Apa itu Stainless Steel? Ini Jenis Dan Kegunaannya

Baja tahan karat atau stainless steel adalah bahan yang terkenal dengan ketahanannya terhadap korosi, tampilan yang elegan dan kemampuan untuk diaplikasikan pada berbagai bidang industri. Baja tahan karat umumnya mengandung minimal 10,5% kromium dan campuran lainnya seperti nikel, molibdenum, dan titanium.

Karena sifatnya yang tahan karat, stainless steel banyak digunakan pada berbagai bidang industri, seperti pada industri pangan, farmasi, kimia, dan automotif. Di Indonesia, stainless steel banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang seperti furniture, perabotan, dekorasi rumah, dan masih banyak lagi.





6 Kegunaan Stainless Steel Dalam Berbagai Industri


Berikut adalah beberapa kegunaan stainless steel dalam berbagai industri:

1. Digunakan untuk Produk Perabotan Rumah Tangga


Stainless steel telah menjadi bahan yang sangat umum digunakan dalam pembuatan peralatan masak dan makan. Bahan ini dikenal karena sifatnya yang anti-karat dan higienis. Tidak hanya itu, stainless steel juga mudah dibersihkan dan tidak mempengaruhi rasa makanan, menjadikannya pilihan ideal untuk produksi dan penyimpanan makanan.

Dalam dunia masak, stainless steel telah menjadi bahan favorit di kalangan koki profesional dan pecinta masakan. Berkat kemampuannya yang tahan terhadap karat dan kekuatan yang tinggi, stainless steel sangat ideal untuk digunakan pada peralatan dapur seperti wajan, panci, dan pemanggang. Karena bahan ini tidak bereaksi dengan bahan makanan, seperti asam atau garam, makanan akan tetap terjaga rasa aslinya saat dimasak dengan peralatan stainless steel.paga


2. Industri Kimia

Stainless steel telah menjadi bahan yang umum digunakan pada berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan peralatan rumah tangga hingga konstruksi bangunan. Namun, di industri kimia, bahan ini memiliki peran yang sangat penting. Dengan sifatnya yang tahan terhadap korosi dan kualitas yang mampu bekerja pada kisaran suhu yang lebih tinggi, stainless steel telah menjadi bahan yang paling umum digunakan pada konstruksi tangki penyimpanan, pipa, dan katup di industri kimia.


Pada umumnya, industri kimia melibatkan penggunaan bahan kimia yang sangat korosif dan cairan yang dapat merusak konstruksi. Oleh karena itu, material yang digunakan harus memiliki daya tahan yang tinggi. Stainless steel, dengan sifatnya yang tahan terhadap korosi, sangat cocok untuk digunakan pada aplikasi industri kimia ini.


Selain sifat anti-karat, stainless steel juga memiliki sifat tahan terhadap suhu yang tinggi, membuatnya sangat berguna untuk digunakan pada konstruksi tangki penyimpanan, pipa, dan katup. Pada aplikasi di industri kimia, penggunaan stainless steel dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keselamatan pada proses produksi.


2. Alat Kesehatan




Stainless steel telah menjadi bahan utama dalam pembuatan peralatan medis selama beberapa dekade terakhir. Material ini memiliki sifat khusus yang sangat berguna dalam bidang medis. Sifat tahan korosi dan mudah disterilkan, membuat stainless steel menjadi bahan pilihan yang tepat dalam lingkungan medis yang sangat membutuhkan kebersihan dan sterilisasi.


Salah satu aplikasi medis utama dari stainless steel adalah dalam pembuatan peralatan bedah dan gigi. Kebersihan adalah faktor penting dalam lingkungan medis, terutama dalam operasi. Alat bedah dan gigi terbuat dari stainless steel karena bahan ini tidak bereaksi dengan cairan tubuh dan juga tahan terhadap korosi. Kualitas tersebut menjadikan alat bedah dan gigi dapat tahan lama dan efektif untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.


