Pengertian House of Quality (HoQ) dan Enam Komponen Tahapan Utamanya

Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode untuk menjaring permintaan dari user melalui Voice Of Customer (VOC) dan kemudian mengaplikasikannya sehingga menjadi sebuah produk dengan fungsi yang baik. Agar QFD ini bisa diterapkan dibutuhkan kerangka kerja yang dinamakan House of Quality (HoQ).

House of Quality (HoQ) digunakan dengan menerjemahkan kebutuhan atau permintaan pelanggan, berdasarkan riset pasar dan benchmarking data, dalam jumlah yang sesuai target yang harus dipenuhi oleh desain produk baru.

Metode HoQ ini didesain untuk membantu perusahaan agar dapat fokus pada karakteristik dari sebuah produk atau layanan yang ada dengan memperhatikan segmentasi pasar dan kebutuhan pengembangan teknologi.

Setiap perusahaan selalu menggunakan data dan informasi untuk membantu dalam proses perencanaan sebuah produk. Metode House of Quality (HoQ) ini menggunakan format matriks untuk menangkap sejumlah isu yang sangat penting untuk proses perencanaan.

Format umum HoQ terdiri dari enam komponen utama, yaitu sebagai berikut :




1.  Customer Needs and Benefits

Bagian pertama dari HoQ adalah Customer Needs and Benefits, atau sering disebut sebagai suara pelanggan (Voice of Customer) dimana perusahaan mendapatkan umpan balik mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan

Tool ini menghasilkan data atau informasi yang terstruktur mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan berdasarkan hasil riset pasar. Data tersebut kemudian diungkapkan dalam bahasa pelanggan dan bersifat kualitatif.

Hal ini penting disampaikan untuk menerjemahkan keinginan masing-masing dari setiap pelanggan ke beberapa nilai nyata. Dengan demikian, pelanggan membeli manfaat dari sebuah produk dan produsen menawarkan fitur.

2. Planning Matrix

Bagian kedua dari HOQ adalah planning matrix. Bagian ini merupakan tempat penentuan sasaran/tujuan produk, didasarkan pada hasil interpretasi tim terhadap data riset pasar.

Riset pasar merupakan tahapan penting dalam perencanaan sebuah produk. Data riset pasar diperoleh dari gabungan antara prioritas-prioritas bisnis perusahaan dengan prioritas-prioritas kebutuhan pelanggan.

Setelah menentukan setiap item prioritas apa yang paling penting bagi pelanggan, perusahaan harus menentukan setiap aspek dari item yang dibutuhkan.

Perusahaan dapat menggunakan data yang diketahui dari riset pasar tersebut untuk mengetahui posisi relatif produk terhadap produk pesaing.

Perencanaan matrix ini mensyaratkan perusahaan untuk mendapatkan tiga tipe informasi sebagai berikut:
  • Data kuantitatif pangsa pasar meliputi tingkat permintaan, penawaran, posisi perusahaan dalam persaingan dan program pemasaran perusahaan.
  • Pengaturan capaian (Goal setting) untuk poduk atau jasa yang akan diluncurkan.
  • Perhitungan untuk pengurutan keinginan dan kebutuhan pelanggan.


3. Technical Response

Bagian ketiga dari HOQ adalah technical response, sering juga disebut Substitute Quality Characteristic (SQCs). Pada bagian ini terjadi proses penerjemahan dari kebutuhan pelanggan (voice of customer) ke dalam bahasa pengembang (voice of developer).

Proses technical response ini akan mencari jawaban dari pertanyaan how (bagaimana) kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Karyawan melakukan brainstorming, yaitu dengan mencari cara-cara yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Tools yang biasa digunakan dalam proses ini diantaranya adalah afinity diagram, fish bone diagram, dan tree diagram.


4. Relationship Matrix

Bagian keempat dari HoQ adalah pengisian bagian matrik hubungan (relationships matrix). Dengan menempatkan keinginan pelanggan (customer needs and benefits) pada badan kiri dan karakteristik teknis pada bagian atas dari HoQ, maka dapat dievaluasi hubungan keduanya secara sistematis.

Fungsi utama dari relationship matrix adalah untuk membangun hubungan antara pelanggan dan ukuran kinerja yang dirancang untuk meningkatkan produk. Pada bagian ini akan dicari hubungan sebab akibat (impact) yang ditimbulkan oleh masing-masing karakteristik teknis terhadap kebutuhan pelanggan dari produk tertentu.

Tahapan ini dilakukan untuk menentukan aspek apa yang perlu diperbaiki untuk melampaui kompetitor. Dengan gambaran pelanggan, perusahaan dapat mulai merumuskan strategi untuk meningkatkan produk mereka.


5.  Technical Correlations

Bagian kelima dari HoQ adalah technical correlations, matriks yang terletak paling atas dan bentuknya menyerupai atap. Tahapan ini dilakukan untuk membantu tim dalam menentukan desain yang mengalami bottleneck, dan menentukan kunci komunikasi diantara para perencana.

Selain itu, matriks ini juga menggambarkan hubungan dan ketergantungan antar karakteristik teknik yang satu dengan karakteristik teknik yang lainnya. Antar elemen karakterisik teknik tersebut, mungkin saling mempengaruhi, baik positif (saling mendukung) ataupun negatif (saling bertentangan).

Dengan melihat direction of improvement dan tiap karakteristik teknis, kemudian didiskusikan dan ditetapkan bersama tim pengembang mengenai tingkat hubungan dari setiap karakteristik teknis.


6. Technical Matrix

Bagian terakhir ini adalah technical matrix dimana perusahaan mengumpulkan tiga jenis data, yaitu sebagai berikut:
  • Technical response priorities, yaitu tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis.
  • Competitive technical benchmarks, yaitu technical benchmarking yang menguraikan informasi mengenai keunggulan technical response dari competitor.
  • Technical targets, yaitu target kinerja karakteristik teknis dari produk yang dikembangkan.

Itulah ulasan mengenai apa itu HoQ dan bagaimana tahapan-tahapannya. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Pengertian House of Quality (HoQ) dan Enam Komponen Tahapan Utamanya"

Post a Comment