4 Langkah Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Volume Aspal

Hot Mix (campuran aspal panas) merupakan suatu bahan material yang sangat penting untuk kebutuhan pekerjaan perkerasan jalan. Kebutuhan volume hot Mix ini perlu dilakukan perhitungan dengan baik. Cara menghitung kebutuhan volume aspal cukup mudah. Dengan mengetahui perhitungannya, maka akan dihasilkan biaya operasional dengan biaya rendah dalam waktu yang sesingkat mungkin, sehingga didapatkan biaya pengaspalan yang ekonomis dan efisien.

Pada pekerjaan perkerasan jalan (pengaspalan) biasanya kontraktor akan menggunakan beberapa jenis aspal hotmix (campuran aspal) seperti AC-BC dan AC-WC. Campuran lainnya adalah berupa aspal bitumen, anti stripping agent, agregat, dan filler. Bahan material tersebut harus dihitung masing-masing untuk menghasilkan pekerjaan pengaspalan dengan kualitas yang baik. Untuk lebih jelasnya dapat disimak pada artikel di bawah ini.


4 Langkah Mudah Menghitung Kebutuhan Volume Aspal Pada Pekerjaan Perkerasan Jalan


Aspal dijual dalam dua bentuk, yaitu dalam satuan drum dan juga curah. Berapa jumlah kebutuhannya tergantung dengan panjang dan lebar jalan yang akan dikerjakan. 

Baca juga: Manfaat Aspal, Jenis, dan Daerah Penghasilnya di Indonesia

Dalam kontrak pekerjaan perkerasan jalan biasanya aspal memiliki bobot yang besar. Dan harganya yang memang cukup mahal membuat kontraktor harus menghitungnya dengan baik dan benar. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghitung kebutuhan volume aspal dengan mudah, yaitu:

1. Menghitung Kebutuhan Volume Aspal Hotmix

Cara menghitung volume kebutuhan volume aspal untuk pekerjaan jalan sangatlah mudah. Berikut ini  contoh sebuah pekerjaan perkerasan jalan atau pengaspalan dengan kondisi seperti berikut:

  • Lebar jalan = 6,5 m
  • Panjang jalan = 500 m
  • Tebal Ac-Bc = 6 cm (minimum)
  • Tebal Ac-Wc = 4 cm (minimum)
  • Berat jenis campuran aspal (hot mix) AC-BC =2,27 ton/m3
  • Berat jenis ampuran aspal (hot mix) AC-WC =2,25 ton/m3
  • Volume campuran aspal AC-BC = P x L x T x Berat Jenis AC-BC = 500 x 6,5 x 0,06 x 2,27 = 442,65 Ton
  • Volume campuran aspal AC-WC = P x L x T x Berat Jenis AC-WC = 500 x 6,5 x 0,04 x 2,25 = 292,5 Ton


2. Menghitung Volume Aspal Bitumen


Selanjutnya untuk menghitung kebutuhan volume aspal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan aspal bitumen dengan menggunakan Job Mix formula. Di dalam rumus JMF biasanya terdapat persentase komposisi aspal, yaitu untuk aspal AC-BC memiliki persentase sebesar 5,6% sedangkan aspal AC-WC 6,2% .

Nah untuk menghitung kebutuhan volume aspa bitumen, maka tinggal mengalikan volume hotmix di atas dengan persentase masing-masing AC-BC dan AC-WC-nya. Seperti yang ada pada penjelasan di bawah ini:

  • Volume Aspal bitumen pada AC-BC = % x Volume AC-BC = 5,6% x 442,65 Ton = 24,7884 Ton
  • Volume Aspal bitumen pada AC-WC = % x Volume AC-WC = 6,2% x 292,5 Ton = 18,135 Ton


Jadi, total kebutuhan volume aspal bitumen adalah 24,7884 + 18,135 = 42,9234 Ton atau 42.923,4 Kg.

Jika per drum memiliki berat 155 kg, maka kebutuhan aspal bitumen dalam jumlah drum adalah 42.923,4/155 = 276.925 atau dibulatkan menjadi  277 drum aspal.

