Mengenal Perbedaan Eskalator dan Travelator, Sebaiknya Pilih Mana?

Sarana dan prasarana di tempat umum disediakan guna untuk mempermudah kegiatan manusia. Salah satunya ketersedian eskalator dan juga travelator, seperti di bandara, mall, stasiun, dan fasilitas publik lainnya.

Baik eskalator maupu travelator keduanya sama-sama digerakkan oleh motor listrik yang berputar secara tetap. Kedua alat ini sangat bermanfaat bagi mereka para lansia, ibu hamil, dan difabel ketika berkunjung ke fasilitas umum. Untuk pengguna yang tidak buru-buru sebaiknya berdiri di jalur sebelah kiri sehingga pengguna lain bisa mendahului dari sisi lainnya. 

Kecepatan alat pengankut manusia ini bisa diatur antara 0,45-0,60 meter/detik, tetapi dengan rancangan khusus, kecepatan eskalator dan juga travelator dapat dipercepat di atas 70 meter/detik. Nah, kalau begitu apa perbedaan eskalator dan travelator? Scrolling sampai bawah untuk mengetahui beda keduanya ya.


Bagian Atas adalah Eskalator, sedangkan Bagian Bawah merupakan Travelator



Sejarah Eskalator dan Travelator


Pertama kali eskalator ditemukan pada awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1859, oleh seorang Nathan Ames dari negara bagian Michigan, Amerika Serikat. Sayangnya rancangan milik Nathan Ames ini tidak pernah direalisasikan. Hingga pada akhirnya kemudian diambil alih dan dipatenkan oleh Jesse W Reno. Singkat cerita, ia menjadi perancang eskalator teratas dengan mendirikan perusahaan Reno Electric Stairways and Conveyors pada tahun 1902.

Alat transportasi dengan bantuan konveyor ini digunakan untuk dapat mengangkut manusia dalam jumlah banyak secara berkesinambungan dari lantai bawah ke lantai di atasnya ataupun sebaliknya. 

Sedangkan travelator atau ramp berjalan merupakan inovasi yang dihasilkan dari pengembangan eskalator itu sendiri dan baru diperkenalkan pada sekitar tahun 1950-an. Bedanya, travelator ini memiliki sudut kemiringan yang kecil atau relatif mendatar dan juga tidak memiliki undakan tangga.

Baik eskalator maupun travelator dilengkapi dengan pegangan tangan (railing hand) yang bergerak sama cepatnya dengan kecepatan bergeraknya anak tangga/ramp.



Perbedaan Eskalator dan Travelator


A. Dari Segi Pengertian



1. Eskalator

Eskalator adalah tangga berjalan yang asal usul katanya berasal dari bahasa Inggris, “escalate”, artinya naik. Namun dalam dunia mekanikal dan elektrikal (ME), eskalator ini dapat digunakan untuk naik maupun turun dari satu tingkat ke tingkat yang lain dengan cukup berdiri di atasnya, kemudian akan sampai pada tempat tujuan.


2. Travelator

Travelator adalah eskalator yang mampu membawa penggunanya ke lantai yang lebih tinggi/rendah dengan pijakan datar atau horisontal, tanpa undakan. 

Mekanisme konstruksi travelator ini juga serupa denganeskalator yang mirip konveyor. Travelator ini juga dikenal dengan sebutan autowalk. Pengguna hanya perlu berdiri saja dan tanpa harus melangkahkan kaki, namun juga tidak masalah jika ingin sambil berjalan kaki karena terburu-buru. 

Misalnya, di bandara disediakan travelator yang memang dikhususkan untuk calon penumpang pesawat yang sedang terburu-buru mengejar boarding, maka pengguna dapat mempercepat langkahnya dengan menggunakan travelator yang telah disediakan dengan sambil melangkahkan kakinya di atas alat ini.



B. Ciri-ciri dan Keunggulannya


1. Eskalator


  • Eskalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan/atau tanpa barang bawaan yang dijinjing.
  • Eskalator memiliki sudut kemiringan 30 derajat atau 35 derajat.
  • Tersedia undakan seperti layaknya tangga.



2. Travelator



Nah, jika dibandingkan dengan eskalator, travelator atau ramp berjalan mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Travelator memiliki sudut kemiringan yang lebih landai jika dibandingkan eskalator, yaitu sekitar 50%.
  • Membutuhkan luas ruangan yang lebih besar untuk pemasangannya.
  • Tidak tersedia undakan, hanya ada seperti pijakan berjalan horisontal saja.
  • Lebih diperuntukkan untuk memudakan kereta barang berjalan (trolleys).
  • Jika tiba-tiba berhenti bergerak, gangguan pada arus pergerakan orang tidak begitu besar.
  • Lebih ramah bagi penyandang disabilitas, seperti tuna daksa.
  • Membutuhkan rangka struktur penopang yang lebih besar.

 

Sebagai Pemilik Bangunan, Sebaiknya Pilih Eskalator atau Travelator?


Ada beberapa pertimbangan yang bisa dijadikan dasar untuk memilih antara eskalator ataukah travelator untuk menyediakan fasilitas pengangkutan orang di sebuah bangunan. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • Jumlah daya angkut maksimum yang perlu dipindahkan dalam waktu lima menit.
  • Kemampuan eskalator atau travelator untuk menangkut orang harus cocok dengan waktu tersibuk yang direncanakan. Misalnya, di stasiun kereta api yang secara bersamaan sejumlah penumpang ke luar dari kereta api dan ingin secara cepat keluar maka sebaiknya memilih untuk memasang travelator agar pergerakan manusia lebih cepat.
  • Luasan ruangan karena travelator membutuhkan luasan ruangan lebih besar jika dibandingkan eskalator.
  • Jenis dan ukuran eskalator atau travelator.
  • Harga dan biaya pasang.

Itulah ulasan mengenai perbedaan eskalator dan travelator. Sebagai pemilik bangunan, pastikan untuk memilih alat pengangkut orang yang tepat dengan menyesuaikan kebutuhan para penggunanya. Begitu juga dengan mereka para pengguna, gunakan eskalator dan/atau travelator secara bijak, dengan tidak mengganggu pengguna lain yang dapat mengancam keselamatan.


0 Response to "Mengenal Perbedaan Eskalator dan Travelator, Sebaiknya Pilih Mana?"

Post a Comment