Perbedaan Jenis Kusen Pintu dan Jendela dari Kayu, Alumunium, dan uPVC

Saat ini kusen muncul dengan berbagai bentuk dan variasi yang akan semakin menambah estetika suatu bangunan. Bagian dari konstruksi dinding bangunan ini dapat dibuat dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti logam alumunium dan uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride). Semakin bagus bahan dan bentuknya, semakin  tinggi pula keindahan dari bangunan tersebut.

Pemilihan bahan, bentuk dan model kusen tergantung pada pemilik bangunan. Pemilik bangunan  haruslah memerhatikan segi keamanan, keindahan dan faktor pembiayaan. Bentuk dan model kusen tidak begitu banyak, lebih banyak pada variasi daun pintu dan jendelanya serta bahan apa saja yang akan menempel pada pintu atau jendela.



Fungsi dan Jenis Kusen



Kusen memiliki fungsi sebagai sebagai tempat perletakan daun pintu dan duan jendela. Selain itu, kusen dapat digunakan untuk menyekat dinding bangunan atau pemisah antar ruangan.

Sedangkan jenis kusen dapat dikategorikan sebagai berikut:

Jenis Kusen (Bentuk Struktur Kusen)

1. Menurut fungsinya kusen dapat dibagi menjadi kusen pintu, jendela, penerangan/bovenlich dan kusen gendong. Berikut ini penjelasannya:
  • Kusen pintu, yaitu kusen untuk daun pintu yang biasanya bagian atasnya terdapat lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara.
  • Kusen jendela, yaitu rangka kusen untuk peletakan daun jendela agar jendela bisa dibuka dan ditutup untuk sirkulasi udara. Namun hal itu tidak berlaku untuk jenis jendela yang dipasang mati dalam kusen.
  • Kusen bovenlich atau penerangan, yaitu rangka kusen yang diperuntuhkan untuk penempatan kaca sehingga cahaya dari luar bisa masuk ke dalam ruangan.
  • Kusen gendong/kombinasi, yaitu rangka kusen untuk pintu dan jendela yang dijadikan menjadi satu konstruksi yang utuh. Jenis kusen ini umumnya ditempatkan pada bagian depan rumah atau pada ruangan yang memerlukan penerangan yang lebih, seperti ruang tamu dan ruang keluarga.
2. Menurut bahan yang dipergunakan dibedakan antara: kusen kayu, kusen logam, kusen uPVC dan kusen beton.


Bagian-Bagian Kusen



Struktur rangka kusen terdiri dari bagian seperti pada gambar di bawah ini:




  1. Tiang kusen, yaitu bagian yang digunakan sebagai pembatas antara dinding dengan daun pintu atau jendela.
  2. Ambang kusen (dorpel), yaitu bagian yang berfungsi untuk menahan beban di atas kusen
  3. Sponneng, yaitu bagian tiang kusen yang dijadikan tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
  4. Telinga kusen, yaitu bagian ambang (dorpel) yang ditanamkan ke dalam dinding. Bagian rangka kusen ini memiliki fungsi untuk menahan gerakan kusen ke depan atau belakang.
  5. Alur kapur, bagian tiang kusen yang dibuat alur/coak agar apabila terjadi penyusutan ketika suhu udara panas/dingin, tidak timbul celah. Selain itu alur kapur berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang akibat dibuka/ditutupnya pintu/jendela .
  6. Angkur yang dipasang pada tiang kusen. Angkur memiliki fungsi untuk memperkuat /melekatkan kusen pada dinding, serta untuk menahan gerakan daun pintu atau jendela.
  7. Duk (neut), yaitu bagian yang terletak pada bagian bawah kusen. Fungsinya adalah untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindungi tiang kayu dari rembesan air dari lantai ke atas.


Syarat-syarat Pembuatan Kusen


Syarat-syarat kusen yang akan digunakan atau dipasang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
  1. Konstruksi sambungan rangka kusen harus baik dan rapat.
  2. Rangka kusen berbentuk rata dan siku, serta permukannya harus.
  3. Panjang telinga kusen minimal adalah selebar rangka kusen.
  4. Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan dinding/tembok sebelumnya sudah dilakukan pengecatan sebanyak dua kali dengan meni sebagai bahan pelindung/pengawet
  5. Tiang kusen yang sudah dipasang angkur sebagai alat pengikat/pengokoh antara dinding dengan kusen.
  6. Rangka kusen sudah dipasangi pengaku/pengikat/penyokong supaya kesikuan kusen terjaga.
  7. Panjang dan lebar bawah kusen pintu harus sama dengan bagian atas.


Bahan Material Kusen



Kusen rumah tinggal dapat dibuat dari bahan material seperti kayu, aluminium, dan uPVC. Berikut ini penjelasan masing-masing kelebihan dan kekurangannya:


1. Kusen Kayu

Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain. Salah satunya kayu bisa dijadikan sebagai bahan kusen. Kayu memiliki sifat yang elastis, awet, ulet dan tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus. Kusen dari bahan kayu memberikan penampilan yang hangat dan alami dengan penampakan serat-serat kayu yang dimilikinya. Selain itu, kayu mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahan-bahan aluminium, beton, atau bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia. 

