Mengenal 10 Jenis Kompresor Dan Fungsinya

Kompresor merupakan salah satu alat mekanik yang sangat penting dalam berbagai industri. Alat ini berfungsi untuk memampatkan gas atau udara menjadi lebih padat sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan kompresor dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai aplikasi industri.

Kompresor memiliki bermacam-macam jenisnya dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, seperti yang akan dijelaskan pada artikel di bawah ini.





10 Jenis Kompresor Dan Fungsinya


Ada banyak jenis kompresor yang tersedia di pasaran dengan aplikasi yang berbeda-beda. Beberapa jenis kompresor yang paling umum adalah:


1. Kompresor angin direct driven 


Jenis komposer ini banyak digunakan dalam berbagai industri. Seperti namanya, kompresor ini memiliki penggerak yang terhubung langsung dengan pompa udara, sehingga mampu berputar dengan kecepatan yang cukup tinggi, yaitu hingga 2.850 rpm.


Keunggulan utama dari kompresor angin direct driven adalah kecepatan pengisian yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kecepatan putaran mesin yang tinggi, sehingga memungkinkan pengisian udara dalam waktu yang lebih singkat. Karena itu, kompresor angin direct driven seringkali digunakan dalam industri yang membutuhkan pengisian udara yang cepat dan intensif, seperti di bengkel mobil, pabrik-pabrik, maupun di bengkel-bengkel besar.


Namun, kecepatan tinggi dari kompresor angin direct driven juga memiliki kekurangan yang tidak bisa diabaikan, yaitu suara yang sangat bising. Hal ini disebabkan karena putaran mesin yang tinggi menghasilkan getaran dan kebisingan yang cukup besar, sehingga penggunaan kompresor ini harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat dan pengaturan yang baik.


Selain itu, kompresor angin direct driven juga cenderung menghasilkan banyak air karena proses kompresi udara yang dilakukan cukup tinggi. Kondisi ini bisa menjadi masalah karena air yang terkumpul pada tangki udara bisa menyebabkan karat dan kerusakan pada komponen mesin.


Untuk mengatasi masalah ini, beberapa produsen kompresor angin direct driven telah menambahkan fitur pendukung seperti sistem pengering udara dan penghilang kelembapan untuk meminimalkan terbentuknya air. Selain itu, pemilihan lokasi dan pengaturan penggunaan kompresor angin direct driven juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.


2. Kompresor angin belt driven

Kompresor angin belt driven adalah salah satu jenis kompresor angin yang sering digunakan dan dijumpai pada tukang tambal ban, bengkel mobil, maupun di bengkel-bengkel kecil lainnya. Jenis kompresor ini menggunakan van belt (v-belt) sebagai koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara. Tenaga penggerak tersebut bisa menggunakan motor listrik atau bahan bakar bensin maupun solar.

Keunggulan utama dari kompresor angin belt driven adalah keandalannya dalam penggunaan sehari-hari. Kompresor ini dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama dan intensif, sehingga dapat memberikan performa yang stabil dan andal. Selain itu, penggunaan van belt sebagai koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara juga memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam penggantian atau perbaikan jika terjadi kerusakan.

Selain keandalannya, kompresor angin belt driven juga dikenal memiliki daya tahan yang cukup baik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan material dan komponen yang berkualitas tinggi, sehingga mampu bertahan dalam kondisi kerja yang berat dan intensif. Karena itu, kompresor ini sering digunakan dalam industri yang membutuhkan pengisian udara dalam jumlah yang besar, seperti di pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar.

Namun, kelemahan dari kompresor angin belt driven adalah perawatannya yang membutuhkan perhatian yang ekstra. Karena penggunaan van belt sebagai koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara, maka perawatan pada bagian ini perlu dilakukan secara berkala agar tidak terjadi kebocoran atau kerusakan yang dapat mengganggu kinerja kompresor. Selain itu, penggunaan kompresor angin belt driven juga perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, seperti suhu dan kelembapan, untuk menjaga kinerja dan daya tahan komponen.


