Jenis-Jenis Pondasi Tiang Pancang dan Cara Penggunaannya

Dalam mempersiapkan sebuah pekerjaan konstruksi bangunan, banyak elemen-elemen yang dibutuhkan, apalagi menyangkut masalah ketahanan bangunan yang tergantung pada jenis pondasi yang akan digunakan. Salah satu jenis pondasi yang sering digunakan untuk bangunan tinggi adalah pondasi tiang pancang. 

Pondasi tiang pancang tersebut yang paling mudah dipakai, karena jenis pondasi ini dapat dilakukan secara precast dan kualitasnya dapat lebih terkontrol dibandingkan jenis pondasi dalam lainnya.



Via liveenhanced.com


Pengertian Pondasi Tiang Pancang



Pondasi tiang pancang merupakan pondasi tiang yang dibuat terlebih dahulu biasanya dari beton fabrikasi, kemudian dimasukkan ke dalam tanah hingga mencapai kedalaman tertentu.

Metode yang paling umum untuk menancapkan tiang ke dalam tanah adalah dengan menggunakan sebuah mesin yang disebut mesin pemancang dan prosesnya disebut sebagai pemancangan tiang. 

Istilah “pemancangan” tersebut bisa meliputi penggetaran tiang dan penekanan tiang secara hidrolis yang menyebabkan desakan ke dalam tanah sehingga mencapai tegangan kontak antara selimut tiang dengan tanah yang relatif lebih besar dibandingkan dengan tiang bor (bored pile).

Jenis-jenis Pondasi Tiang Pancang



Berbagai jenis pondasi tiang yang digunakan dalam konstruksi pondasi sangat tergantung pada beban yang bekerja pada pondasi tersebut selama tersedianya bahan yang ada, juga cara-cara pelaksanaan pemancangannya. Jenis pondasi tiang dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan tiang dan pembuatannya. 

Berikut ini klasifikasi tiang pancang berdasarkan jenis bahan tiang dan pembuatannya yang dapat dibedakan menjadi 5 (lima) kategori yaitu :


a. Pondasi Tiang Kayu

Jenis pondasi tiang yang paling primitive adalah tiang kayu. Pondasi jenis ini mudah diperoleh pada daerah-daerah tertentu, siap dipotong sesuai dengan panjang yang diinginkan, dan pada kondisi lingkungan tertentu dapat bertahan lama. 

Kelemahan pondasi tiang pancang yang terbuat dari kayu adalah mempunyai umur yang relative kecil akibat serangga, jamur, zat-zat kimia lainnya, terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun sehingga kadangkala membutuhkan perlakuan khusus.

b. Pondasi Tiang Baja Profil

Pondasi tiang baja umumnya berbentuk pipa atau profil H dan umuumnya tiang jenis ini ringan, kuat, mampu menahan beban yang berat dan penyambungan tiang dapat dilakukan dengan sangat mudah, yaitu dengan metode pengelasan.

Tiang baja pipa dapat dipancang dengan bagian ujung yang tertutup maupun terbuka. Pemancangan dengan bagian ujung yang terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman penetrasi yang dapat dicapai dibandingkan pada tiang baja pipa yang dipancang dengan bagian ujung yang tertutup. 

Pemancangan tiang baja dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila diperlukan, misalnya bila penetrasi tiang pada tanah yang berbatu. 

Penggunaan tiang baja pipa dengan ujung yang terbuka memudahkan pekerja untuk mengeluarkan tanah yang berada pada bagian dalam pipa dan dapat diisi kembali dengan beton jika diperlukan.


c. Pondasi Tiang Beton Pracetak

Pondasi tiang beton pracetak tentunya pencetakan, proses curing dan penyimpanan tiang pancang beton pracetak telah dilakukan di pabrik sebelum dipancang. 