Kontruksi kusen kayu mempunyai kelebihan, meskipun ada juga kelemahannya. Berikut ini sifat-sifat yang menguntungkan itu ialah :
  • Adanya beragam variasi bentuk sesuai dengan kebutuhan (tradisional, modern, klasik, dll) sehingga bisa terapkan pada desain rumah type apapun.
  • Kayu memiliki keunggulan dibanding material lainnya yaitu tampilan natural sesuai dengan jenis kayu.
  • Material kayu yang bisa didapat dari beranekaragam jenis kayu seperti kayu laban, purnis (akasia), jati, kayu kamper dan kayu ulin, melalui proses pengovenan yang baik.
  • Kayu lebih fleksibel untuk dirubah bentuknya sesui desain, seperti bentuk lurus atau melengkung, dan dapat menahan panas atau dingin dari luar ruangan.
Sedangkan berikut ini kelemahan kayu sebagai bahan kusen:
  • Mudah dimakan rayap, membutuhkan perawatan secara berkala dengan cat atau coating agar tetap awet. Hindari penggunaan kayu nangka untuk bahan kusen dikarenakan sifatnya yang mudah menyerap air sehingga menyebabkan volume kayu dapat berubah-ubah sehingga mengakibatkan pintu atau jendela sulit dibuka karena salah satu sudutnya memuai.
2. Kusen Aluminium




Aluminium sudah familiar digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif bahan pengganti kayu untuk pembuatan kusen. Ini ditandai dengan semakin banyaknya perumahan yang menggunakan kusen aluminium.

Berikut akan diperinci kelebihan dan kelemahan kusen berbahan aluminium :

Kelebihan
  • Tahan keropos, anti rayap, dan anti air.
  • Lebih tahan lama dan tidak menyusut seperti kayu atau perubahan bentuk / melengkung akibat perubahan cuaca.
  • Warna alami logam alumunium dapat ditutup dengan lapisan cat. Warna nya pun bisa dipilih mulai dari hitam, coklat, silver, putih, merah, biru, kuning, orange, dan cream. Bahkan, kusen aluminium dapat dicat dengan warna kayu atau bermotifkan kayu sehingga tampilannya menyerupai kayu.
  • Desain dapat dibuat sesuai pesanan. 
  • Bobotnya yang ringan, tapi kuat.
  • Perawatan yang mudah untuk mencegah korosi.

Kelemahan
  • Pemasangan dengan menggunakan sistem ficher. Teknik pemasangan ini menggunakan kekuatan sekrup ficher yang dibor dan ditanam bersama kusen merapat ke sekeliling dinding tembok kusen. Pemasangan dengan sistem ficher ini apabila terjadi kesalahan dalam pengeborannya, maka dapat berakibat fatal.
  • Sambungan yang kurang baik pada siku kusen dengan kaca jendela menyebabkan air hujan mudah masuk. Penyambungan dan ‘sealant’ atau karet penyekat antara kaca jendela dan kusen aluminium harus dari bahan berkualitas dan tahan lama.
3. Kusen uPVC


Berbeda dengan PVC, Unplasticized Polyvinyl Chloride (uPVC) adalah suatu materi bangunan berbahan plastik yang dibuat tanpa menggunakan plasticizer, namun dengan penambahan stabilizer dan modifier yang membuatnya menjadi materi yang padat, rigid (keras), dan tidak fleksibel.

Sederhananya, uPVC merupakan PVC, namun telah menghilangkan sifat keplastikannya.

Saat ini kusen uPVC dilengkapi dengan rangka yang terbuat dari besi sehingga memiliki kekuatan yang lebih dari kusen kayu dan alumunium. Selain itu, terdapat juga kusen uPVC yang terbuat dari materi metal karbon, sehingga bersifat lebih kuat dan kaku. Tak ayal, kusen jenis ini lebih diminati saat ini. 

uPVC juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu :

  • Anti rayap dan tidak mengalami korosi.
  • Tahan terhadap cuaca, sehingga tidak akan mengalami kembang susut.
  • Bentuk dapat dipesan sesuai keinginan karena pembuatan bisa langsung di pabrik.
  • Kedap suara sehingga bisa mengurangi kebisingan dari luar yang akan masuk ke dalam ruangan.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
  • Teknik/metode pemasangannya cukup susah
  • Pada saat pembuatan dimensi harus sudah benar karena jika sudah tercetak tidak dapat diubah lagi

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai kusen, mulai dari fungsi, jenis-jenisnya, syarat-syarat pembuatan kusen hingga bahan material apa saja yang sampai saat ini bisa digunakan untuk pembuatan kusen. Semoga bermanfaat.

1 Response to "Perbedaan Jenis Kusen Pintu dan Jendela dari Kayu, Alumunium, dan uPVC"