Perbedaan Balanced Scorecard dan KPI, 4 Perspektif Lengkap dengan Contohnya

Keberhasilan metode kerja suatu perusahaan bisa dinilai lewat berbagai metode. Salah satunya dengan menggunakan Balanced Scorecard. Metode penilaian ini dilakukan atas 4 perspektif penting dalam suatu perusahaan, yaitu financial, customer, internal process, learning and growth.

Belakangan metode balanced scorecard ini sangat banyak digunakan dengan hasil yang cukup akurat. Contohnya tidak hanya bisa ditemukan di kantoran, metode satu ini juga bisa digunakan pada lingkup ruang yang lebih kecil. Anda sendiri juga bisa menggunakan metode ini untuk mengukur kinerja usaha sendiri.



Pengertian Balanced Scorecard


Dari sekian banyaknya metode penilaian kinerja bisa jadi metode satu ini masuk dalam sistem penilaian yang tua. Walaupun demikian, efektivitas penilaiannya tetap tinggi dengan hasil penilaian yang cukup relevan.

Balanced Scorecard adalah metode penilaian kinerja suatu perusahaan, kelompok atau perorangan. Dalam sistem penilaiannya melibatkan 4 perspektif utama. Biasanya yang melakukan penilaian adalah manajer atau divisi personalia.

Metode scorecard pertama kali dikembangkan oleh seorang dengan gelar doktor dari Harvard Business School bernama Robert Kaplan dan juga David Norton. Keduanya mengembangkan metode penilaian ini sekitar tahun 1992.

Metode ini memiliki dua asal kata yakni balanced yang berarti imbang dan scoredcard yang berarti kartu nilai atau kartu skor. Metode ini dulunya banyak disingkat menjadi istilah BSC yang digunakan untuk mengukur kinerja para eksekutif suatu perusahaan.

Metode sederhana ini nyatanya masih banyak digunakan bahkan dikolaborasikan dengan metode penilaian lain. Karena secara keseluruhan metode Balanced Scorecard memiliki fungsi praktis di antaranya:

  • Sebagai alat ukur kompetitif antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
  • Mengukur pencapaian visi dan misi suatu perusahaan.
  • Menjadi pegangan strategis untuk melaksanakan target bisnis.
  • Alat analisis yang efisien dan efektif terhadap strategi perusahaan.
  • Jadi alat ukur perkembangan kinerja karyawan secara personal.


Walaupun sering dikatakan sebagai alat ukur yang sederhana terata metode ini bisa memberikan gambaran praktis terkait kinerja berbagai elemen perusahaan. Informasi sederhana yang disajikan dalam metode ini juga jadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh metode lainnya.


Perbedaan Balanced Scorecard dan Key Performance Indicator (KPI)


Masih sering disamakan nyatanya kedua metode ini memiliki perbedaan mendasar. Pada umumnya KPI atau Key Performance Indicator merupakan metode penilaian kinerja dengan sifat kuantitatif. Metodenya juga dilakukan bertahap sedikit demi sedikit.

Sementara Balanced Scorecard adalah metode pengukuran kinerja kerja perusahaan yang juga bisa masuk dalam strategi manajemen. Dalam pengerjaannya metode ini bisa langsung dilakukan dalam hari yang sama tanpa bertahap.


4 Perspektif dalam Balance Scorecard




Metode balance scorecard memiliki 4 perspektif atau disebut juga dengan Balanced Scorecard Perspective. Hal ini yang jadi acuan penilaian kinerja saat metode dilakukan. 4 perspektif tersebut tidak bisa luput dari kriteria penilaian, yaitu: 


1. Perspektif Keuangan

Perspektif pertama yang biasa digunakan dalam metode penilaian adalah perspektif keuangan (financial). Bagaimanapun juga perspektif ini jadi hal yang paling mendominasi dalam suatu perusahaan. Indikator yang nantinya di nilai berupa:

  • Nilai kepuasan konsumen lewat tinjauan nilai revenue.
  • Tingkat komitmen dan produktivitas perorangan lewat peninjauan cost effectiveness dengan hasil tingkatan laba perusahaan.
  • Peningkatan skill untuk kemajuan finansial bersama dalam perusahaan.
  • Return modal perusahaan hingga pengurangan modal utuh yang dikeluarkan pada proyek investasi.


