Manfaat Aspal, Jenis, dan Daerah Penghasilnya di Indonesia

Aspal merupakan bahan lapis konstruksi yang dimanfaatkan dalam pekerjaan perkerasan jalan. Aspal dapat membuat struktur jalan yang kuat sehingga mampu mendukung beban lalu lintas. Selain itu, aspal juga memberikan permukaan yang rata bagi pengendara yang berada di atasnya.

Ada beberapa jenis aspal yang biasa digunakan sebagai bahan utama perkerasan jalan, yaitu aspal alam, aspal keras, aspal cair, dan aspal modifikasi. Aspal yang bersifat viskoelastis sehingga mampu mengikat bahan-bahan pencampur perkerasan jalan yang lain. sangat cocok untuk dijadikan   yaitu sifat untuk mencair pada suhu tinggi dan memadat pada suhu rendah.

Selengkapnya mengenai manfaat dan daerah penghasil aspal di Indonesia, dapat disimak pada penjelasan berikut ini.

 

Mengenal Apa itu Aspal


Aspal berasal dari campuran hidrokarbon alam yang amorf, dengan kandungan sulfur, oksigen, dan sejumlah kecil besi, nikel, dan vanadium. Hasil minyak bumi ini memiliki warna cokelat kehitaman dan berupa zat padat atau setengah padat.

Sebagai bahan pelapis konstruksi jalan raya, aspal bekerja dengan cara mengikat antar bahan agregat dalam perkerasan lentur.

Manfaat Aspal


Adapun manfaat dan kegunaan aspal di dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  1. Aspal berguna sebagai bahan pelapis perkerasan infrastruktur jalan raya.
  2. Aspal berguna untuk mengikat batuan sebagai bahan agregat perkerasan jalan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas yang lalu lalang atau adanya erosi air karena memiliki kekuatan waterproofing yang baik.
  3. Aspal digunakan sebagai lapis resap pengikat (prime coat), yaitu lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
  4. Aspal dapat digunakan sebagai lapis pengikat (tack coat), yaitu lapis aspal cair yang diletakan di atas permukaan jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, yang nantinya berfungsi sebagai pengikat di antara keduanya.
  5. Aspal juga dapat digunakan sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler pada lapisan-lapisan perkerasan jalan aspal.


Baca juga: Perbedaan Prime Coat dan Tack Coat: Ini Cara Menghitung Kebutuhan Volumenya


Jenis-Jenis Aspal Dan Fungsinya


Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan asal-muasalnya, yang terdiri dari dua jenis yaitu:


1. Aspal Alam

Aspal alam adalah aspal yang berasal dari alam tanpa melewati serangkaian proses pengolahan. Di dunia ini terdapat tiga daerah penghasil aspal alam, yaitu:

  • Di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang merupakan daerah penghasil aspal buton berbentuk batuan. 
  • Di Danau Pitch, Republik Trinidad, yang merupakan daerah penghasil aspal alam yang bersifat plastis.. 
  • Di sekitar perairan Segitiga Bermuda, yang merupakan daerah penghasil aspal alam yang memiliki wujud murni, tanpa campuran mineral lain.



2. Aspal Buatan

Aspal buatan adalah aspal yang dihasilkan dari proses fraksi minyak bumi yang mana serangkaian proses pengolahan tersebut dilaksanakan di pabrik khusus pembuatan aspal. 


Terdapat 3 jenis aspal buatan yang meliputi:

  • Aspal keras, yaitu aspal buatan dengan tingkat kekerasan yang tinggi. Angka penetrasi yang dimiliki oleh aspal keras ini berkisar antara 60/80 sehingga memiliki properties dan kinerja sangat baik dengan struktur Rheology yang handal. Aspal keras umumnya dimanfaatkan untuk mendukung proyek pembangunan jalan. Manfaat lain dari jenis aspal buatan ini adalah sebagai bahan pembuatan asphalt cement.
  • Aspal cair, yaitu aspal buatan berwujud cair yang biasanya dimanfaatkan sebagai pengikat bahan bangunan, lapis resap pengikat (prime coat), dan juga lapis pengikat (tack coat). Tipe aspal cair yang digunakan sebagai lapis resap pengikat (prime coat) adalah aspal tipe MC-30, MC-70, atau MC-250. Sedangkan tipe aspal cair yang dapat digunakan sebagai lapis pengikat (tack coat) antara lain RC-70 atau RC-250.
  • Aspal emulsi, yaitu aspal buatan yang berasal dari aspal keras yang di-dispersikan ke dalam air atau aspal cair yang dikeraskan memakai bahan pengemulsi. Keunggulan dari aspal emulsi adalah mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik, dan tahan terhadap cuaca ekstrim. Berdasarkan produk hasil dari pembuatan aspal emulsi ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

