Pengertian Minat, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Manajemen Pengembangannya

Minat merupakan keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya merasa tertarik pada suatu benda atau kegiatan tertentu. Minat ini tumbuh dan berkembang secara bersamaan dengan pengalaman yang pernah dirasakan, baik pengalaman yang disukai maupun yang tidak disukainya.

Bisa dikatakan bahwa minat adalah suatu rasa ketertarikan seseorang pada suatu hal atau aktivitas, tanpa harus ada yang menyuruhnya untuk melakukan aktivitas tersebut. Lalu, bagaimana cara manajemen pengembangan bakat dan minat seseorang? Yuk simak penjelasannya berikut ini.



Pengertian Minat

Minat dalam bahasa Inggris disebut sebagai "passion", yang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu sehingga yang bersangkutan memiliki gairah yang kuat untuk mengerjakkan sesuatu tersebut.


Fungsi Minat

Adapun fungsi minat adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai gairah yang dapat mempengaruhi atau menimbulkan aspirasi; 
  2. Sebagai pendorong atau alasan dalam memotivasi diri;
  3. Minat dapat berpengaruh pada prestasi, jika orang tua berhasil mengembangkan minat sang anak maka kesempatan anak untuk meraih prestasinya semakin besar;
  4. Minat berpengaruh terhadap cita-cita anak.


Ciri-Ciri Minat Anak

Agar mudah dalam melakukan pendeteksian minat anak, maka sangat perlu mengetahui ciri-ciri minat anak. Menurut Elizabeth B Hurlock dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan" dijelaskan bahwa ciri-ciri minat anak adalah:

1. Minat anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan fisik dan mentalnya

Sesuai dengan pertumbuhan fisik dan mentalnya, seorang anak juga akan mengalami perubahan dalam hal minat atau kesukaannya. 

2. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Seorang anak tidak bakal mempunyai minat terhadap sesuatu sebelum ia secara fisik dan mental siap untuk belajar. 

Sebagai contoh, seorang anak tidak akan berminat terhadap permainan sepak bola sebelum ia memiliki kekuatan motorik dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan tersebut.

3. Minat bergantung pada kesempatan atau dukungan untuk belajar

Seorang anak yang mendapatkan dukungan belajar yang baik akan memiliki perkembangan minat yang lebih baik pula.

4. Perkembangan minat mungkin terbatas

Artinya setiap anak masing-masing memiliki keterbatasan baik dalam hal fisik, mental maupun  pengalaman sosial. Keterbatasan tersebut tentu saja akan membatasi minat anak. Sebagai contoh, anak  dengan keterbatasan fisik, tidak akan memiliki minat yang sama pada olahraga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

5. Minat dipengaruhi oleh budaya

Budaya sangat mempengaruhi minat seorang anak. Sebagai contoh, apabila seorang anak hidup di lingkungan yang menumbuhkan budaya membaca, maka ia akan memiliki minat baca yang tinggi.

6. Minat merupakan aspek afektif

Aspek afektif merupakan hal-hal yang termasuk dalam sikap dan nilai. Aspek afektif yang dimiliki seorang anak yang tidak menyenangkan baginya akan melemahkan minat, sementara itu aspek afektif  yang menyenangkan baginya akan memperkuat minatnya.

7. Minat itu egosentris

Egosentris artinya anak-anak cenderung melihat sesuatu dari sudut pandang dirinya, ia belum mampu memahami sudut pandang orang lain.

Antara egosentris dan egois berbeda. Egosentris merupakan sifat seorang anak yang belum mampu untuk memahami pikiran orang lain, sedangkan egois adalah sifat sesseorang ayng sudah mampu untuk memahami pikiran orang lain, namun dia tidak mau untuk memahami orang lain.

Dalam minat memang ada ciri-ciri egosentris, yang memandang bahwa pendapatnya lah yang paling benar. Dan dalam masa anak-anak itu adalah hal yang wajar.