Jadi rencana pembelian aspal drum jumlahnya  277 drum aspal.


3. Menghitung Volume Anti Stripping Agent


Bahan perkerasan jalan yang selanjutnya perlu dihitung kebutuhannya adalah anti stripping agent. Bahan ini merupakan suatu zat aditif yang berfungsi untuk mengubah sifat aspal dan agregat sehingga memiliki daya lekat dan ikatan yang bagus. Selain itu, anti stripping ini juga mampu mengurangi efek negatif dari air dan kelembaban.

Anti stripping agent akan mampu mengurangi terjadinya pelepasan butiran pada aspal. Adapun kebutuhan bahan ini biasanya berkisar 0,3% dari aspal bitumen. Sehingga cara menghitung kebutuhan anti stripping agent pada pekerjaan proyek pengaspalan di atas adalah:

  • Volume anti stripping agent AC-BC = 0,3% x 24,7884  Ton = 0,0743652 ton = 74,365 kg (dibulatkan)
  • Volume anti stripping agent AC-WC = 0,3% x 18,135 Ton =  0,054405 ton = 54,405 kg 

Total volume anti stripping agent adalah 74,365 + 54,405 = 128,77 kg


4. Menghitung Volume Cement Filler


Sebagai filler dapat mempergunakan semen portland yang harus bersih dari kotoran. Untuk menghitung kebutuhan volume filler pada pekerjaan pengaspalan dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

Pertama, Anda perlu menghitung volume agregat terlebih dahulu. Komposisi cement filler biasanya 1% dari volume agregat. Yang dimaksud dengan volume agregat disini adalah jumlah volume material agregat pada suatu campuran aspal hotmix dikurangi dengan volume aspal bitumen, anti stripping agent, dan filler.


  • Menghitung volume Agregat pada campuran aspal AC-BC


Persentase Agregat = (100 % –  % Aspal – (% Anti Stripping x %Aspal/100))/101*100 

                                = (100 % –  5,6% – (0,3% x 5,6 %/100))/101*100% 

                                = 93,45%

Untuk mengetahui berapa kebutuhan volume agregat pada campuran aspal AC-BC maka dihitung dengan cara mengaklikan persentase agregat dengan volume kebutuhan campuran aspal hotmix pada AC-BC. Jadi, volume agregatnya adalah 93,45% x 442,65 Ton = 413,66  Ton


  • Menghitung volume Agregat pada campuran aspal AC-WC


Persentase Agregat = (100 % –  % Aspal – (% Anti Stripping x %Aspal/100))/101*100

                                = (100 % –  6,2% – (0,3% x6,2 %/100))/101*100% 

                                = 92,85%


Untuk mengetahui berapa kebutuhan volume agregat pada campuran aspal AC-WC maka dihitung dengan cara mengaklikan persentase agregat dengan volume kebutuhan campuran aspal hotmix pada AC-WC. Jadi, volume agregatnya adalah 92,85% x 292,5 Ton = 271,59 Ton


  • Menghitung volume Filler


Volume Filler AC-BC  = 1% x 413,66 ton = 4,1366 ton = 4.136,6 kg

Volume Filler AC-WC  = 1% x 271,59 ton = 2,7159 ton = 2.715,9 kg

Jadi, total volume cement filler = 4.136,6 + 2.715,9 = 6.852,5 kg


Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Perkerasan Jalan, Perbedaan dan Kelebihannya Masing-Masing

Pekerjaan pengaspalan atau perkerasan jalan merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan perencanaan biaya yang baik di dalam pelaksanaanya. Biaya-biaya tersebut meliputi kebutuhan volume aspal yang diperlukan, dan juga bahan material lainnya. Oleh karenanya, diperlukan manajemen proyek perkerasan jalan yang baik sehingga akan menghasilkan biaya produksi yang efektif dan efisien. Namun, tak lupa tetap memperhatikan kualitas hasil dari pekerjaan tersebut.

Demikian cara mudah dalam menghitung kebutuhan volume aspal hotmix. Semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pekerjaan proyek Anda.

0 Response to "4 Langkah Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Volume Aspal"

Post a Comment