Mengenal Jenis, Ukuran Kawat Las Dan Cara Membaca Kodenya

Pengelasan adalah proses penting dalam dunia konstruksi, terutama dalam merakit struktur dan bangunan menggunakan logam, besi, dan baja. Dalam proses pengelasan, salah satu elemen krusial yang harus diperhatikan adalah ukuran kawat las. 

Pemilihan ukuran kawat las dapat mempengaruhi kualitas hasil pengelasan yang dihasilkan. Jika ukuran kawat las yang digunakan terlalu kecil, maka akan menghasilkan sambungan yang kurang kuat dan tidak tahan lama. Sebaliknya, jika ukuran kawat las yang digunakan terlalu besar, maka akan memakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan dan biaya akan lebih tinggi. 

Oleh karena itu, para pengelas dan konstrkator harus memilih ukuran kawat las yang tepat untuk setiap pekerjaan pengelasan yang dilakukan. Selain itu, mereka juga perlu memahami jenis-jenis kawat las beserta fungsinya.




Komposisi Tambahan Atau Paduan Kawat Las

Dalam proses pengelasan, pemilihan kawat las yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keawetan sambungan las yang dibuat. Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas pengelasan adalah bahan paduan yang ditambahkan ke dalam kawat las.


Setiap kawat las memiliki kode-kode tertentu untuk menunjukkan bahan paduan yang digunakan. Kode-kode tersebut terdiri dari empat atau lima digit terakhir pada kawat las. Sebagai contoh, kode E 8018-B2 menunjukkan bahwa kawat las tersebut mengandung paduan B2 sebanyak persentase tertentu.


Berikut adalah komposisi bahan paduan yang biasanya ditambahkan pada kawat las:


A1: C, 0,5 Mo

B1: 0,5 Cr, 0,5 Mo

B2: 2,25 Cr, 1 Mo

C1: 2,5 Ni

C2: 3,5 Ni

C3: 1 Ni

D1: 1,5 Mn, 0,25 Mo

D2: 1 Mn, 0,25 Mo


Perlu diingat bahwa bahan paduan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis material yang akan dielas. Sebagai contoh, jika ingin mengelas baja dengan ketebalan tinggi, maka kawat las dengan bahan paduan B2 dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika ingin mengelas besi cor, maka kawat las dengan bahan paduan CIN dapat lebih cocok.


Selain bahan paduan, kode pada kawat las juga menunjukkan kekuatan tarik dan posisi pengelasan yang direkomendasikan. Menurut peraturan American Welding Society (AWS), spesifikasi kawat las untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1. Dua digit pertama menunjukkan kekuatan tarik dalam kilo-pound-square-inch (ksi). Sebagai contoh, kawat las dengan kode E7018 memiliki kekuatan tarik sebesar 70 ksi.


Digit ketiga pada kode kawat las menunjukkan posisi pengelasan yang direkomendasikan. Exx1x dapat digunakan untuk semua posisi, Exx2x untuk posisi flat dan horizontal, dan Exx3x hanya untuk posisi flat.





Jenis Kawat Las 


Dengan berbagai jenis kawat las yang tersedia di pasaran, memilih jenis yang tepat untuk proyekmu bisa menjadi tugas yang menantang.

Ada dua jenis kawat las berdasarkan lapisan, yaitu kawat las polos dan kawat las berpelapis:



1. Kawat Las Polos

Kawat las polos hadir tanpa pelapis sehingga memiliki keterbatasan penggunaannya, seperti hanya untuk pengelasan baja lunak atau besi tempa. Meski terbatas, elektrode polos ini memiliki tingkat pembakaran yang efisien sehingga menghasilkan rekatan yang baik.


2. Kawat Las Berpelapis


kawat las berpelapis memiliki pelapis yang disesuaikan dengan material tertentu untuk menyesuaikan kebutuhan pengelasanmu. Kawat las berpelapis ini beredar dengan beragam varian di pasaran, seperti kawat las baja lunak, perunggu, serbuk besi, nikel, dan hidrogen. 

Setiap jenis kawat las memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga kamu harus memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu.


a. Kawat Las Baja Lunak

Kawat las baja lunak dilapisi dengan selaput selulosa yang membuat penetrasi saat dialiri arus listrik lebih dalam dibandingkan kawat las polos. Jenis ini relatif mudah diaplikasikan sehingga tidak memerlukan metode dan teknik pengelasan tertentu

b. Kawat Las Perunggu

Kawat las perunggu memiliki kemampuan anti retak yang baik dan memiliki daya tahan yang panjang sehingga sering digunakan untuk menyambung material keras.


c. Kawat Las Serbuk Besi

Jika kamu ingin mengelas material dengan cepat, kawat las serbuk besi dapat menjadi pilihan yang tepat. Lapisan berupa serbuk besi pada jenis kawat las ini berguna untuk meningkatkan efisiensi pengelasan, sehingga proses bisa dilakukan lebih cepat. Namun, perlu diperhatikan, penggunaan kawat las serbuk besi membutuhkan arus listrik yang lebih besar.

d. Kawat las Nikel

Kawat las nikel memiliki pelapis dari nikel dan umumnya digunakan dengan metode pengelasan dengan cara penuangan yang memungkinkan kamu bisa mengelas dalam posisi apapun. 


e. Kawat Las Hidrogen

Kawat las hidrogen umumnya digunakan untuk proyek-proyek skala besar yang membutuhkan tekanan tinggi, seperti pengelasan pipa atau proyek-proyek konstruksi.


