghindari komplikasi yang mungkin muncul karena kekurangan atau kelebihan material.


Melalui cerita Pak Rofi, kita dapat melihat bahwa mengkonversi besi dari kilogram ke batang adalah langkah penting dalam merencanakan proyek konstruksi. Perhitungan yang akurat akan memberikan Anda kepercayaan diri dan ketenangan pikiran saat memulai pembangunan rumah minimalis impian Anda.



Tabel Ukuran Besi


Mari kita lihat tabel konversi besi kg ke batang yang tersedia secara umum. Tabel ini memberikan panduan praktis untuk menghitung jumlah batang besi berdasarkan beratnya. Dengan tabel ini, Anda dapat dengan mudah menemukan jumlah batang yang dibutuhkan tanpa rumitnya perhitungan manual.

Dalam perjalanan membangun proyek konstruksi, kita akan menemui dua jenis besi yang menjadi bahan utama, yaitu besi polos dan besi ulir. Kedua jenis ini memiliki peran penting dalam memastikan kekokohan dan kekuatan struktur yang dibangun. Namun, selain perbedaan dalam bentuk fisiknya, terdapat juga perbedaan dalam berat per meter panjangnya, tergantung pada diameter yang dimiliki oleh masing-masing jenis besi tersebut.

Mari kita melangkah lebih dalam dan mengeksplorasi perbedaan menarik antara besi polos dan besi ulir dalam konversi besi dari kilogram ke batang.

Berikut ini adalah tabel ukuran berat besi polos dan juga besi ulir per batang yang perlu Anda ketahui:


A. Besi polos (plain) memiliki simbol: Ø


No.

Daftar Berat Besi Polos (Plain)

Diameter (mm)

Berat/batang (kg)

Panjang (m)

Berat/m’ (kg/m’)

1

Ø4

1,00

12

0,09

2

Ø6

2,66

12

0,22

3

Ø8

4,74

12

0,40

4

Ø9

6,00

12

0,50

5

Ø10

7,40

12

0,62

6

Ø11

9,00

12

0,75

7

Ø13

10,70

12

0,89

8

Ø14

12,50

12

1,04

9

Ø15

14,50

12

1,21

10

Ø16

19,00

12

1,58

11

Ø19

26,70

12

2,23

12

Ø22

35,80

12

2,98

13

Ø23

39,10

12

3,26

14

Ø24

42,62

12

3,55

15

Ø25

46,20

12

3,85

16

Ø28

58,00

12

4,83

17

Ø31

71,10

12

5,93

18

Ø32

75,77

12

6,31




B. Besi ulir (deform) memiliki simbol: D



No.

Daftar Berat Besi Ulir (Deform)

Diameter (mm)

Berat/batang (kg)

Panjang (m)

Berat/m’ (kg/m’)

1

D10

7,40

12

0,62

2

D13

12,50

12

1,04

3

D19

26,70

12

2,23

4

D22

35,80

12

2,98

5

D25

46,20

12

3,85

6

D29

60,50

12

5,04

7

D32

75,77

12

6,31

8

D35

90,10

12

7,51

9

D38

107,00

12

8,92

10

D41

126,00

12

10,5



Sebagai buktinya, kita mengambil contoh kasus yang sudah ada di atas, yaitu proyek pembangunan rumah minimalis Pak Rofi. Pak Rofi disebutkan membutuhkan sekitar besi D10 sebanyak 300 Kg. Nah, berdasarkan tabel di atas, maka besi polos D10 per batangnya memiliki berat 7,4 Kg

Jadi, konversi besi Kg ke batang adalah = 300kg/7,4kg
                                                                = 40,54 Batang
Nah, sesuai bukan? Jumlah batang besi yang dibutuhkan Pak Rofi adalah 41 batang besi D10 (belum termasuk waste-nya).

Bagaiamana, lebih tertarik menggunakan rumus cara menghitung besi Kg ke batang ataukah menggunakan tabel konversi ukuran besi?

0 Response to "Mudah Cara Menghitung Besi Kg ke Batang Dan Tabel Konversinya"

Post a Comment