5 Jenis Conveyor yang Sering Digunakan Di Dunia Industri

Di dunia industri bahan-bahan atau barang yang berat dan berbahaya atau bahkan tidak bisa jika diangkut dengan tenaga manusia, maka diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan tersebut atau untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja industri.

Conveyor menjadi salah satu material handling equipment yang cepat dan efisien. Conveyor terbagi ke dalam berbagai jenis seperti roller conveyor, belt conveyor, dan lain sebagainya.

Conveyor merupakan mesin sederhana yang befungsi untuk memindahkan bahan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dari volume yang berukuran kecil sampai besar dalam satu rangkaian.

5 Jenis-jenis conveyor untuk Dunia Industri



Berikut ini adalah kualifikasi dari beberapa jenis spesifikasi conveyor yang sering digunakan oleh pabrik atau industri:

1. Roller conveyor

Yaitu jenis conveyor yang mempunyai roller sebagai alat untuk mengangkut barang. Dalam mengoperasikannya, roller conveyor memanfaatkan gaya gravitasi bumi atau ada juga yang ditarik atau didorong.

Roller Conveyor


Sistem roller dibuat dengan desain khusus agar sesuai dengan barang yang akan diangkut misalnya seperti barang yang berbahan logam, karet, dan lainnya.

Sementara itu berikut ini adalah komponen dari roller conveyor:
  • Rangka badan, yaitu komponen yang berungsi untuk menopang roller conveyor sehingga posisinya tidak berpindah-pindah.
  • Tiang penyangga, yaitu komponen yang berfungsi sebagai pondasi untuk badan roller conveyor.
  • Motor penggerak, yaitu drive roller yang dapat bergerak atau berputar sesuai dengan kecepatan yang diatur oleh operator.
  • Roller, yaitu komponen utama dari roller conveyor yang berfungsi untuk memindahkan barang yang diangkut. Bentuk dari roller ini harus didesain agar tidak membuat getaran saat berjalan sehingga tidak merusak barang yang diangkutnya. Roller sendiri terdiri dari pipa, poros, snap ring, rumah bearing, seal, c-ring, dan bantalan.
  • Sistem transmisi, yaitu sistem yang difungsikan sebagai konversi torsi dan kecepatan (putaran) untuk menggerakan roller. Sistem transmisi pada roller conveyor ini terdiri dari dua, yaitu transmisi motor penggerak dengan drive roller dan transmisi drive roller dengan roller yang lain.

2. Belt conveyor

Sesuai dengan namanya belt conveyor memiliki sabuk yang berfungsi untuk menahan benda-benda padat saat diangkut.

Belt conveyor ini cocok untuk mentransfer material secara mendatar, namun bukan berarti tidak bisa mengangkut barang secara miring. Belt conveyor ini dapat mengangkut barang secara miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18 derajat.

Biasanya belt conveyor ini digunakan untuk mengangkut bahan-bahan dari industri pertambangan, metalurgi, dan batu bara.



Belt Conveyor


Belt conveyor mentransfer bahan atau barang melalui putaran dari motor penggeraknya. Komponen penggerak tersebut terhubung dengan drum yang disebut pulley. Pulley ini diselubungi oleh sabuk yang lebar dan panjang disesuaikan dengan kapasitas dan jarak angkut barang.

Karakteristik dan performance dari Belt Conveyor yaitu:
  • Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan sehingga aman ketika beroperasi.
  • Memiliki kapasitas yang tinggi dan bersifat kontinu.
  • Serba guna.
  • Dapat beroperasi secara berkelanjutan.
  • Kapasitas dapat diatur.
  • Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
  • Perawatannya yang mudah.
Kelemahan-kelemahan dari Belt Conveyor:
  • Jaraknya telah tertentu.
  • Biaya relatif mahal.
  • Sudut inklinasi terbatas.

3. Chain conveyor

Yaitu jenis conveyor dengan komponen rantai yang tersusun dan terhubung yang berfungsi untuk melakukan tarikan dari unit penggerak sehingga mampu membawa beberapa produk sekaligus dalam satu rangkaian.



