Mengenal Electrostatic Precipitator, Fungsi, Komponen, dan Cara Kerjanya

Electrostatic Precipitator adalah kepanjangan dari ESP. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Electrostatic Precipitator sendiri berarti “Pengendapan Elektrostatik. Tak banyak masyarakat umum yang tahu mengenai alat ini karena memang yang terjun dalam dunia mekanikal elektrikal (ME) yang terlibat langsung dengan ESP ini.

Bagi orang-orang yang bekerja atau berada di lingkungan kerja pembangkit listrik, alat berukuran raksasa ini pastinya sudah sangat familiar. Namun bukan hanya di pembangkit listrik saja, ESP juga merupakan alat untuk sejumlah perusahaan atau tempat lain yang menghasilkan gas buangan.

Via sugar-asia.com


Pengertian Electrostatic Precipitator


Secara sederhana, Electrostatic Precipitator adalah salah satu jenis filter (yang dikenal juga dengan istilah scrubber kering) yang menggunakan listrik statis dalam pengoperasiannya untuk menghilangkan debu / abu / jelaga dari gas buangan yang yang berasal dari boiler sebelum akhirnya gas tersebut dikeluarkan dari cerobong asap.

Fungsi Electrostatic Precipitator

Alat pengontrol polusi udara yang satu ini sangat umum dijumpai di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Mengapa? Karena sebagian besar pembangkit listrik membakar bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara untuk menghasilkan listrik yang nantinya akan digunakan masyarakat. 

Baca juga: 6 Cara Menanggulangi Polusi Udara

Nah, saat bahan bakar tadi mengalami pembakaran, maka akan menghasilkan asap, bukan? Asap tersebut terdiri dari partikel-partikel kecil jelaga yang tersuspensi di udara panas yang naik. 

Partikel karbon yang tidak terbakar akan ditarik keluar dari asap dengan menggunakan listrik statis yang ada pada ESP tadi, sehingga nantinya yang keluar dari cerobong asap hanyalah udara bersih dan panas. 

Karbon yang tidak bereaksi atau tidak terbakar tadi harus dipisahkan dari asap karena jika karbon ikut keluar dari cerobong bersama asap maka karbon akan menyebar ke udara dan membahayakan kesehatan manusia terutama sistem pernapasan, serta merusak bangunan.

Jadi secara sederhana, fungsi dari Electrostatic Precipitator adalah untuk memisahkan karbon yang tidak terbakar dari asap hasil pembakaran agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan manusia.

Jenis dari karbon yang dimaksud di sini bisa berbeda-beda tergantung pada komposisi kimia dari produk yang dibakar. Pembangkit listrik tertentu mungkin berupaya menghilangkan polutan berupa sulfur dioksida, atau pembangkit listrik lain ingin meminimalkan jumlah abu yang dihasilkan pembakaran.

Komponen Electrostatic Precipitator Adalah




Electrostatic Precipitator yang berukuran besar tentunya memiliki banyak sekali komponen mulai dari yang berukuran super kecil seperti baut dan mur hingga komponen yang berukuran besar. Berikut adalah daftar komponen atau bagian-bagian utama dari Electrostatic Precipitator:

1. Casing

Casing ESP biasanya dibuat dari bahan yang tahan lama seperti baja ASTM A-36 atau bahan lain yang serupa. Casing ini dibuat kedap udara agar gas buangan dari hasil pembakaran tidak bocor. 

Pada bagian casing terdapat ruang pemuaian, dipasang insulator tahan panas, dan terdapat pintu untuk akses keluar masuk orang untuk melakukan perawatan pada ESP agar selalu dalam kondisi prima.

2. Elektroda

Elektroda pada Electrostatic Precipitator adalah pelat baja yang memiliki fungsi utama menghasilkan medan listrik intensitas tinggi dan mengionisasi partikel dalam gas buang. Secara sederhana, elektroda ESP menjadi menjadi tempat berkumpulnya abu bermuatan negatif sebelum jatuh ke bagian lain yang disebut hopper.

Elektroda pada satu ESP dan ESP lainnya bisa memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada jenis presipitator elektrostatik yang digunakan, tapi bentuk umumnya berupa batangan, kawat logam, atau pelat di dalam pipa atau cerobong asap itu sendiri.

3. Hopper

Biasanya hopper juga dibuat dari baja yang sama dengan casing tadi, dengan bentuk segitiga sama kaki tapi terbalik. Jadi bagian lancipnya ada di bagian bawah, dan letak hopper sendiri ada di bagian paling bawah dari ESP. 

Namun bagian lancip tadi tidak bersentuhan langsung dengan tanah, melainkan berada di atas penyangga ESP. Debu atau abu yang sudah terkumpul di elektroda tadi akan dipindahkan ke hopper ketika pelat baja mengeluarkan partikel dari elektroda. 

Setelah hopper mencapai kapasitas maksimum, maka abu / debu akan dikeluarkan melalui lubang yang ada di bagian bawah hopper. 

4. Rapper Coils

Komponen ini menghasilkan gaya getar dengan kekuatan tinggi untuk mengeluarkan partikel dari elektroda dan menggiringnya ke dalam hopper.

5. Hammering Device (HD)

HD adalah komponen pada Electrostatic Precipitator yang berfungsi melepaskan debu / abu / partikel yang sudah terkumpul di dalam hopper tadi. Komponen ini menjadi area dengan medan listrik terkuat pada ESP.

6. Transformer Rectifier

Transformer Rectifier adalah komponen pada Electrostatic Precipitator yang berfungsi sebagai penyuplai listrik secara keseluruhan pada sistem ESP. Komponen ini dibuat agar tahan terhadap teganggan arus tinggi / lonjakan listik.

Cara Kerja Electrostatic Precipitator




Electrostatic Precipitator (ESP) umumnya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu ESP basah dan ESP kering (yang paling umum digunakan). Perbedaan keduanya hanya terletak pada metode pembersihan elektroda, sedangkan cara kerjanya serupa yaitu seperti berikut:

  1. Gas buang kotor dari hasil pembakaran akan dilewatkan melalui dua elektroda. Salah satu elektroda bermuatan negatif dan menyebabkan partikel yang melewatinya akan memperoleh muatan negatif.
  2. Lalu elektroda lainnya memiliki tegangan positif, yang akan membuat partikel-partikel yang sudah bermuatan negatif tadi menempel pada elektroda ini, sehingga gas buangan tidak lagi mengandung partikel yang berbahaya saat dilepaskan ke udara.
  3. Sedangkan partikel-partikel yang menempel tadi akan dijatuhkan ke dalam hopper dengan getaran tinggi dari komponen bernama rapper coils.
  4. Namun terkadang, partikel yang menempel pada elektroda kedua tadi tidak bisa jatuh seluruhnya ke dalam hopper, sehingga bagian elektroda perlu dibersihkan.

Meskipun sebagian besar Electrostatic Precipitator memiliki cara kerja yang sama, namun ada juga variasi serta jenis pengoperasian berbeda karena pembakaran menghasilkan ukuran partikel, jumlah polusi, dan / atau komposisi asap yang berbeda.

Secara garis besar, Electrostatic Precipitator adalah salah satu filter yang fungsi intinya adalah membantu mengurangi polusi sehingga kekhawatiran tentang pencemaran lingkungan bisa sedikit berkurang. Pengoperasian atau cara kerjanya termasuk sederhana meski tampilan fisiknya terlihat rumit.

0 Response to "Mengenal Electrostatic Precipitator, Fungsi, Komponen, dan Cara Kerjanya"

Post a Comment