Ukuran Tinggi Kran Air Wudhu Ideal (Duduk dan Berdiri)

Kegiatan berwudhu dilaksanakan melalui serangkaian gerakan. Oleh karenanya, dibutuhkan tempat wudhu dengan tinggi kran air wudhu yang ergonomis demi kenyamanan pemakainya.

Letak tinggi kran air wudhu haruslah memudahkan penggunanya. Tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi. Semakin majunya dunia konstruksi membuat perancangan tempat wudhu mempunyai standar yang telah banyak digunakan di wilayah perkotaan. Selain itu, jenis kran sendiri juga semakin banyak variasinya yang didukung dengan teknologi terbaru. Sebagai contohnya, kini telah hadir kran timer dan kran sensor.

Namun apapun jenis krannya, tinggi pemasangannya tetap perlu diperhatikan.





Letak Tinggi Ideal Kran Air Wudhu Secara Umum


Pengguna kran air wudhu bisa dibagi menjadi dua, yaitu orang dewasa dan anak-anak. Untuk itu, ukuran tinggi kran air wudhu haruslah memperhatikan tinggi orang dewasa dan juga tinggi anak-anak.

Bagaimanapun tinggi anak-anak tetap perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam mendesain ukuran tempat wudhu karena mereka adalah generasi penerus Islam yang butuh diberi pengajaran bagaimana cara berwudhu yang benar. Untuk itu, sebaiknya Anda perlu mengetahui ukuran ideal tinggi kran air wudhu yang pas baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.

Anak-anak yang sudah harus diberi pendidikan berwudhu adalah berusia 6 tahun. Pada usia tersebut anak-anak sudah mulai dapat berwudhu sendiri, tanpa harus didampingi.

Biasanya anak berusia 6 tahun rata-rata memiliki tinggi badan 105 cm. Sedangkan rata-rata tinggi orang dewasa masyarakat Indonesia adalah 150 cm -170 cm.

Nah, dengan kriteria tinggi pengguna seperti di atas, maka ukuran tinggi kran air wudhu yang ideal adalah berkisar 80 cm - 105 cm. Dengan ukuran tersebut akan membuat nyaman digunakan oleh orang dewasa dan juga anak-anak. Orang dewasa tidak akan perlu terlalu membungkukkan badannya ketika mengambil air wudhu dan begitu juga anak-anak akan tetap mudah saat menggunakan tempat wudhu dimana tidak perlu menjinjitkan kakinya.




Tinggi Kran Air Wudhu Berdasarkan Posisinya


Dalam menjalankan serangkaian gerakan berwudhu, biasanya masjid besar memiliki dua jenis desain tempat wudhu, yaitu berdiri dan duduk. Masing-masing posisi tersebut memiliki standar ukuran yang berbeda-beda. Hal ini mengingat, pada posisi berwudhu secara berdiri maka kaki menerima beban seluruh badan, sedangkan pada posisi berwudhu secara duduk maka beban badan langsung disalurkan ke tempat duduk yang membuat kaki terasa lebih rileks.



Baca juga: Ide Desain Tempat Wudhu Dalam Rumah: Ini Cara Membuatnya Menarik!

                  Desain Tempat Wudhu dan Toilet Masjid: Berikut Ukuran dan RAB

1. Model Tempat Wudhu Berdiri



Sesuai gambar desain di atas, model tempat wudhu berdiri sebaiknya memiliki tinggi kran berkisar 80cm-109cm. Sedangkan jarak antar kran satu dengan yang lainnya adalah berkisar 80cm-100cm.

Untuk memberikan kenyamanan penggunanya, sebaiknya tempat wudhu berdiri memiliki tempat pijakan kaki (grill) dengan kemiringan 30°. Dengan desain seperti ini, pengguna akan dimudahkan dalam menggerakan anggota tubuhnya dalam kegiatan wudhu.


2. Model Tempat Wudhu Duduk


Masih dari sumber yang sama, yaitu buku Standar Perancangan Tempat Wudhu dan Tata Ruang Masjid karya Suparwoko, Ph.D., disebutkan bahwa antara tinggi kran wudhu secara berdiri maupun duduk  memiliki ketinggian yang sama, yaitu berkisar 80cm-109cm dengan jarak antar kran satu dengan lainnya 80cm-100cm. Sementara itu, ketinggian tempat duduknya adalah 40cm dan jarak dudukan dengan grill (pijakan) antara 30cm-40cm.

Agar tempat dudukan tidak mudah tercemar dengan cipratan bekas air wudhu, sebaiknya antar kran atau masing-masing tempat wudhu diberi penyekat yang terbuat dari kaca.

Tempat wudhu dengan dudukan dapat meminimalisir risiko terjadinya pengguna terjatuh di tempat wudhu, khususnya bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Tempat wudhu duduk bisa dikatakan memiliki kelebihan dari segi kenyamanan, namun ada juga pengguna yang lebih menyukai berwudhu secara berdiri. Untuk itu, masjid biasanya menyediakan dua jenis tempat wudhu, yaitu berdiri dan juga duduk. Tempat wudhu yang dilengkapi dengan dudukan akan membutuhkan luasan yang sedikit lebih besar sehingga akan membutuhkan luasan area wudhu yang lebih besar pula.

Sumber: Suparwoko, Ph.D. Standar Perancangan Tempat Wudhu dan Tata Ruang Masjid.

0 Response to "Ukuran Tinggi Kran Air Wudhu Ideal (Duduk dan Berdiri)"

Post a Comment