Ada berbagai bentuk penampang tiang jenis ini muali dari bentuk lingkaran, bujursangkar, segitiga, dan octagonal. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih beton pracetak sebagai tiang pancangnya adalah:

  • Kemampuan beton pracetak dalam menahan gaya dan momen lentur pada tiang yang timbul pada saat pengangkatan;
  • Kemampuan beton pracetak dalam menahan tegangan yang timbul saat pemancangan; dan
  • Kemampuan beton pracetak terhadap beban rencana yang harus dipikul saat pemancangan.


d. Pondasi Tiang Beton Pratekan (Beton Prategang)

Tiang beton pratekan atau prategang memiliki kekuatan yang lebih tinggi karena terbuat dari dua buah bahan konstruksi modern berkekuatan tinggi, yaitu beton dan baja. 

Tiang beton pratekan mampu memperkecil kemungkinan kerusakan pada saat pengangkatan dan pemancangan. 

Tiang jenis ini  tidak memerlukan biaya pemeliharan dan sangat cocok untuk kondisi dimana dibutuhkan tiang yang panjang, dan kelebihan lainnya beton pratekan ini memiliki daya dukung yang tinggi. 

Pada bagian tengah tiang dapat dibuat berlubang untuk menghemat berat tiang itu sendiri.


e. Pondasi Tiang Komposit

Pondasi tiang komposit merupakan gabungan antara 2 (dua) material yang berbeda, misalnya material baja dengan beton atau material kayu dengan beton.Tiang komposit dapat berupa segmen-segmen yang menyambung, tetapi juga dapat berupa material beton yang dicor dalam pipa baja. 

Permasalahan sambungan segmen terletak pada ikatan antara kedua material tersebut, terutama pada material kayu dan beton, sehingga Janis ini ditinggalkan. Ikatan anntara bahan baja dan beton cukup baik.


Sementara itu, jenis pondasi tiang berdasarkan perpindahannya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:



1. Tiang perpindahan besar (large displacement pile)

Yaitu pondasi tiang yang menggunakan tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang ditanamkan ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relatif besar. 

Tiang kayu, tiang beton prategang (pejal atau berlubang), tiang beton pejal, dan tiang baja bulat (tertutup pada ujungnya) adalah yang termasuk dalam tiang perpindahan besar.


2. Tiang perpindahan kecil (small displacement pile)

Jenis ini memiliki jenis dan cara kerja yang sama seperti kategori tiang perpindahan besar namun berbeda dalam volume tanah yang dipindahkan.

3. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile)

Yaitu pondasi tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan mengebor tanah, contohnya pondasi bored pile.

    Penggunaan Pondasi Tiang Pancang Beton



    Pondasi tiang pancang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban dari struktur atas ke lapisan tanah yang dalam sehingga dapat dicapai daya dukung yang lebih baik. 

    Tiang pancang berbahan beton juga dapat digunakan untuk menahan gaya angkat akibat gaya apung air tanah, menahan gaya lateral maupun gaya gempa. 

    Pondasi tiang pancang yang dipasang pada tanah yang lunak memiliki keuntungan yang lebih jika dibandingkan jenis pondasi yang lain, karena tiang pancang khususnya beton pratekan mampu menghindari penurunan yang berlebihan. 

    Sedangkan penggunaan tiang pancang yang dibuat miring (battle pile) lebih ditujukan untuk dapat menahan gaya lateral atau horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga yang terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. 

    Pondasi tiang pancang juga dapat digunakan untuk menahan tanah galian (sebagai soldier pile) dan menahan longsoran.

    Keuntungan dan kekurangan pemakaian tiang pancang beton pracetak, antara lain :

    Keuntungan :
    • Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan.
    • Mempunyai tegangan tekan yang besar.
    • Prosedur pemancangan tiang pancang beton tidak dipengaruhi oleh air tanah, tahan terhadap pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asalkan beton dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.
    • Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam.
    • Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah granuler.
    Kekurangan:
    • Membutuhkan biaya transport 
    • Akibat pemancangan dapat menimbulkan dapat menimbulkan penggembungan permukaan tanah.
    • Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat pemancangan.
    • Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
    • Apabila memerlukan pemotongan, maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama. Sedangkan apabila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan panyambungan cukup sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
    Demikianlah penjelasan mengenai definisi pondasi tiang pancang, jenis-jenisnya dan cara penggunannya. Semoga bermanfaat.

    0 Response to "Jenis-Jenis Pondasi Tiang Pancang dan Cara Penggunaannya"

    Post a Comment