Selain itu, stainless steel juga digunakan dalam pembuatan alat pemindai MRI (Magnetic Resonance Imaging). Karena bahan ini tidak mudah terpengaruh oleh medan magnet yang kuat, sehingga tidak memengaruhi hasil pemindaian. Alat MRI terbuat dari stainless steel untuk memastikan hasil pemindaian yang akurat dan efektif.


Tidak hanya dalam peralatan medis utama, stainless steel juga digunakan dalam pembuatan berbagai macam perlengkapan medis, seperti troli, ranjang, meja operasi, adan alat sterilisasi uap. Kualitasnya yang tahan lama dan mudah dibersihkan sangat cocok untuk lingkungan medis yang membutuhkan perlengkapan yang higienis dan steril.


3. Kebutuhan Konstruksi dan Arsitektur

Stainless steel, selain digunakan dalam industri dan dunia kesehatan, ternyata juga sangat populer di dunia konstruksi. Material ini diakui memiliki sifat fisik yang sangat baik, terutama dalam hal kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap korosi. Sehingga, penggunaannya dalam konstruksi modern sangatlah ideal.

Penggunaan bahan ini tidak hanya terlihat pada bagian eksterior bangunan seperti pagar stainless steel dan pintu, namun juga pada bagian interior bangunan seperti tangga, balkon, dan tatakan dinding. 

Stainless steel yang diaplikasikan pada bagian interior bangunan seringkali berfungsi sebagai elemen dekoratif yang memberikan kesan futuristik dan modern.

Selain itu, penggunaan stainless steel pada bangunan bertingkat juga sangat umum, seperti pada pembuatan tiang-tiang, baut, dan sekrup untuk menopang struktur bangunan tersebut. Material ini dapat menjamin kekuatan dan keamanan bangunan dalam jangka waktu yang cukup lama karena ketahanannya terhadap korosi.

Namun, penggunaan stainless steel dalam konstruksi bukan tanpa kelemahan. Material ini termasuk dalam kategori yang relatif mahal, sehingga membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan bahan konstruksi lainnya. Namun, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan kualitas dan umur pemakaian material ini yang jauh lebih lama.


4. Industri Manufaktur 


Penggunaan stainless steel dalam industri otomotif dimulai pada tahun 1930-an, ketika Ford Motor Company memanfaatkannya untuk membuat prototipe kendaraan. Pada saat itu, bahan ini digunakan terutama untuk menambahkan estetika pada kendaraan, dengan mengganti komponen dari baja biasa dengan stainless steel.


Seiring dengan perkembangan teknologi, manfaat dari penggunaan stainless steel dalam otomotif semakin ditingkatkan. Sekarang, stainless steel digunakan dalam berbagai bagian kendaraan, seperti knalpot, bodi mobil, roda, dan bahkan dalam sistem bahan bakar.


Salah satu keuntungan besar dari penggunaan stainless steel adalah kemampuannya untuk mengurangi berat kendaraan. Karena stainless steel jauh lebih ringan dari baja biasa, penggunaan material ini dalam pembuatan bodi mobil dan bagian kendaraan lainnya dapat membantu mengurangi bobot total kendaraan, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.


6. Digunakan untuk Bahan Furniture


Furniture dengan kaki stainless steel, seperti meja dan kursi, sangat ideal untuk digunakan di berbagai kondisi cuaca dan kelembapan. Bahan ini juga tahan terhadap goresan dan noda, sehingga sangat mudah untuk dibersihkan dan dirawat. Tidak hanya itu, furniture dari stainless steel juga memiliki tampilan yang sangat modern dan elegan.


Selain digunakan pada meja dan kursi, stainless steel juga sangat cocok digunakan untuk pembuatan laci. Laci dari stainless steel sangat kuat dan kokoh, sehingga dapat menahan berat benda yang dimasukkan ke dalamnya. Selain itu, laci dari stainless steel juga tahan terhadap goresan dan korosi, sehingga dapat bertahan lebih lama.


Keunggulan Stainless Steel




Salah satu keunggulan lain dari stainless steel adalah kemampuannya untuk tampil menarik tanpa perlu adanya finishing. Lapisan kromium pada permukaan stainless steel memberikan tampilan yang halus dan mengkilap, sehingga material ini sering digunakan sebagai bahan dekoratif di ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.