3. Kompresor Piston

Kompresor piston adalah jenis kompresor yang paling umum digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan otomotif.

Kompresor piston digunakan untuk memampatkan udara atau gas dalam sebuah sistem tertutup. Kompresor piston bekerja dengan menghisap udara atau gas melalui katup masuk dan memampatkannya dengan gerakan piston yang bergerak naik-turun dalam silinder. Udara atau gas yang telah dipadatkan kemudian dikeluarkan melalui katup keluar.


Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kompresor piston:


  • Industri Otomotif


Kompresor piston digunakan dalam sistem pendingin dan AC di dalam kendaraan bermotor. Kompresor piston juga digunakan dalam sistem rem udara pada truk dan bus.

  • Industri Makanan dan Minuman

Kompresor piston digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk menghasilkan udara bertekanan yang digunakan dalam proses pencatuan dan pengemasan.

  • Industri Kimia

Kompresor piston digunakan dalam proses produksi kimia untuk memampatkan gas yang digunakan dalam proses produksi.


4. Kompresor Scroll

Kompresor scroll memiliki fungsi yang sama dengan jenis kompresor lainnya, yaitu memampatkan udara atau gas dalam sebuah sistem tertutup. Namun, cara kerja kompresor scroll berbeda dengan jenis kompresor lainnya. Kompresor scroll menggunakan gerakan spiral dari dua permukaan berbentuk scroll yang saling bergesekan satu sama lain untuk memampatkan udara atau gas. Gerakan spiral ini menghasilkan tekanan tinggi dan kecepatan konstan pada udara atau gas yang dipampatkan.


Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kompresor scroll:


  • Sistem Pendingin Udara

Kompresor scroll sering digunakan dalam sistem pendingin udara seperti AC di rumah atau mobil. Kompresor scroll dapat menghasilkan tekanan tinggi dan kecepatan konstan yang dibutuhkan dalam proses pendinginan.


  • Pompa Panas

Kompresor scroll juga digunakan dalam pompa panas, di mana proses pemompaan udara atau gas yang terjadi pada kompresor scroll dapat menghasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan air.


  • Sistem Pengolahan Udara

Kompresor scroll juga digunakan dalam sistem pengolahan udara seperti ventilasi udara, purifier udara, dan lain sebagainya. Kompresor scroll dapat memampatkan udara atau gas yang akan diolah menjadi udara yang bersih dan sehat.


6. Kompresor Scroll Roll 


Kompresor scroll roll atau kadang-kadang disebut kompresor spiral ganda adalah jenis kompresor yang relatif baru dan telah menjadi populer dalam industri karena kemampuan mereka untuk memampatkan udara atau gas dengan efisiensi yang tinggi dan tekanan yang tinggi. Jenis kompresor ini memanfaatkan kombinasi desain kompresor scroll dan rotor untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan lebih konsisten dibandingkan dengan jenis kompresor lainnya.


Kompresor scroll roll memiliki dua rotor dengan poros yang berputar searah. Rotor yang lebih kecil memiliki profil spiral dan berputar di dalam rotor yang lebih besar yang memiliki profil datar atau hampir datar. Udara atau gas masuk ke ruang antara dua rotor dan dipaksa ke pusat spiral rotor yang lebih kecil, kemudian dikompresi dan dikeluarkan ke ujung rotor yang lebih besar. Proses ini berulang-ulang terus menerus dan menghasilkan udara atau gas yang lebih padat dengan tekanan yang lebih tinggi.


Kompresor scroll roll memiliki keuntungan efisiensi yang tinggi karena tidak memiliki klep atau katup yang dapat menyebabkan kebocoran dan menurunkan efisiensi. Selain itu, karena desain spiral rotor, kompresor ini dapat menghasilkan debit udara yang tinggi dan tekanan yang lebih konsisten. Kompresor scroll roll juga dapat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi daripada kompresor scroll biasa, membuatnya cocok untuk aplikasi yang membutuhkan tekanan tinggi, seperti sistem pneumatik dan hidrolik.


