Apa itu Masonry Cement Dan Pengaplikasiannya

Dalam dunia konstruksi, masonry cement memiliki peran khusus dan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan genteng beton, tegel, hollow brick, paving block, dan bahkan struktur beton dengan tingkat kekuatan tertinggi, mencapai K225. 

Namun, apa yang membuat masonry cement begitu istimewa?

Masonry cement hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas mortar dalam konstruksi. Meskipun semen mortar biasa memiliki keunggulan dalam kekuatan dan sifat pengerasan dibandingkan mortar kapur, namun masih terdapat kekurangan dalam hal kecenderungan untuk diolah, retensi air, sifat penyusutan, dan elastisitas.

Inilah alasannya inovasi masonry cement hadir untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut tanpa mengorbankan sifat ideal dari semen mortar.



Bagaiaman Masonry Cement Dibuat? Ini Komposisi Masonry Cement


Masonry cement, atau yang dikenal sebagai semen masonry, tidak tercipta begitu saja. Proses pembuatannya melibatkan penggilingan dan pencampuran klinker semen dengan bahan tambahan, baik yang bersifat pozolanik maupun non-pozolanik (inert). Tak hanya itu, gypsum dan Air Entraining Admixture (AEA) juga ditambahkan dalam proporsi yang sesuai untuk memberikan karakteristik khusus pada masonry cement.


Salah satu ciri khas masonry cement adalah tingkat kehalusan yang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan OPC (Ordinary Portland Cement). Ini memberikan hasil akhir yang lebih halus dan bermutu tinggi pada mortar atau campuran beton yang menggunakan masonry cement.

Berikut adalah beberapa contoh bahan yang dapat ditambahkan untuk membuat masonry cement:


1. Bahan Pozolanik

  • Fly ash atau tanah liat yang dikalsinasi


2. Bahan Inert

  • Batu kapur
  • Dolomit
  • Terak granulasi


3. Bahan Limbah


  • Lumpur terkarbonasi
  • Limbah tambang seperti mine tailing


Proses penambahan bahan-bahan ini memberikan masonry cement keunggulan khusus. Bahan-bahan ini akan menciptakan campuran semen yang tidak hanya kuat tetapi juga memiliki sifat-sifat yang mampu  menghasilkan proyek konstruksi yang sesuai kebutuhan. 


Jenis-Jenis Masonry Cement


Masonry cements dikelompokkan oleh ASTM menjadi tiga jenis, yaitu:


1. Tipe N


Digunakan untuk membuat mortar umum yang dapat digunakan dalam konstruksi dinding tahan beban ringan dan dinding veneer luar.

2. Tipe S dan Tipe M:


Digunakan untuk membuat mortar yang dapat digunakan untuk struktur konstruksi, serta pekerjaan paving.


Pengaplikasian Masonry Cement




Berikut ini penerapan semen masonry dalam dunia konstruksi:


1. Pembangunan Dinding Batu Bata

Mortar yang dihasilkan dari masonry cement memberikan daya rekat optimal pada dinding batu bata. Ini bukan hanya menjamin kekokohan struktur, tetapi juga memberikan tampilan yang teratur dan tahan lama.


2. Pekerjaan Plesteran


Masonry cement merupakan pilihan yang cocok untuk pekerjaan plesteran. Saat dicampur dengan pasir dan air dalam takaran yang tepat, masonry cement menghasilkan mortar yang mudah diterapkan pada permukaan dinding. 

Daya rekatnya yang tinggi mampu menjadikan plesteran lebih tahan lama dan memberikan hasil akhir yang rapi.


3. Pembuatan Stucco


Penggunaan masonry cement juga meluas ke pembuatan stucco, lapisan dekoratif yang umumnya digunakan untuk memperindah bagian eksterior bangunan. 

Stucco yang dibuat dengan masonry cement memberikan tampilan estetis yang elegan, dengan  ketahanan dan kekuatan yang dibutuhkan untuk melindungi dinding dari berbagai kondisi cuaca.


4. Pavements


Ketahanannya terhadap tekanan dan kemampuannya untuk membentuk permukaan yang rata menjadikannya pilihan yang cocok untuk proyek paving block.

5. Selokan

Penggunaan masonry cement dalam sistem irigasi memberikan hasil yang handal dan tahan lama. Mortar yang dihasilkan mampu mengatasi tekanan air dan beban lingkungan yang berat.

Keunggulan Mortar dengan Masonry Cement


Masonry cement menjadi pilihan unggul dalam dunia konstruksi, membawa sejumlah keunggulan yang memperkaya kualitas dan kemudahan dalam pekerjaan konstruksi dan plesteran. Berikut adalah beberapa keunggulannya:


1. Daya Rekat yang Baik

Mortar dari masonry cement menawarkan daya rekat yang kuat yang cocok untuk digunakan pada konstruksi dengan syarat kestabilan tinggi.

2. Kemudahan Penggunaan

Campuran yang mudah diolah membuatnya sesuai untuk berbagai aplikasi konstruksi. Pekerja konstruksi dapat dengan mudah mengaplikasikannya, menciptakan struktur yang berkualitas.


3. Tahan Terhadap Cuaca Ekstrim

Mortar dengan masonry cement memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem, membantu menjaga kekuatan dan penampilan struktur dalam jangka waktu yang lama.


4. Menghasilkan Mortar yang Halus, Fleksibel, dan Kuat

Mortar yang dihasilkan dari masonry cement memiliki tekstur yang halus, sifat fleksibel, dan kekuatan yang tinggi.


5. Waktu Pengerasan yang Lebih Lama

Kelebihan lain masonry cement adalah waktu pengerasannya yang lebih lama. Tentu saja ini memberikan jeda waktu yang lebih besar bagi para pekerja konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan plesteran.

6. Pengurangan Retakan Akibat Perubahan Suhu

Masonry cement memiliki panas hidrasi yang rendah, sehingga mengurangi retakan yang disebabkan oleh perubahan suhu. Dengen kelebihan ini, menjadikannya solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan perubahan suhu yang cukup ekstrim yang dapat merusak struktur.


Semen masonry mampu menciptakan struktur bangunan yang kokoh dan estetis. Dari dinding hingga saluran air, masonry cement mampu menghasilkan bangunan yang tahan lama.

0 Response to "Apa itu Masonry Cement Dan Pengaplikasiannya"

Post a Comment