Adapun kelebihan lain dari stainless steel adalah sebagai berikut:


1. Kuat dan Tahan Cuaca

Salah satu kelebihan utama dari stainless steel adalah kemampuannya untuk tahan terhadap berbagai cuaca. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan minimal 10,5% krom dalam stainless steel. Krom membentuk lapisan tidak aktif, yaitu kromium (III) oksida, ketika bertemu dengan oksigen. Karena sifatnya yang kuat, stainless steel sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk memperindah tampilan rumah seperti pegangan pintu, railing tangga, pagar dan balkon, rangka carport, serta rangka kanopi.


2. Artistik

Stainless steel memiliki warna metalik yang menarik dan bisa dibentuk dengan mudah. Oleh karena itu, stainless steel seringkali dijadikan bahan untuk membuat seni seperti pigura, patung, dan artwork. Hadirnya teknologi laser cutting memungkinkan stainless steel diolah menjadi benda-benda seni atau furnitur bermotif floral, geometris, atau abstrak.


3. Anti Korosi

Salah satu keunggulan utama dari stainless steel adalah tahan terhadap korosi. Ketahanan terhadap karat pada baja stainless disebabkan oleh kandungan kromium yang tinggi. 


4. Daya Tahan Suhu Rendah dan Tinggi

Stainless steel dapat menahan suhu tinggi maupun rendah. Beberapa jenis stainless steel dapat menahan suhu yang sangat tinggi, sementara jenis lainnya dapat menahan suhu rendah seperti pada aplikasi cryogenic.


5. Kemudahan dalam Pembuatan

Jenis stainless steel sangat fleksibel sehingga mudah dipotong, dilas, dibentuk, dimesinkan, dan dibuat dengan mudah. Hal ini membuat stainless steel sangat populer di berbagai industri.


6. Higienis

Stainless steel mudah dibersihkan dan memiliki sifat yang higienis, sehingga sering digunakan di berbagai tempat seperti rumah sakit, dapur, dan industri farmasi. Bahan ini juga cocok untuk digunakan dalam proses pemasakan atau pematangan makanan.


Jenis-Jenis Stainless Steel



Adapun jenis jenis stainless steel lengkap yang ada di pasaran adalah sebagai berikut:


1. Martensitic

Martensitic stainless steel memiliki kandungan kromium antara 10,5 hingga 18%, karbon mencapai 1,2%, dan nikel 2%. Keunikan dari stainless steel jenis ini adalah sifatnya yang kuat dan keras, namun kurang tahan terhadap korosi. Namun, sifat ini justru menjadi kelebihan dalam penggunaan di beberapa industri tertentu.

Jenis martensitic stainless steel dibagi menjadi beberapa tipe. Salah satu tipe yang sering digunakan adalah tipe 410. Tipe ini memiliki kandungan 13% krom dan 0,15% karbon. Tipe 410 sering digunakan dalam pengerjaan dingin.

Selain itu, ada tipe 416 yang hampir sama dengan tipe 410, namun diberi tambahan belerang atau sulfur. 

Jenis martensitic berikutnya adalah 431 yang memiliki kandungan 17% krom, 2,45% nikel, dan 0,15% karbon. Tipe 431 sering digunakan dalam pembuatan baut dan mur, karena memiliki kekuatan yang tinggi.


2. Ferritic 

Ferritic stainless steel mengandung karbon rendah dan kromium dalam kadar tinggi. Kromium adalah elemen yang paling penting dalam stainless steel karena membentuk lapisan oksida yang melindungi permukaan bahan dari korosi. Kromium dalam ferritic stainless steel mencapai 11-30% dan memberikan ketahanan yang baik terhadap korosi pada suhu tinggi. Namun, ferritic stainless steel memiliki kekurangan yaitu sulit ditempa dengan panas, sehingga penggunaannya menjadi terbatas.