Conveyor dapat memiliki untai rantai ganda atau tunggal tergantung dari permintaan atau kebutuhan industri. Beban diposisikan pada rantai, kemudian gesekan rantai akan bergerak mau dan secara bersamaan menarik beban ke depan sampai akhirnya menuju tempat tujuan akhir.

Berikut ini adalah jenis-jenis chain conveyor antara lain:
  • Scraper conveyor. Jenis chain conveyor ini mampu beroperasi sampai dengan kemiringan 45 derajat, dengan maksimum kecepatan 150 ft/m, dan  kapasitas angkutnya 360 ton perjam.
  • Apron conveyor. Chain conveyor ini biasanya digunakan untuk mengangkut bahan yang besar, kasar, atau berminyak sekalipun. Mesin ini mampu beroperasi sampai kemiringan 25 derajat, kapasitas angkut sampai 100 ton/ per jam, dan maksimum kecepatan 100 ft/m.
  • Bucket conveyor. Conveyer ini memiliki buket (timba-timba) yang terbuat dari baja dan digerakkan oleh rantai. Material handling ini mampu membawa barang dengan kapasitas 100 ton/ jam da maksimum kecepatan 100 ft/m. Jenis conveyor yang satu ini cocok untuk mentransfer material ke suatu tempat dengan kemiringan yang curam. 
Ada banyak industri yang memanfaatkan sistem chain conveyor ini seperti industri otomotif, pabrik cat, atau industri pengecatan yang membuat pengecatan cukup mudah dengan memungkinkan pergerakan produk yang seragam.


4. Screw conveyor

Mesin ini merupakan jenis conveyor yang paling cocok untuk mentransfer bahan baku padat ataupun bubuk (powder). Seperti namanya Screw Conveyor ini tersiri dari pisau yang berpilin yang disebut flight. Flight ini mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya menyerupai sekrup.

Karakterisktik atau kelebihan dari Screw Conveyor:
  • Terdiri dari beragam flight, seperti section flight, helicoid flight, dan special flight. Adapun special flight terbagi menjadi tiga, yaitu cast iron flight yang bisa digunakan pada bahan yang bertemperatur tinggi; ribbon flight untuk bahan yang lengket; dan cut flight untuk mengaduk bahan.
  • Screw conveyor mampu memindahkan salju ke impeller.
Sementara itu kelemahan dari screw conveyor:
  • Terbatas jarak dan sudut.
  • Memerlukan ruang yang cukup.

5. Pneumatic conveyor

Yaitu mesin conveyor dengan memanfaatkan aliran udara yang cocok digunakan untuk mengangkut bahan-bahan ringan berbentuk bongkahan-bongkahan kecil.

Pneumatic Conveyor


Alat yang dipakai dalam peumatic conveyor antara lain:
  • Pompa atau kipas sebagai penghasil udara
  • Cyclone atau siklon untuk pemisah partikel berukuran besar
  • Bag filter atau kotak penyaring yang berfungsi menyaring debu
Bahan padat yang masuk ke dalam pneumatic conveyor ini akan dibawa oleh aliran udara dan menuju siklon untuk berikutnya menuju pompa. Pompa inilah yang menghisap bahan-bahan untuk selanjunya dibawa ke selang yang bisa dipindah bagian ujungnya.

Jika bahan-bahan padat yang dibawa tersebut mengandung debu, maka debu tersebut akan masuk dalam kotak penyaring di bagian antara siklon dan pompa.

Conveyor jenis ini sangat cocok digunakan untuk alat angkut bahan yang harus selalu terjaga kebersihannya dan dalam kondisi yang baik, tanpa mengandung zat-zat yang berbahaya. Bahan-bahan tersebut contohnya biji-bijian, bahan lumat seperti soda, dan lain sebagainya.

0 Response to "5 Jenis Conveyor yang Sering Digunakan Di Dunia Industri"

Post a Comment