Mudah Memahami Apa itu Biaya Overhead Dan Cara Menghitungnya

Biaya overhead adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan di luar biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan produksi. Biaya ini termasuk dalam jenis pengeluaran yang cukup berperan penting demi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Contoh jenis-jenis biaya overhead dari masing-masing perusahaan bisa berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaannya. Antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur memiliki kategori biaya overhead yang berbeda. Misalnya perusahaan manufaktur membeli persediaan bahan baku, biaya tersebut bukan termasuk biaya overhead. Adapun contoh jenis biaya overhead secara umum adalah biaya sewa, utilitas, asuransi, peralatan kantor, dan lainnya.



Manfaat dari Pencatatan Biaya Overhead



Tertib pembukuan keuangan tentu saja mempunyai manfaat tersendiri bagi perusahaan, tak terkecuali pencatatan biaya overhead ini. Berikut ini adalah manfaat yang bisa diambil dari pencatatan biaya overhead perusahaan.

1. Mengawasi Pengeluaran Biaya

Dengan mencatat dan menghitung biaya overhead yang dikeluarkan perusahaan, maka perusahaan dapat menilai apakah rencana pengeluaran sudah efisien atau belum. Perusahaan dapat membandingkan apakah jumlah biaya overhead melebihi biaya operasional lainnya ataukah tidak. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan beberapa penyesuaian dan pengeluaran biaya pun lebih terkontrol.

2. Mengetahui Rincian Alokasi Biaya

Dengan pencatatan biaya overhead, perusahaan akan mengetahui rincian dari masing-masing alokasi dana yang akan dikeluarkan. Selain itu, perusahaan juga akan memiliki perencanaan biaya yang baik terkait dengan alokasi biaya pada periode selanjutnya sehingga pengeluaran berlebih akan mudah untuk dapat dihindari.

3. Menentukan Harga dengan Lebih Tepat

Biaya overhead yang tercatat dengan baik akan mempermudah perusahaan untuk dapat menentukan harga produk yang tepat. Biaya overheard ini termasuk salah satu bagian penting dalam pembukuan, karena biaya ini akan berpengaruh pada kegiatan penjualan perusahaan walaupun secara tidak langsung. Biaya overhead ini dapat merugikan perusahaan apabila penentuan harga jual produk tidak dilakukan dengan tepat, dengan tanpa mempertimbangkan biaya overhead. 


Jenis Kategori Biaya Overhead




Via bizcommunity.com

Untuk mempermudah pencatatannya, berikut ini adalah kategori-kategori biaya overhead dan contohnya:

1. Biaya Overhead Tetap

Jenis kategori pertama biaya overhead adalah biaya overhead yang bersifat tetap dan perusahaan membutuhkannya. Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar biaya overhead tetap ini, tanpa melihat berapa volume penjualan atau keuntungan yang didapatkan.

Berikut di bawah ini beberapa contoh dari biaya overhead tetap adalah:

  • Pembayaran sewa atau utang hipotek.
  • Depresiasi aset tetap (fixed asset) seperti depresiasi mobil dan peralatan kantor.
  • Biaya tenaga kerja untuk manajer, karyawan akuntan, dan lainnya, di luar karyawan yang ditugaskan langsung pada kegiatan produksi.
  • Beban Asuransi atau jaminan kesehatan.
  • Biaya jasa hukum atau konsultan akuntansi.


2. Biaya Overhead Variabel

Jenis kategori biaya overhead yang kedua adalah biaya overhead variabel yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu dalam satu periode akuntansi. Perubahan biaya overhead tersebut tergantung dari volume aktivitas penjualan yang diakibatkan karena adanya promosi, perubahan musim, hingga kebijakan ekonomi di sebuah negara, dan faktor-faktor lainnya.

