Keunggulan Batu Belah dan Jenis-Jenisnya Sebagai Bahan Konstruksi

Batu belah berasal dari bongkahan batu yang berukuran besar kemudian dipecah dengan mensin penghancur (crusher machine) menjadi bongkahan-bongkahan berbagai macam ukuran. Kemudian batu yang sudah dihancurkan (crushed) tersebut akan disortir berdasarkan ukuran dan dikelompokkan pada ukuran yang sama. Batu belah ini memiliki karakteristika berwarna kehitaman, hitam, coklat keputihan tergantung daerah perbukitan/pegunungan asalnya.

Batu belah merupakan bahan bangunan yang umumnya digunakan sebagai konstruksi pondasi, karena sifat dari batu belah yang tidak mudah mengalami perubahan bentuk dan tetap terjaga kualitasnya meskipun tertanam di dalam tanah.

Pengertian Batu Belah


Batu belah atau juga ada yang menyebutnya dengan batu split adalah salah satu jenis batu yang digunakan sebagai bahan material bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi batu dengan ukuran yang lebih kecil dan beragam.



Secara umum fungsi utama batu belah adalah sebagai bahan campuran utama untuk pembuatan pondasi. Selaian batu belah, bahan pembuatan pondasi adalah pasir dan semen. Proses pembuatan pondasi ini adalah dengan mencampur batu belah, pasir dan semen dengan menggunakan media air.

Namun demikian setelah melihat jenis ukuran batu belah, ternyata fungsinya tidak hanya sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi juga berfungsi untuk keperluan yang lain seperti untuk campuran dalam proses pengaspalan, untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil, atau dapat digunakan sebagai pengganti pasir.

Keunggulan Batu Belah


  • Batu belah memiliki kualitas yang sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak (tua);
  • Karena memiliki ukuran yang beragam, batu belah dapat mengikuti lebar yang diinginkan secara rapi sehingga porsi beban yang akan diberikan terhadap pondasi lebih maksimal.

Jenis-jenis Batu Belah


Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu belah dan fungsinya. Jenis-jenis ukuran batu belah yang umum diperjualbelikan di pasaran :

1. Batu Belah Ukuran 0 - 5 mm

Batu belah yang dihancurkan dengan ukuran yang paling lembut ini biasa disebut dengan istilah abu batu yang dapat digunakan sebagai pengganti pasir. 

Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang paling kecil, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut yang sangat cocok apabila digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan, bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako press.

Baca juga: Ukuran Standar Batako


2. Batu Belah Ukuran 5 - 10 mm atau 3/8 cm

Material batu belah jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu belah jenis ukuran ini akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum disebut dengan aspal hot mixed.

3. Batu Belah Ukuran 10 - 20 mm

Material batu belah jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran dari konstuksi yang ringan sampai dengan konstruksi berat. Bangunan yang dikerjakan dengan menggunakan beton cor dari bahan batu belah ukuran ini antara lain Jalan Tol, Bangunan bertingkat, Landasan Pacu Pesawat Terbang, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan. Selain itu, material batu belah jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran atau pembetonan horizontal yang lain.

5. Batu Belah Ukuran 30 - 50 mm

Batu belah dengan ukuran 30-50 mm biasanya digunakan sebagai dasar badan jalan sebelum kontraktor menggunakan bahan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa di dasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain sebagainya.

6. Batu Belah Agregat A

Batu belah jenis agregat A termasuk dalam jenis sirtu (pasir batu). Batu jenis ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran batu belah. Bahan campurannya terdiri dari abu batu, pasir, batu belah ukuran 10-20 mm, batu belah ukuran 20-30 mm dan batu belah ukuran 30-50 mm. Komposisi campuran bahan ini tidak ada pedoman yang pasti atau baku dari masing-masing bahannya. Komposisi campurannya disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Jenis batu sirtu ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding dan campuran bahan beton cor.

7. Batu Belah Jenis Agregat B.

Material batu belah ini termasuk dalam jenis sirtu. batu belah jenis Agregat B ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu belah ukuran 10-20 mm, batu belah ukuran 20-30 mm dan batu belah ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda komposisi dengan batu belah jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku. Akan tetapi, komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu belah jenis ini biasanya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan batu belah yang digelar pada lapisan di atasnya.

8. Batu belah Jenis Agregat C.

Campuran material batu belah ini sering disebut batu asalan. Batu belah jenis Agregat C ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu belah apa saja dan dengan komposisi yang tidak beraturan. Batu belah jenis Agregat C ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan untuk pengurukan lahan, reklamasi dan lain-lain.

9. Batu Gajah.

Biasa dikenal dengan boulder elephant stonem, batu belah jenis ini mempunyai ukuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu belah yang lain. Batu gajah biasanya diperuntukan untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan bibir pantai. Batu gajah ini berfungsi untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil atau yang paling umum digunakan untuk bahan pondasi bangunan.

Via sinarpaginews.com


Syarat Batu Belah Yang Baik untuk Pondasi


Karena batu belah umumnya dibuat untuk konstruksi pondasi, berikut di bawah ini persyaratan sebuah batu belah agar menjadi bahan konstruksi pondasi yang baik:

  1. Batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh;
  2. Berukuran kurang lebih 25 cm;
  3. Bersih dari kotoran. Sehingga saat pembuatan pondasi, diusahakan batu belah dibersihkan dulu dengan air. 
  4. Sebaiknya tidak menggunakan batu belah yang berpori untuk bahan konstruksi pondasi. 

Cara Cek Kualitas Batu Belah, Dengan Ini!


Setiap bahan material konstruksi harus dicek dulu kualitasnya untuk memastikan bahwa bahan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Batu belah yang memiliki kualitas baik adalah keras, bersih dan tidak lapuk. Cara menentukan tidak lapuk yang siap digunakan untuk konstruksi bangunan yaitu dengan cara membelahnya menggunakan palu, jika pecahan yang dihasilkan tajam, atau mampu menyayat maka batu tersebut baik digunakan untuk bangunan.

Demikian ulasan mengenai batu belah (split), jenis-jenisnya, dan keunggulangan jika digunakan sebagai bahan material konstruksi. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Keunggulan Batu Belah dan Jenis-Jenisnya Sebagai Bahan Konstruksi"

Post a Comment