Tipe ferritic stainless steel yang paling umum adalah tipe 409 dan tipe 410S. Tipe 409 mengandung titanium dan kromium sebanyak 11%, dan banyak digunakan pada aplikasi pertanian dan peralatan rumah tangga. Sementara tipe 410S terdiri atas kandungan karbon rendah dan tambahan columbium serta titanium, sehingga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi pada suhu tinggi. Tipe 410S banyak digunakan pada industri pertambangan dan minyak.


3. Austenitic 

Austenitic stainless steel adalah jenis stainless steel yang terbuat dari paduan krom dan nikel, dengan kandungan krom antara 17% hingga 25% dan nikel antara 8% hingga 20%. Kedua unsur ini memberikan sifat tahan karat yang sangat baik pada material ini, serta memberikan kekuatan dan ketahanan yang baik pada suhu tinggi dan rendah. Selain itu, austenitic stainless steel juga tahan terhadap korosi oleh asam, garam, dan zat-zat kimia yang umumnya ditemukan dalam industri.


Untuk mencapai sifat yang diinginkan, biasanya pada austenitic stainless steel dicampurkan dengan elemen tambahan lain, seperti karbon, titanium, niobium, dan molibdenum. Dengan demikian, terdapat beberapa tipe austenitic stainless steel yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.


Salah satu tipe austenitic stainless steel adalah tipe 301, yang cocok digunakan pada air tawar dengan pertimbangan ekonomis. Tipe 321 merupakan variasi dari tipe 301 dengan tambahan karbon dan titanium, yang dapat digunakan pada pemanasan suhu tinggi. 

Jenis austenitic berikutnya adalah tipe 347 yang hampir sama dengan tipe 321, namun diberi tambahan niobium. Tipe 316 memiliki tambahan molibdenum sebanyak 2-3%, sehingga lebih tahan terhadap korosi dan cocok untuk peralatan instalasi di laut. Terakhir, tipe 317 adalah perubahan dari tipe 316, diberi tambahan molibdenum sebanyak 3-4% agar dapat digunakan pada temperatur dingin.

4. Duplex 

Duplex stainless steel adalah baja tahan kart yang mengandung nikel, kromium, molibdenum, dan nitrogen yang seimbang. Karena kandungan nikel yang tidak cukup, duplex stainless steel memiliki susunan campuran ferritic dan austenitic, sehingga disebut sebagai duplex. Material ini memiliki kekuatan yang tinggi, serta tahan terhadap korosi.


Ada beberapa tipe duplex stainless steel, antara lain UNS S31803, UNS S32750, dan UNS S32750. UNS S31803 adalah tipe duplex stainless steel yang umum digunakan. Material ini memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada jenis stainless steel lainnya, dan tahan terhadap korosi pada suhu tinggi. UNS S32750 dan UNS S32750 merupakan tipe duplex stainless steel yang lebih tahan terhadap korosi pada suhu yang lebih tinggi.


5. Precipitation Hardening 

Precipitation hardening stainless steel, juga dikenal sebagai PH stainless steel, adalah salah satu jenis stainless steel yang cukup unik. Kombinasi antara jenis martensitic dan austenitic serta unsur peningkat kekerasan memberikan keunggulan pada material ini dalam hal kekuatan dan ketahanan korosi.


Proses pembentukan stainless steel jenis ini melibatkan pengerasan pada suhu tinggi dan pendinginan cepat dengan menggunakan media pendingin seperti air atau minyak. Setelah itu, dilakukan pemanasan lagi pada suhu tertentu untuk mencapai kekuatan dan kekerasan yang diinginkan.


Salah satu jenis PH stainless steel adalah AISI 17-4 PH, juga dikenal sebagai AISI 360. Material ini memiliki kandungan kromium sekitar 17%, nikel sekitar 4%, dan unsur lainnya seperti tembaga, aluminium, dan titanium. Kombinasi ini memberikan material dengan kekuatan dan ketahanan korosi yang baik, serta kemampuan untuk menahan suhu tinggi.


AISI 17-4 PH banyak digunakan pada industri yang membutuhkan material dengan kekuatan tinggi, seperti industri penerbangan, petrokimia, dan mesin.

0 Response to "Apa itu Stainless Steel? Ini Jenis Dan Kegunaannya"

Post a Comment