Pengertian Perkolasi, Alatnya, Jenis-Jenisnya, dan Kelebihannya

Untuk mempermudah proses penelitian zat tertentu baik yang berbentuk padat ataupun cair, ada berbagai metode ekstraksi yang biasa digunakan. Salah satu metode ekstraksi yang dianggap mudah dan umum digunakan adalah perkolasi.

Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan pelarut yang terus diperbarui hingga mendapatkan hasil yang sempurna. Metode ini juga sangat dipengaruhi oleh temperatur ruangan yang dilakukan. Beberapa kelebihan dari perkolasi ini membuatnya cukup sering digunakan dalam proses ekstraksi.



Alat yang Digunakan untuk Perkolasi

Semua proses ekstraksi tentu membutuhkan berbagai alat pendukung, demikian juga dengan metode perkolasi ini. Alat utama untuk melakukannya tentu saja perkolator yang sudah dijual di berbagai toko baik secara online atau offline.

Selain itu, ada beberapa alat dan bahan pendukung lainnya yang juga berperan besar dalam melakukan metode ini, di antaranya :

1. Perkolator

Perkolator merupakan alat yang digunakan untuk proses ekstraksi. Perkolator ini menjadi wadah cairan yang akan diambil sarinya. Alatnya terdiri dari wadah perkolasi untuk menuangkan cairan, saluran untuk mengambil sarinya, dan tabung yang menyerupai botol untuk menampung sari. 

Alat perkolasi sendiri bisa dibedakan menjadi 3 jenis jika dilihat dari bentuknya, yakni perkolasi berbentuk tabung, berbentuk corong, dan berbentuk paruh burung. Secara keseluruhan, beberapa jenis alat ini memiliki fungsi yang sama. Hanya saja bentuknya didesain untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya. 

2. Sampel yang Akan Digunakan

Sampel perkolasi adalah objek yang akan diambil sarinya, bisa berupa daun suji atau sampel lainnya yang akan dilakukan ekstraksi.

3. Methanol

Methanol adalah pelarut yang digunakan untuk merendam seluruh simplisa yang sudah disediakan.

4. Erlemeyer

Alat khusus yang digunakan untuk menampung cairan yang keluar dari perkolator. 




Jenis-jenis Perkolasi

Metode perkolasi bisa dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis ini muncul disebabkan karena adanya perbedaan dari proses dan tahapan kerjanya. Beberapa jenis perkolasi tersebut di antaranya :

1. Perkolasi Biasa

Perkolasi biasa adalah cara yang paling sederhana dan hanya menggunakan satu perkolator saja dalam prosesnya. Secara umum, langkah-langkahnya diawali dengan merendam simplisa yang derajat halusnya sudah ditentukan ke dalam penyari.

Setelahnya, barulah dimasukkan ke dalam perkolator. Ekstrak cair terus disari hingga sempurna.  Proses perkolasi ini biasanya dipakai untuk mengambil sari dari zat tertentu yang khasiatnya keras.

 2. Perkolasi dengan Tekanan

Perkolasi jenis ini jarang digunakan karena lebih cocok diterapkan pada simplisa yang derajat halusnya sangat kecil. Biasanya simplisa jenis ini tidak bisa dideteksi dengan perkolasi jenis biasa. 

Ciri khas yang membedakan perkolasi tekanan dengan yang lain adalah adanya alat penghisap tambahan dalam proses kerjanya. Alat penghisap tersebut dikenal dengan nama diacolator.  Melalui alat ini, perkolat yang dihisap bisa turun.

3. Perkolasi Bertingkat

Sesuai namanya, perkolasi ini menggunakan sistem bertingkat. Artinya, ada beberapa perkolator yang digunakan untuk mempermudah prosesnya.

Biasanya, ada tiga perkolator yang dipakai dan simplisa yang ada pada setiap perkolator tersebut akan diambil dengan jumlah tertentu. Selanjutnya, simplisa tersebut dipakai sebagai cairan penyari pada perkolator kedua dan ketiga.

Adapun cara kerja dari perkolasi bertingkat ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu :

a. Menentukan Bagian dan Volume Perkolat

Langkah pertama dalam metode perkolasi ini adalah dengan melembabkan isi perkolator yang sudah disediakan. Pastikan untuk menentukan pekolatnnya dengan volume dan jumlah yang tepat. Misalnya kisaran volume untuk perkolat pertama adalah 200 cc. Sementara perkolat lain setelahnya adalah 300 cc.

Perkolat berikutnya yang lebih banyak ini selanjutnya disebut sebagai perkolat susulan pertama. 

b. Melembabkan Perkolator Kedua

Selanjutnya, perkolator kedua juga dilembabkan dengan perkolat yang pertama. Setelah keduanya dilembabkan, maka akan ditemukan beberapa jumlah volume dari perkolat tersebut. Pada volume perkolat yang pertama ini disebut sebagai sediaan.

c. Pengolahan Perkolator Ketiga

Proses dan cara pengolahan perkolator ketiga sebenarnya sama saja dengan perkolator sebelumnya hingga seterusnya. Dari hasil pengolahan tersebut, nantinya akan diperoleh volume sebesar 500 cc. 

Dengan adanya proses berkelanjutan dari beberapa perkolator ini, akan ditemukan bahwa perkolat pertama memiliki volume yang lebih sedikit dibandingkan perkolat kedua. Namun, bagian perkolat pertama lebih besar dari perkolat kedua. 

Meskipun prosesnya lebih lama, perkolasi bertingkat ini bisa menghasilkan preparat yang pekat dan mampu menghemat menstrum. Sayangnya, penggunaan metode bertingkat tidak mampu memberikan hasil ekstraksi sampai habis. 

Meski begitu, metode bertingkat cukup sering digunakan karena efektif untuk ekstraksi zat yang mudah rusak ketika terkena pemanasan. 

4. Perkolasi Persambungan

Perkolasi persambungan biasanya dilakukan sebagai kelanjutan dari perkolasi lainnya. Metode ini membutuhkan alat tambahan berupa soxhlet. 

Kelebihan Metode Perkolasi

Meskipun metode ekstraksi tidak hanya perkolasi, namun metode ini memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan apabila diterapkan. Kelebihan perkolasi jika dibandingkan dengan metode ekstraksi lainnya adalah :

1. Langkah Lebih Sederhana

Dalam metode perkolasi, langkahnya lebih sederhana dibandingkan metode lainnya. Bahkan dalam perkolasi tidak dibutuhkan langkah tambahan, yakni menggunakan sampel padat yang sudah terpisah dari ekstrak.

2. Adanya Cairan Penyari yang Mempermudah Prosesnya

Cairan penyari yang digunakan bisa mengakibatkan pergantian larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Dengan cairan tersebut, derajat perbedaan konsentrasi akan lebih meningkat.

3. Cairan Penyari Bisa Mengalir dengan Mudah

Saat proses pergantian larutan oleh cairan penyari, akan ada ruang di antara butir-butir simplisa. Ruang ini akan membentuk saluran yang bisa dialiri oleh cairan penyari dengan mudah.

Berbagai keuntungan dari perkolasi ini membuatnya sering digunakan dalam proses ekstraksi. Terlebih perkolasi memiliki beberapa jenis yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, untuk melakukannya harus didukung oleh jenis perkolator yang sesuai dengan kebutuhan. 

0 Response to "Pengertian Perkolasi, Alatnya, Jenis-Jenisnya, dan Kelebihannya"

Post a Comment