Salah satu aplikasi utama dari kompresor scroll roll adalah dalam industri semikonduktor, di mana kompresor ini digunakan dalam proses produksi mikrochip. Kompresor scroll roll juga sering digunakan dalam sistem pendingin dan pendingin udara, terutama pada kendaraan komersial besar seperti bus dan truk. Selain itu, kompresor ini juga digunakan dalam aplikasi industri lainnya seperti pembuatan plastik, industri makanan dan minuman, serta sistem pembuangan limbah.



7. Kompresor Sentrifugal




Kompresor sentrifugal memiliki desain yang kompak dan sederhana, sehingga mudah untuk dioperasikan dan dipelihara. Kompresor ini terdiri dari impeller atau roda yang berputar dengan kecepatan tinggi di dalam ruang yang terdapat di dalam kompresor. Saat udara atau gas memasuki ruang tersebut, impeller memampatkannya dengan cara menghasilkan aliran udara yang tinggi dan tekanan yang rendah.


Salah satu keunggulan dari kompresor sentrifugal adalah efisiensinya yang tinggi. Kompresor ini mampu menghasilkan aliran udara yang besar dan tekanan yang rendah dengan konsumsi energi yang relatif kecil. Selain itu, kompresor sentrifugal juga memiliki kebisingan yang rendah dan membutuhkan sedikit perawatan.


Kompresor sentrifugal biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan aliran udara yang besar dan tekanan yang rendah. Salah satu aplikasi utama dari kompresor sentrifugal adalah dalam sistem pendingin besar. Kompresor ini digunakan untuk menghasilkan udara dingin yang dibutuhkan dalam sistem pendingin dan AC.


Selain itu, kompresor sentrifugal juga digunakan dalam mesin turbin. Kompresor ini membantu memampatkan udara yang digunakan dalam mesin turbin sehingga dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.


8. Kompresor dual rotor

Kompresor dual rotor adalah salah satu jenis kompresor yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Dikenal juga sebagai kompresor screw, jenis kompresor ini menggunakan dua atau lebih rotor sejajar yang berputar berlawanan arah untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor dual rotor sangat efisien dan dapat menghasilkan debit udara yang lebih tinggi daripada kompresor rotor tunggal.

Beberapa contoh aplikasi industri yang menggunakan kompresor dual rotor adalah pada sistem pendingin, pengering, sistem tenaga angin, dan pengolah makanan.


9. Kompresor Aksial

Kompresor aksial merupakan salah satu jenis kompresor yang jarang digunakan secara umum, namun sering digunakan pada mesin-mesin yang membutuhkan kecepatan tinggi dan torsi yang besar seperti mesin pada kapal, atau pesawat terbang.


Prinsip kerja kompresor aksial didasarkan pada pemampatan udara secara terus-menerus dengan menggunakan sudu-sudu pada bilah-bilah roda. Udara yang masuk akan melewati bilah-bilah sudu dan dipampatkan secara terus-menerus hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Udara kemudian dikeluarkan melalui pipa keluaran dengan tekanan yang sangat tinggi.


Keuntungan dari penggunaan kompresor aksial adalah kekuatan dan efisiensinya. Kompresor aksial mampu menghasilkan tekanan yang sangat tinggi dan debet udara yang besar dalam waktu yang relatif singkat. Kompresor aksial juga lebih efisien dibandingkan dengan jenis kompresor lainnya, karena dapat memampatkan udara dengan lebih sedikit energi yang dibutuhkan.


Namun, kelemahan dari kompresor aksial adalah tingkat kebisingan yang dihasilkan. Kompresor aksial menghasilkan suara yang sangat keras saat beroperasi, sehingga memerlukan perawatan yang ekstra untuk mengurangi tingkat kebisingannya.