    Sedangkan berdasarkan penggunannya, berikut adalah beberapa jenis kawat las yang sering digunakan dalam industri:

    1. Kawat Las untuk Konstruksi Umum

    Jenis kawat las RB, RD, dan LB dapat digunakan untuk pengelasan material seperti pipa, besi hollow, pelat, dan baja pada konstruksi umum. Kawat las ini cocok digunakan pada material dengan ketebalan tipis atau pada arus listrik yang rendah. Dengan menggunakan jenis kawat las ini, hasil pengelasan akan merekat dengan kuat dan baik.

    2. Kawat Las untuk Baja

    Jika material yang akan dielas adalah baja dengan ketebalan tinggi, jenis kawat las NSN bisa menjadi pilihanmu. Dengan menggunakan jenis kawat las ini, hasil pengelasan akan terlihat lebih baik dan kuat.

    3. Kawat Las untuk Besi Cor

    Proses pengelasan juga dapat digunakan sebagai isian dalam proses pengecoran logam seperti besi cor. Pada pengelasan besi cor, jenis kawat las CIN dapat digunakan. Hasil pengelasan jenis ini tidak perlu dibentuk kembali alias bebas pembubutan.


    Ukuran Kawat Las




    Setelah mengetahui jenis kawat las yang umumnya beredar di pasaran, kini kamu bisa memilih ukuran kawat las sesuai dengan kebutuhanmu. Memilih ukuran kawat las yang tepat dapat memudahkan kamu dalam melakukan proses pengelasan. 

    Sebab, dengan mengetahui ukuran kawat las yang dibutuhkan kamu dapat memperkirakan berapa banyak jumlah kawat las yang kamu perlukan. 

    Selain itu, tiap ukuran kawat las biasanya juga direkomendasikan dengan tingginya arus listrik alias ampere. Mengetahui listrik yang tepat akan makin membuat proses pengelasanmu makin efisien. 

    Ukuran kawat las biasanya diproduksi dengan diameter dan panjang standar, diameter kawat las biasanya diukur pada kawat inti di kisaran 1,5 mm hingga 5 mm. Namun untuk kebutuhan tertentu ada pula yang menjual di luar ukuran standar. Misalnya ukuran kawat las paling kecil yang dijual adalah 0,5 mm, sementara ukuran kawat las paling besar bisa mencapai hingga 7 mm.

    Ukuran kawat las biasanya diukur berdasarkan diameter kawat las. Semakin besar diameter kawat las, semakin tebal juga material yang dapat dilas. Namun, pemilihan diameter kawat las harus disesuaikan dengan ketebalan material yang akan dilas. Selain itu, tebal salutan kawat las juga harus diperhatikan. Salutan kawat las ini biasanya berkisar antara 10-50% dari diameter kawat las. Pemilihan tebal salutan yang tepat akan menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama.

    Rekomendasi arus listrik juga harus diperhatikan dalam proses pengelasan. Arus listrik yang digunakan harus disesuaikan dengan diameter kawat las yang digunakan. Jika arus listrik yang digunakan terlalu rendah, maka hasil pengelasan akan tidak merata dan tidak menempel dengan baik. Sebaliknya, jika arus listrik terlalu tinggi, maka material yang dilas akan mencair dan menghasilkan pori-pori yang dapat mengurangi kekuatan sambungan.

    Untuk ukuran kawat las berdiameter 5 mm, direkomendasikan menggunakan arus listrik antara 140-230 ampere. Ukuran kawat las berdiameter 4 mm direkomendasikan menggunakan arus listrik 120-170 ampere. 

    Sedangkan, ukuran kawat las berdiameter 3,2 mm direkomendasikan menggunakan arus listrik 70-120 ampere. Untuk ukuran kawat las berdiameter 2,6 mm, direkomendasikan menggunakan arus listrik 40-80 ampere. Ukuran kawat las berdiameter 2 mm direkomendasikan menggunakan arus listrik 30-60 ampere dan untuk ukuran kawat las berdiameter 1,5 mm, direkomendasikan menggunakan arus listrik 20-40 ampere.
     

    Dalam pengelasan, keamanan dan keselamatan kerja juga menjadi faktor penting. Para pengelas harus memperhatikan risiko-risiko seperti tersengat arus listrik dan kebakaran. Selalu pastikan bahwa ukuran kawat las yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan peraturan yang berlaku, dan gunakan peralatan keselamatan kerja yang sesuai untuk menghindari risiko kecelakaan kerja.

    0 Response to "Mengenal Jenis, Ukuran Kawat Las Dan Cara Membaca Kodenya"

    Post a Comment