Pengertian Real Estate, Jenis, dan Keuntungan Berinvestasi Properti

Sektor industri properti and real estate merupakan industri yang memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Dengan adanya industri ini, pemerintah dapat menggunakannya sebagai indikator dalam menganalisis kesehatan ekonominya.

Pertumbuhan bisnis real estate di Indonesia akhir-akhir ini dapat dikatakan telah berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya investor yang menanamkan modalnya dalam dunia bisnis ini.

Saat ini Anda dengan mudah menemukan agen properti dan real estate baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Cakupan real estate sangatlah luas, tidak hanya terbatas pada bisnis jual beli perumahan saja. Lalu, apa saja jenis pasar real estate itu sendiri? Yuk simak penjelasan berikut untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai dunia bisnis real estate. 

Apa Bedanya Real Estate dan Properti?

Berdasarkan sejarah yang ada di abad pertengahan, pada zaman feodal, kata real estate berasal dari bahasa Spanyol, yang berarti suatu kawasan tanah yang dikuasai oleh raja, bangsawan dan landlord (tuan tanah), atau juga biasa disebut sebagai properti milik kerajaan.

Sedangkan kata properti berasal dari bahasa Inggris, yaitu hak dan kepemilikan atas suatu tanah dan bangunan yang melekat di atasnya. Jadi, jika Anda memiliki sebuah properti, Anda tidak hanya berhak atas tanah melainkan juga bangunan yang berada di atasnya. 

Cukup jelas antara real estate maupun properti memiliki pengertian yang sama, yaitu hak kepemilikan seseorang atau badan atas tanah dan bangunan yang melekat didirikan di atasnya.

Bisnis real estate adalah jenis kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang pembangunan gedung, perumahan maupun bangunan lainnya.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Properti untuk Pemula

 

Jenis Pasar Properti dan Real Estate

Michael C. Thomsett dan Jean Freestone Thomsett membagi pasar properti dan real estate ke dalam tiga bagian, yaitu:

• Residential property, yang meliputi apartemen, kondominium, perumahan, flat, dan bangunan multi unit;
• Commercial property, yaitu properti dan real etstae yang dirancang untuk keperluan bisnis, sebagai contoh gedung perkantoran (office building), gedung penyimpanan barang (warehouse), retail market yang meliputi swalayan dan mall, dan areal parkir; dan
• Industrial property, yaitu properti dan real estate yang dibangun untuk keperluan industri, sebagai contoh bangunan-bangunan pabrik.

Keuntungan Investasi Real Estate dan Properti

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi pada industri properti dan real estate alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kekurangannya. Adapun keuntungan berinvestasi dalam sektor real estate adalah:

• Risiko lebih rendah dibandingkan investasi lainnya;
• Kenaikan harga properti yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu karena jumlah pembeli atau penyewa semakin banyak sedangkan keberadaan jumlah properti semakin langka;
• Meskipun dibutuhkan modal yang cukup besar, investasi dalam bisnis real estate dapat dijalankan dengan modal awal berupa pembayaran DP atau uang muka terlebih dahulu, namun tentu dengan modal atau pembayaran penuh akan lebih baik; dan
• Dapat digunakan sebagai passive income ketika properti dan real estate tersebut disewakan atau dikontrakkan.

Sedangkan kekurangan dari berinvestasi dalam dunia real estate adalah

• Membutuhkan modal yang besar karena harga tanah per meter di daerah perkotaan bisa mencapai harga jutaan;
• Menyiapkan pos biaya perawatan dan pemeliharaan yang tidak sedikit; dan
• Adanya risiko bencana alam yang dapat merusak properti dan real estate.

Jika Anda memiliki keinginan untuk berinvestasi di dunia real estate, maka Anda harus merencanakan biaya yang akan diterima dan dikeluarkan. Kebanyakan investor bermain di bidang real estate adalah untuk jangka panjang. Hal ini dilakukan agar harga real estate tersebut mengalami kenaikan yang tinggi sehingga keuntungannya yang akan didapatkan akan lebih banyak. Sebaliknya, apabila Anda terlalu cepat menjualnya bisa saja malah akan mendapatkan keuntungan yang sedikit. Atau bahkan justru merugikan mengingat Anda sudah mengeluarkan biaya untuk asuransi, pengurusan sertifikat seperti SHGB dan SHM, dan perawatannya secara berkala.

Tweet