Kompresor aksial digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kecepatan dan torsi yang besar, seperti pada mesin pesawat terbang dan kapal laut. Kompresor aksial juga dapat digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan tekanan yang sangat tinggi dan debit udara yang besar, seperti pada sistem pendingin atau penggerak turbin gas.


10. Kompresor Rotor


Jenis kompresor ini memanfaatkan rotor yang berputar untuk menciptakan tekanan dan memindahkan udara atau gas dari ruang masuk ke ruang keluar.

Contoh aplikasi yang menggunakan kompresor rotor antara lain sistem pendingin dan pompa vakum.

Sistem pendingin menggunakan kompresor rotor untuk menciptakan tekanan tinggi yang diperlukan untuk memindahkan fluida pendingin dari kondensor ke evaporator. Dalam sistem ini, kompresor rotor bekerja sama dengan komponen lain seperti evaporator dan kondensor untuk mengatur suhu udara dalam ruangan.

Pompa vakum juga menggunakan kompresor rotor untuk menciptakan tekanan yang dibutuhkan untuk menghisap udara dan gas dari sistem tertutup. Kompresor rotor pada pompa vakum biasanya memiliki dua atau lebih rotor yang berputar bersebelahan untuk menciptakan ruang hampa udara di antara mereka. Udara atau gas kemudian masuk ke ruang hampa dan dipindahkan ke ruang keluar melalui rotor yang berputar.

Baca juga: Penyebab Kompresor Listrik Tidak Mau Mengisi Angin Dan Cara Mengatasinya


Cara Memilih Kompresor

Memilih kompresor yang tepat tidaklah semudah memilih alat yang lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kompresor yang dipilih dapat bekerja dengan optimal sesuai kebutuhanmu. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih kompresor yang tepat:


1. Lokasi Penggunaan


Hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah lokasi penggunaan kompresor. Jika kamu sering menggunakan kompresor di berbagai tempat yang berbeda, maka sebaiknya pilih jenis kompresor yang portabel dan mudah dibawa. Namun, jika kamu hanya menggunakan kompresor di satu tempat saja, maka jenis kompresor yang berukuran besar dan tidak portabel dapat menjadi pilihan yang tepat.


2. Lingkungan Kerja

Sebagai alat yang berfungsi untuk memampatkan udara atau gas, kompresor perlu digunakan di lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari kontaminan. Pastikan tempat kerjamu selalu bersih dan terhindar dari debu atau kotoran yang dapat mengotori udara atau gas yang dihasilkan oleh kompresor.


3. Hemat Energi

Pilihlah jenis kompresor yang hemat energi agar dapat mengoptimalkan kerja dengan lebih efisien dan hemat biaya. Beberapa jenis kompresor kini telah dilengkapi dengan fitur hemat energi, seperti fitur yang membuat motor berhenti total saat keluaran udara sudah selesai, meskipun motor masih berputar. Fungsi ini berguna agar energi tidak terbuang sia-sia meskipun kompresor masih berjalan.


4. Multiguna

Beberapa jenis kompresor juga telah dilengkapi dengan fitur multiguna yang berguna untuk mengintegrasikan pekerjaan yang membutuhkan masukan udara atau gas. Misalnya multikopling atau selang udara bercabang yang dapat menghubungkan lebih dari satu kompresor untuk menuju satu keluaran. Hal ini akan memudahkan pekerjaanmu dan menghemat waktu serta biaya.


5. Fitur Pengaman Panas

Fitur pengaman panas juga perlu diperhatikan saat memilih kompresor. Beberapa jenis kompresor kini telah dilengkapi dengan fitur ini yang berguna untuk melacak pemanasan internal dan menghentikan kerja kompresor secara otomatis jika terjadi pemanasan berlebih. Fitur ini akan mencegah kerusakan pada motor saat kelebihan beban dan menjaga keamanan saat menggunakannya.


Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih kompresor. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kamu dapat memilih jenis kompresor yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu.

0 Response to "Mengenal 10 Jenis Kompresor Dan Fungsinya"

Posting Komentar