2. Perspektif Pelanggan

Tidak hanya keuangan, perspektif lain yang masuk dalam penilaian yakni perspektif pelanggan (customer). Tolak ukur di dalamnya dibedakan menjadi dua yakni kelompok penunjang (customer value proposition) dan kelompok inti (core measurement group).

Indikator di dalam perspektif ini di antaranya akuisisi, market konsumen, kepuasan, nilai manfaat, retensi dan kepuasan pelanggan. Nantinya manager atau divisi tertentu akan melakukan penilaian berdasarkan indikator tersebut.


3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif internal process atau bisnis internal juga tidak bisa lepas dari penilaian dalam metode balanced scorecard. Terlebih perspektif bisnis internal jadi fokus utamanya. Nantinya perspektif ini akan menampilkan kemungkinan apakah harus bertahan pada pasar yang dipijak atau melakukan ekspansi.

Tidak hanya berkaitan dengan pasar produk perspektif ini juga berkaitan dengan pasar saham perusahaan. Inti dari penilaian lewat perspektif ini meliputi pasar purna jual, operasional dan inovasi secara keseluruhan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif terakhir yang jadi indikator penilaian yakni perspektif learning and growth atau pertumbuhan dan pembelajaran. Berkaitan langsung dengan 3 jenis perspektif sebelumnya, perspektif ini meliputi 3 prinsip utama kapabilitas perusahaan.

Tiga prinsip tersebut yakni kapabilitas sistem organisasi, kapabilitas pekerjaan, dan iklim organisasi. Ketiganya harus memiliki nilai berimbang untuk mencapai value secara menyeluruh sesuai visi dan misi perusahaan.


Tips Efektif Penggunaan Balanced Scorecard


Sedikitnya ada tiga tips jitu bagi Anda yang ingin menggunakan metode balanced scorecard untuk meninjau kinerja karyawan perusahaan. Tips ini bisa dilakukan baik saat melakukan penilaian sendirian maupun bersama divisi.


1. Tentukan Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat jadi salah satu kunci maksimalnya penilaian kinerja melalui metode balanced scorecard. Anda bisa memilih waktu senggang bukan di akhir tahun atau saat perusahaan melakukan tutup buku. Ada baiknya ambil waktu berjarak dari tanggal yang dilarang tersebut.


2. Lakukan Secara Berurutan dan Detail

Tidak perlu terburu buru, lakukan penilaian secara perlahan dan beruntun. Anda bisa melakukan penilaian mulai dari atasan atau jajaran direksi yang ada. Tidak hanya menyeluruh, lakukan pekerjaan secara detail agar hasilnya maksimal.


3. Lakukan Kalkulasi, Evaluasi dan Publikasi berdasar Data

Terakhir, lakukan kalkulasi, evaluasi dan publikasi berdasar data yang didapat. Bila perlu lakukan hal tersebut di depan umum. Hal ini nantinya tidak hanya bisa meningkatkan kepercayaan pada Anda tapi juga meningkatkan kesadaran akan kemajuan bersama untuk seluruh lingkup perusahaan.


Contoh Penggunaan Balance Scorecard


Kembali lagi, metode balanced scorecard biasanya banyak dilakukan oleh kepala manajer, HRD atau divisi khusus penilaian kinerja perusahaan. Namun dibalik hal ini tidak ada salahnya bagi Anda untuk melakukan penilaian sendiri terhadap kinerja pribadi menggunakan metode yang sama.

Sebagai contoh, Anda ingin menggunakan metode balance scorecard untuk meninjau kinerja para eksekutif atau top manager. Nantinya Anda bisa membuat kuesioner atau langsung meminta data pekerjaan. Setelah mendapatkannya analisis bisa dilakukan berdasarkan 4 perspektif metode balanced scorecard.

Kisaran nilai juga bisa dibuat sendiri tentunya berdasarkan standar yang berlaku pada perusahaan. Semakin besar rata-rata nilai yang didapatkan maka akan semakin baik kinerjanya. Walaupun begitu evaluasi tetap dibutuhkan untuk mengembangkan diri dan perusahaan.

Tertarik untuk menggunakan metode satu ini? Anda bisa mengukur efektivitas kinerja secara keseluruhan berdasar 4 perspektif utama dalam bisnis. Metode Balanced Scorecard bisa jadi opsi terbaik untuk mengukur keberhasilan sistem kerja yang berlaku baik perorangan atau kelompok.

0 Response to "Perbedaan Balanced Scorecard dan KPI, 4 Perspektif Lengkap dengan Contohnya"

Post a Comment