Skala Prioritas: Pengertian, Manfaat, Kuadran, Faktor Penentu, dan Cara Menyusunnya

Salah satu cara agar kita mampu berhemat adalah dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Skala prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan. Tujuan penyusunan skala prioritas ini adalah untuk menghindari pengeluaran di luar perencanaan yang telah disusun serta menghemat dana yang tersedia. 

Dengan demikian, harapannya di masa depan kita mendapatkan wealth management yang bagus.


Apa itu Skala Prioritas?


Skala prioritas kebutuhan adalah daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup yang disusun berdasarkan tingkat urgensinya, dari yang paling dibutuhkan atau sangat mendesak, dapat ditunda pemenuhannya, hingga yang tidak perlu dipenuhi.


Manfaat Menyusun Skala Prioritas


Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah membantu membantu kita dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Adapun manfaat lain dari penyusunan skala prioritas adalah:
  • Pengelolaan keuangan yang dilakukan secara bijak akan membuat setiap kebutuhan yang bersifat urgent dan penting dapat terpenuhi dengan maksimal. 
  • Dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan.
  • Kehidupan lebih teratur, dengan gaya hidup sesuai dengan budget.
  • Mampu merencanakan masa depan dengan lebih baik sehingga cita-cita wealth management tercapai di masa tua nantinya.

Kuadran Skala Prioritas


Matriks Eisenhower merupakan matrik kuadran skala prioritas yang dibuat oleh Dwight D. Eisenhower, mantan. Matriks buatan mantan Presiden Amerika Serikat ini dapat membantumu membuat prioritas kegiatan berdasarkan urgensinya. Berikut adalah matriks kuadran skala prioritas menurut Eisenhower:

Via conceptboard.com



1. Quadrant I Do First 

Kuadran ini berada di bagian kiri paling atas yang berisikan tentang kebutuhan atau tindakan yang mendesak yang harus dilakukan lebih dulu sebab berpengaruh bagi kehidupan dan karier.

Kriteria dari suatu pekerjaan yang penting dan mendesak untuk segera dijalankan adalah kegiatan tersebut mempunyai deadline yang tidak dapat ditunda dan harus selesai sesuai dengan deadline proyek.


2. Quadrant II Do Later  


Aktivitas pada kuadran II ini bersifat jangka panjang yang dapat Anda lakukan nanti kemudian. Buatlah jadwal khusus sebaik mungkin agar kegiatan ini tidak terlewat begitu saja dan dapat berjalan dengan efektif. 

Sebagai contohnya, komitmen untuk berolahraga secara rutin. Buatlah jadwal untuk aktivitas olahraga agar tidak mendesak dan digantikan oleh aktivitas lain sehingga kegiatan ini realistis untuk dilakukan.


3. Qudarant III Delegate

Aktivitas pada kuadran III ini bersifat kurang penting, namun mendesak untuk dilakukan. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini dapat didelegasikan kepada orang lain untuk dapat menyelesaikannya. 

Sebagai contohnya, adalah mengirimkan paket barang/dokumen kepada rekan kerja. Tugas ini dapat didelegasikan kepada ojek online atau kurir kantor. Dengan begitu, tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menganggu aktivitas Anda yang lebih penting untuk segera diselesaikan.


4. Tidak mendesak dan tidak penting

Aktivitas pada kuadran IV ini yaitu aktivitas yang sebaiknya dihindari, karena skala prioritas dari kegiatan ini hampir tidak ada sama sekali. Artinya kegiatan ini tidak berkontribusi terhadap produktivitas kerja, bahkan bisa jadi menghambat kinerja yang seharusnya segera diselesaikan.

Sebagai contohnya, apabila Anda sedang bekerja tiba-tiba ingin membuka media sosial dan terus melakukan scroll untuk kepo-kepo dengan status teman atau ingin mendapatkan informasi gosip terbaru. 

Faktor-faktor Penentu dalam Penyusunan Skala Prioritas

Setiap manusia memiliki skala prioritas kebutuhan yang berbeda, terlebih yang menyangkut masalah keuangan. Adapun faktor-faktor yang perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala priorotas adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat urgensinya, yaitu menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan berdasarkan tingkat kepentingannya.
  2. Pendapatan, yaitu menentukan skala prioritas berdasarkan besarnya jumlah pendapatan yang diterima.
  3. Kesempatan yang dimiliki, yaitu suatu kebutuhan yang hanya dibutuhkan pada saat itu saja dan perlu didahulukan.
  4. Pertimbangan masa depan, yaitu memilih sesuatu yang lebih berguna secara fungsional untuk masa yang akan datang.
  5. Kemampuan diri, yaitu menentukan pilihan berdasarkan kemampuan diri, baik kemampuan materi maupun kemampuan nonmateri.



Cara Menyusun Skala Prioritas


Terdapat 6 hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam menyusun sebuah skala prioritas.

1. Tingkat Urgensi

Sesuai dengan faktor penentu dalam penyusunan skala prioritas kebutuhan yang telah disebutkan di atas. Tingkat urgensi tetap menjadi hal yang pertama diperhatikan saat ingin menyusun skala prioritas. 

Penyusunan skala prioritas yang memperhatikan tingkat urgensi yang ada akan membuat kita mampu untuk memilah kebutuhan mana yang benar-benar urgent dan harus kita dahulukan dalam pemenuhannya.
 

2. Mempertimbangkan Kehidupan di Masa Depan

Sebagai manusia sebaiknya kita memikirkan masa depan kita sendiri dan juga anak-anak kita. Dalam penyusunan skala prioritas, hal ini harus dipersiapkan lebih awal yang sifatnya untuk kebutuhan jangka panjang. Sebagai contoh, berinvestasi dalam jangka panjang melalui pasar modal.
 

3. Melihat Kemampuan Diri

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan saat menyusun skala prioritas adalah dengan melihat kemampuan diri. Sebaik apapun dalam menentukan skala prioritas, namun tidak disertai dengan kemampuan yang memadai maka perencanaan tersebut hanyalah sia-sia. 

Kemampuan diri ini menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat seberapa besar kemampuan kita dalam menetapkan pilihan yang telah ditentukan, baik dari segi keahlian, keuangan, usaha yang akan dilakukan, dan hal lainnya yang terkait dengan pilihan tersebut.


4. Memilih Tempat Belanja yang Tepat

Belanjala di toko yang situasi dan kondisinya sudah familiar, salah satunya kita harus mengetahui di mana toko/minimarket yang yang menawarkan harga yang rendah, namun memiliki kualitas barang yang jempolan.


5. Berbelanja pada Waktu yang Tepat

Membeli barang-barang kebutuhan pada saat yang tepat, di mana harganya mengalami penurunan. Sebagai contoh harga turun atau toko memberikan diskon atau promo saat weekend atau menjelang hari raya.


6. Menentukan Jumlah yang Tepat

Beberlanjalah sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan. Jangan pernah membeli barang melebihi jumlah yang diperlukan.


Nah, demikianlah penjelasan mengenai skala prioritas dan cara menyusunnya agar produktivitas kerja dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Melalui matriks Eisenhower, Anda akan dapat menyusun list pekerjaan dengan baik sehingga tugas-tugas tersebut dapat selesai sesuai dengan deadline yang ada. 

0 Response to "Skala Prioritas: Pengertian, Manfaat, Kuadran, Faktor Penentu, dan Cara Menyusunnya"

Post a Comment