    • Kationik, yaitu aspal emulsi asam yang mengandung muatan listrik positif;
    • Anionik, yaitu aspal emulsi alkali  yang tidak bermuatan listrik.
    • Non-ionik, yaitu aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi sehingga aspal ini tidak menghantarkan listrik. 

Dalam pembangunan proyek, penggunaan jenis aspal harus berdasarkan prosedur yang telah ditentukan sehingga produk jalan yang dihasilkan tidak menimbulkan retak-retak.

Sebagai informasi tambahan biasanya proyek perkerasan jalan menggunakan dua Jenis aspal, yaitu aspal drum dan aspal curah. Aspal curah berbentuk cairan, sedangkan aspal drum biasanya  berisi sekitar 170 -180 kg, yang tampak seperti pada gambar di bawah ini:






Daerah di Indonesia Penghasil Aspal


Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara besar-besaran di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia ,membuat pasar aspal terus meningkatkan produksinya. Nah, di Indonesia ini terdapat beberapa daerah penghasil aspal terbanyak, yang meliputi:

1. Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

Daerah penghasil aspal yang paling terkenal dan terbanyak kandungan aspalnya adalah di Buton, Sulawesi Tenggara. Dengan cadangan aspal yang diperkirakan mencapai 650 juta ton ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil aspal alam terbesar di dunia. Dengan luas lahan penghasil aspal sekitar 37 hektare, ditaksir aspal yang dihasilkan oleh Pulau Buton ini mencapai 2.300 triliun rupiah.

2. Wonokromo, Jawa Timur

Di peringkat kedua daerah penghasil aspal di Indonesia adalah berada di Provinsi Jawa Timur, tepatnya Permigan Wonokromo. Meskipun tidak sebagus aspal pulau Buton, aspal dari daerah ini masih cukup baik ntuk digunakan sebagai pembuatan aspal jalan raya.


3. Cilacap, Jawa Tengah

Daerah penghasil aspal di Indonesia berikutnya adalah Cilacap, Jawa Tengah. Pihak PT Pertamina Refinery Unit Cilacap mengelola aspal ini dengan sejumlah kilang minyak, yaitu Kilang LOC I, II, dan III dari jenis crude oil.

Produk aspal PT Pertamina Cilacap ini dapat larut dalam carbon disulphide yang memiliki kemampuan waterproofing yang baik. Secara umum, produk aspal ini dikemas dan dipasarkan dalam bentuk drum atau bulk. 

Aspal ini banyak dimanfaatkan untuk keperluan pembuatan jalan serta landasan bandara pesawat khususnya untuk perekat. Selain itu, aspal ini juga dapat dipakai untuk coating anti karat, peredam suara dan getaran.


4. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Sumatera Selatan juga turut menjadi daerah penghasil aspal di Indonesia. Aspal yang dihasilkan adalah aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi miliknya. 

Dengan tersedianya lahan perkebunan karet di lokasi tersebut yang mencapai luas 337 ribu hektare, pihak setempat mengklaim pabriknya merupakan pabrik terbesar penghasil aspal karet di Indonesiapihak setempat.


5. Dumai, Riau

Aspal yang dihasilkan dari Dumai, Riau, merupakan produk aspal yang cukup ideal untuk digunakan di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Bahkan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) menyebutkan produk aspal ini dapat dijadikan sebagai referensi pengerjaan proyek berskala nasional dan provinsi. 

Aspal yang dihasilkan di Patra Batu Bintang Commercial Estate ini berupa aspal curah dengan pengelolaan metode tertentu.


Bahan tambang berupa aspal memerlukan pengelolaan yang baik agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dukungan konsep ekonomi hijau dalam proyek perkerasan jalan atau program pembangunan infrastruktur lainnya tentu perlu menjadi prioritas. Jangan lupa untuk bijak dalam menggunakan sumber daya alam yang satu ini.

0 Response to "Manfaat Aspal, Jenis, dan Daerah Penghasilnya di Indonesia"

Post a Comment