Contoh biaya overhead variabel adalah:
  • Biaya pemasaran;
  • Biaya telepon;
  • Biaya peralatan alat tulis kantor dan perlengkapannya; dan lain sebagainya

3. Biaya Overhead Semi-Variabel

Biaya overhead semi-variabel ini bersifat lebih fleksibel dibanding dua jenis kategori sebelumnya. Karena fleksibilitasnya ini, suatu biaya overhead semi-variabel bisa terjadi pengeluaran biaya yang bersifat secara tetap, namun di waktu yang lain biaya ini dapat berubah karena adanya faktor eksternal atau kegiatan operasional perusahaan yang meningkat atau menurun.

Contohnya adalah pembelian kertas dan tinta printer. Terkadang, pegawai di sebuah perusahaan harus menggunakan kertas dan tinta printer secara konstan dalam beberapa periode waktu tertentu. Namun, karena pada akhir tahun perusahaan itu harus tutup buku, maka besar kemungkinan pegawai tersebut akan menggunakan kerta dan tinta printer lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Overhead


Berikut ini adalah cara menghitung biaya overhead agar proses produksi bisa berjalan dengan semestinya:

1. Memisahkan Biaya Tidak Langsung

Hal pertama yang harus perusahaan lakukan adalah memisahkan antara biaya langsung dan tidak langsung. 

Cara membedakannya perusahaan dapat melihat dari biaya langsung, merupakan biaya yang langsung terkait dengan proses produksi barang atau jasa yang dilakukan. Jadi, apabila perusahaan menemukan jenis anggaran lain yang tidak termasuk dalam kategori beban tersebut, perusahaan dapat memasukan anggaran tersebut ke dalam kategori biaya tidak langsung atau biaya overheard.


2. Menghitung Persentase Biaya Overhead

Langkah selanjutnya adalah perusahaan menghitung berapa besar pos biaya overhead yang direncanakan oleh perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui persentase tersebut dengan membandingkan biaya tidak langsung dengan keseluruhan biaya langsung perusahaan. 

Persentase ini dapat digunakan perusahaan sebagai bahan evaluasi untuk menilai apakah biaya overhead yang dikeluarkan selama periode tertentu tersebut berlebihan ataukah tidak. 

3. Menghitung Efisiensi Biaya Overhead

Terakhir, perusahaan harus menghitung efisiensi dari biaya overhead ini. Untuk menghitung efisiensi biaya overhead harus dilihat dari dua perbandingan, yaitu:

  • Perbandingan biaya overhead dengan sumber daya yang digunakan. Untuk efisiensi terhadap sumber daya manusia, perusahaan dapat menghitungnya dengan membandingkan total biaya overhead terhadap biaya tenaga kerja keseluruhan, lalu dikalikan dengan 100%. Dari persentase tersebut, perusahaan dapat menilai apakah SDM yang dimiliki terlalu banyak dari yang dibutuhkan ataukah tidak.
  • Perbandingan biaya overhead dengan pendapatan yang masuk pada perusahaan. Untuk efisiensi terhadap pendapatan, perusahaan dapat menghitungnya dengan membandingkan total biaya overhead terhadap pendapatan yang diterima perusahaan, lalu dikalikan 100%. 

Semakin kecil persentase biaya overhead maka pembiayaan yang dilakukan perusahaan semakin baik, karena itu berarti bisnis yang dijalankan perusahaan mengalami keuntungan lebih banyak. Sedangkan jika persentasenya terlalu tinggi, itu berarti perusahaan harus membuat beberapa pemangkasan biaya overhead agar bisa mendapat keuntungan yang diharapkan.


Itulah ulasan mengenai apa itu biaya overhead. Perusahaan sanga penting sekali untuk selalu memonitor biaya overhead. Karena biaya ini berpengaruh pada kegiatan penjualan perusahaan, meskipun secara tidak langsung. Perusahaan dapat mengalami kerugian karena biaya overhead yang tidak dievaluasi dengan baik dan teratur.

0 Response to "Mudah Memahami Apa itu Biaya Overhead Dan Cara Menghitungnya"

Post a Comment