6 Jenis Kayu Reng yang Cocok untuk Atap Bangunan

Sistem rangka atap di Indonesia umumnya dibuat dari bahan kayu. Rangka atap suatu bangunan baik rumah tinggal maupun yang lainnya merupakan bagian terpenting yang tidak terpisahkan dari suatu bangunan. Dalam menyusun konstruksi rangka atap ini dibutuhkan beberapa material. Salah satunya adalah reng kayu yang berfungsi sebagai penopang penutup atap (genteng).

Atap bangunan bisa diibaratkan sebagai pelindung , ia menjaga penghuni rumah dari panas teriknya matahari dan juga cuaca ekstrim. Oleh karenanya, dalam pemilihan material atap bangunan, termasuk kayu reng ini, sangat perlu diperhatikan. Lalu, apa sebenarnya kayu reng itu? Dan apa saja jenis kayu yang bisa dipilih sebagai reng agar kondisi atap dalam keadaan prima? Yuk, simak penjelasan mengenai kehadiran reng kayu sebagai material yang tidak dapat diabaikan untuk keamanan dan kenyamanan penghuni rumah.

Kayu Reng Siap Pakai


Apa itu Reng?

Reng adalah komponen struktur atap yang digunakan sebagai tempat bertumpunya penutup atap. Jarak antar reng disesuaikan dengan ukuran penutup atap, misalnya genteng keramik, maka jarak antar reng ini dibuat seukuran dengan genteng keramik yang digunakan. Semakin besar dimensi genteng, semakin sedikit reng yang dibutuhkan sehingga biaya untuk alokasi kayu reng pun lebih bisa dihemat.

Reng merupakan salah satu komponen atap dengan bentuk dan ukuran profil yang paling kecil. Posisi reng membentang atau melintang di atas kasau yang juga disesuaikan dengan kebutuhan penutup atap. 

Reng kayu umumnya hanya digunakan untuk bangunan dengan sistem rangka atap konvensional yang menggunakan genteng sebagai penutup atapnya. Sementara itu untuk jenis penutup atap lainnya, seperti asbes dan seng, tidak perlu menggunakan reng kayu.

Dalam proses pemasangannya, tukang harus mengukur ukuran genteng yang kemudian disesuaikan dengan jarak antar reng dan harus dipasang dengan benar dan tepat agar tampilan genteng tersusun dengan rapi dan kuat atau tidak goyah.
 

Fungsi Kayu Reng 

Sesuai dengan pengertian reng di atas, reng memiliki fungsi utama yaitu sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain- lain). Sementara itu fungsi dan manfaat reng kayu yang lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Kayu reng digunakan sebagai sambungan ke kayu kaso atau kayu usuk.
  2. Kayu reng digunakan untuk memperkuat sistem konstruksi atap rumah.
  3. Kayu reng berfungsi sebagai pengatur jarak antar tiap genteng sehingga dapat dipasang rapi dan lebih “terikat” antara satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Bentuk dan Jenis Atap Rumah

Jenis Kayu Reng yang Kokoh 

Ketika memilih reng untuk menopang penutup atap, sebaiknya pilihlah jenis kayu reng yang kuat, berkualitas, dan kokoh. Pilihlah kayu yang tidak mudah lapuk, khususnya di Indonesia yang merupakan negara tropis, di mana rembesan air hujan sangat mudah mengenai konstruksi atap rumah.

Berikut beberapa jenis kayu reng yang bagus di antaranya ada kayu kamper, kayu jati, kayu ulin, kayu meranti, kayu bangkirai, kayu glugu, dan kayu merbau, adalah :

1. Jenis reng dari Kayu Kamper

Kayu kamper terkenal dengan aromanya yang khas, aroma tersebut membuat kayu ini tidak mudah diganggu oleh hama. Jenis kayu reng ini banyak dijumpai di pasaran dan harganya tergolong cukup terjangkau. Karena memiliki kemampuan menahan beban dengan baik dan tahan lama membuat banyak orang memilih jenis kayu kamper ini sebagai reng pada sistem konstruksi rangka atap.

Baca juga: Keunggulan Kayu Kamper dan Harganya di Pasaran

2. Jenis reng dari Kayu Jati

Kekuatan kayu jati sudah tidak perlu diragukan lagi karena kayu ini merupakan jenis kayu kelas I dengan ketahanan yang sangat bagus. Tapi jarang orang menggunakan jenis kayu ini sebagai kayu reng, karena dinilai terlalu mahal.

3. Jenis reng dari kayu ulin

Kayu ulin termasuk dalam jenis kayu keras, dengan golongan kelas I. Banyak orang menyebut kayu ini sebagai kayu besi. Oleh karenanya, jenis kayu ini banyak digunakan sebagai komponen pondasi sebuah bangunan. 

Kayu yang banyak ditemui di pulau Kalimantan ini memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kayu-kayu lain. Sebagai contoh, diameter batangnya sendiri bisa tumbuh dengan diameter 60-120cm. Kayu ini tahan terhadap serangan rayap dan tahan terhadap suhu sehingga sangat cocok apabila digunakan sebagai salah satu dari komponen sistem rangka atap.

4. Jenis reng dari Kayu Bangkirai

Kayu bengkirai merupakan jenis kayu lokal yang banyak ditemukan di hutan tropis Kalimantan. Kayu ini memiliki kualitas yang cukup baik. Uniknya, pohon kayu ini bahkan bisa tumbuh hingga mencapai 40 meter dengan diameter batangnya 120cm. Luar biasa, bukan?

Selain digunakan untuk bahan reng, kayu bangkirai biasanya juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture.

5. Jenis reng dari Kayu Meranti

Kayu meranti ini merupakan jenis kayu yang paling umum digunakan sebagai reng karena harganya murah dan mudah didapat. Kekurangan dari kayu ini jika digunakan sebagai material reng adalah dibutuhkan perlakuan khusus guna agar lebih awet. Biasanya tukang akan memberikan obat-obatan anti penyakit yang bisa membuat kayu lebih tahan dari kelapukan.

6. Jenis reng dari Kayu Kelapa (Glugu)

Kayu pohon kelapa merupakan jenis kayu yang paling umum digunakan untuk material atap rumah, khususnya rumah-rumah di pulau Jawa. Maka tidak heran kita kerap kali menemui reng yang dibuat dari kayu glugu ini. Jika di daerahmu tidak menemukan pohon kelapa, kamu dapat menemukannya di beberapa toko bangunan yang menjualnya dan bahkan harganya juga termasuk terjangkau lho.

Itulah pembahasan tentang kayu reng dan jenis-jenis kayu yang bisa digunakan sebagai rangka atap rumah. Dalam menentukan jenis kayu yang tepat untuk reng, kamu bisa menggunakan guidline di atas ya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah informasi tentang kayu reng ya.

0 Response to "6 Jenis Kayu Reng yang Cocok untuk Atap Bangunan"

Post a Comment