Perbedaan Properti Residensial dan Komersial, Lebih Baik yang Mana untuk Investasi?

Kebutuhan akan properti residensial atau perumahan kini menjadi incaran bagi pasangan yang baru saja menikah. Semakin menipisnya lahan perkotaan membuat developer membagi tipe-tipe residensial, yaitu ada tipe kecil, menengah dan besar.

Kehadiran properti residensial adalah jawaban bagi mereka yang sedang membutuhkan hunia tempat  yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap. Contoh dari properti residensial adalah perumahan, rumah susun, rusunawa, apartemen, bangkavkunan asrama mahasiswa/pelajar, kondominium dan villa. 

Selain digunakan sebagai tempat tinggal apapun properti baik residensial maupun komersial dapat digunakan sebagai instrumen investasi. Lalu apa perbedaan properti residensial dan komersial? Manakah yang lebih baik digunakan sebagai aset untuk berinvestasi? 



Apa itu Residensial?


Residensial adalah salah satu properti yang pasti dibutuhkan oleh banyak orang. Sebagai sebuah hunian, properti residensial hadir dengan berbagai jenis untuk menyesuaikan target marketnya. 

Sebagai contoh properti residensial adalah rumah tapak, rumah susun dan apartemen. Untuk properti residensial berbentuk rumah tapak bisa dibagi menjadi beberapa jenis seperti rumah kavling, rumah cluster, rumah subsidi, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk properti residensial dengan bentuk bangunan vertikal adalah apartemen dan rumah susun (rusun).


Tipe Residensial


Sebelumnya telah disinggung bahwa properti residensial hadir dengan berbagai tipe. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Properti residensial tipe kecil, yaitu hunian tempat tinggal yang memiliki luas bangunan sekitar 21 meter persegi sampai 36 meter persegi. 
  2. Properti residensial tipe menengah, yaitu hunian tempat tinggal yang memiliki luas bangunan 45 meter persegi sampai 54 meter persegi.
  3. Properti residensial tipe besar, yaitu hunian tempat tinggal yang memiliki luas 60 meter persegi sampai 70 meter persegi atau lebih.


Perbedaan Properti Residensial dan Komersial


Selain properti residensial ada juga properti komersial. Jika properti komersial maka penggunannya memang diperuntukan sebagai tempat usaha. Sebagai contoh rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), penginapan, pertokoan, indekos, atau bangunan untuk kantor (tower)

Sejatinya properti residensial juga dapat digunakan sebagai tempat usaha, namun harus mendapatkan izin dari pemerintah/lembaga yang berwenang. Sebagai contohnya rumah tapak dapat difungsikan sebagai tempat praktik pengobatan atau apotek, namun harus mendapatkan izin pejabat sekitar yang berwenang.

Untuk dapat membedakan properti residensial dan komersial lebih lengkap, Anda dapat membaca pada penjelasan di bawah ini:

1. Karakter


a. Residensial


Ciri-ciri properti residensial biasanya ditandai beberapa hal berikut ini:

  • Hanya untuk digunakan sebagai hunian/tempat tinggal. Jika akan dialihsungsikan/ditambah area untuk membangun usaha, maka diperlukan izin tambahan. Sebagai contohnya, ketika ingin membuka toko/warung yang yang menyatu dengan bangunan rumah atau rumah toko (ruko).
  • Keberadaan toko sembako/kelontong atau minimarket yang mudah dijangkau.
  • Diperlukannya sistem organisasi lokal seperti Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).


b. Komersial:


Ciri-ciri properti komersial biasanya mempunyai ciri-ciri seperti berikut:

1) Untuk bangunan seperti kantor, ruko, rukan dan tower biasanya mempunyai ciri sebagai berikut:

  • Dekat dengan kantin, swalayan, minimarket, coffee shop, dan kafetaria yang bisa digunakan para pegawai yang bekerja di kantor tersebut untuk bersantai selepas kerja atau saat jam istirahat.
  • Keberadaannya dekat dengan jalan protokol atau paling tidak mempunyai akses yang dekat ke jalan utama. 
  • Tidak digunakan untuk tempat tinggal, hanya diperuntukkan untuk perniagaan 

2) Untuk bangunan seperti indekos mempunyai ciri seperti berikut,

  • Dekat dengan gedung perkantoran atau daerah kampus.
  • Dekat dengan moda transportasi seperti stasiun kereta dalam kota, terminal bus, dan lain sebagainya.
  • Dekat dengan warung makan atau restoran.


Baca juga: Desain Rumah dan Toko Kelontong Bagi Kamu yang Ingin Bangun Ruko


2. Dari Segi Perawatan/Maintenance

Properti residensial seperti rumah susun biasanya penyewa tidak merasa perlu untuk melakukan renovasi, sehingga pemilik/pihak pengelola yang harus mengeluarkan anggaran ekstra untuk memperbaiki kerusakan. Sedangkan properti komersial mengharuskan pemilik untuk membayar biaya seperti pajak, asuransi, perawatan dan lain-lain, sebagai bentuk dari kepentingan untuk merawat properti.


3. Dari Segi Masa Sewa

Properti resindensial seperti rusunawa biasanya disewakan selama beberapa tahun sesuai dengan kesepakatan antara penyewa dengan pihak pengelola rusunawa. Sedangkan properti komersial seperti penginapan/indekos biasanya disewakan dalam periode bulanan, enam bulanan atau per tahun.


4. Jaminan Perbankan/Lembaga Keuangan Lainnya


Perbankan atau lembaga keuangan lainnya dapat mengucurkan dana hingga 80% dari nilai properti residensial. Sedangkan pada properti komersial, pihak perbankan hanya mengizinkan untuk memberi pinjaman dana 50% – 60% dari nilai properti.


5. Dari Segi Pengelolaan


Properti resindensial mengharuskan pemilik atau pihak yang ditunjuk untuk mengelola harus mempunyai waktu penuh untuk mengurusnya. Sedangkan pada properti komersial pemilik tidak terlalu menuntut waktu, karena penyewa biasanya melakukan renovasi secara mandiri.


6. Dari Segi Sewa Harga

Biaya sewa dari properti resindensial biasanya dihitung dari keseluruhan bangunan (all-in). Sedangkan sewa properti komersial memiliki harga sewa per meter persegi, belum termasuk biaya lain, seperti asuransi, service charge, dan sebagainya.

Propeti residensial atau hunian dan komersial masing-masing memiliki kelebihannya sendiri aat dijadikan sebagai instrumen investasi. Setelah membaca perbedaan keduanya semoga dapat dijadikan pertimbangan ketika Anda ingin memutuskan di mana sebaiknya menaruh uang (investasi) tersebut.

0 Response to "Perbedaan Properti Residensial dan Komersial, Lebih Baik yang Mana untuk Investasi?"

Post a Comment