Manajemen Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik

Proses pengembangan bakat dan minat peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam pengelolaan pengembangan bakat dan minat yang pertama kali perlu dilakukan adalah mengenali ataupun mendeteksi bakat yang dimiliki oleh peserta didik.

Untuk mengenal bakat peserta didik kamu dapat melakukan pengamatan (observasi) yang cermat yang umumnya dibutuhkan waktu yang lama. Kamu dapat menggunakan angket sebagai media yang dapat membantu untuk mencari bakat peserta didik secara umum.

Adapaun cara yang bisa digunakan untuk menimbulkan minat adalah:

  • Program keagamaan, yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran moral beragama bagi peserta didik;
  • Pelatihan profesional, yaitu pelatihan yang digunakan untuk mengembangkan keahlian khusus bagi peserta didik;
  • Program keorganisasian, yaitu program yang dapat mengarahkan peserta didik pada pembiasaan hidup berorganisasi; 
  • Kegiatan kultural, yaitu kegiatan yang digunakan untuk mendeteksi penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya;
  • Program perkemahan, yaitu program yang bertujuan untuk mendekatkan peserta didik dengan alam; 
  • Program Live-in Exposure, yaitu program yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.


2. Pengorganisasian

Tahap pengorganisasian dalam proses pengembangan bakat dan minat peserta dilakukan dengan menyusun pelaksanaan pengembangan bakat dan minat peserta didik yang meliputi pengelompokan peserta didik sesuai dengan bakat yang dimiliki, penyusunan jadwal kegiatan pengembangan, menentukan pelatih ataupun tutor dalam pelaksanaan pengembangan, mengalokasikan anggaran pembiayaan kegiatan pengembangan, pengadaan media yang diperlukan dalam kegiatan pengembangan, serta penyusunan teknik evaluasi yang nantinya akan digunakan.

3. Pelaksanaan

Setelah tahapan perencanaan dan pengorganisasian telah dilakukan, maka selanjutntya adalah tahapan action (pelaksanaan). 

Dalam tahapan pelaksanaan ini diharapkan orang yang bersangkutan dapat menjalankannya sesuai dengan yang sudah direncanakan dan diorganisasikan sebelumnya.

Agar manajemen bakat dan minat peserta didik dapat berkembang secara baik, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 

  • Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplor kemampuan dirinya terhadap hal-hal yang ia sukai; 
  • Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;
  • Menghadirkan suasana yang menantang dan merangsang bagi perkembangan kreativitas peserta didik; 
  • Mengikutsertakan peserta pada kelompok atau gabungan the gifted children; 
  • Perlakuan yang proposional apabila peserta didik mengalami kegagalan.

4. Pengawasan

Proses pengembangan bakat dan minat dalam tahap pengawasan dapat dilakukan dengan pemberian motivasi pada peserta didik untuk mengikuti kegiatan, mengamati perkembangannya saat latihan, serta pendampingan khusus saat kegiatan berlangsung dengan memberikan berbagai inovasi dan variasi pembelajaran agar tercipta suasana yang kondusif sehingga minat peserta didik terhadap pengembangan bakat yang dimiliki dapat terbina.

5. Pengevaluasian

Pada tahapan evaluasi ini, proses manajemen pengembangan bakat dan minat peserta didik dilakukan dengan memberikan reward and punishment

Kamu dapat mempelajari perkembangan minat anak dengan dua cara, yaitu:
  • Trial and Error, yaitu dalam proses pelaksanaannya seorang anak dapat mencoba-coba secara tidak langsung, dan apabila mengalami kegagalan, maka akan mencoba lagi, sehingga akan timbul minat terhadap sesuatu; 
  • Proses identifikasi pada role model yang dicintai, yaitu dengan cara menentukan siapa saja menjadi role modelnya si anak, karena bukan hanya keluarga yang berpengaruh pada anak tetapi juga apa yang ia baca, pengalaman apa yang dia alami, dan peran kelompok teman sebayanya.

0 Response to "Pengertian Minat, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Manajemen Pengembangannya"

Post a Comment