Memahami 4 Perbedaan Danau Dan Waduk Secara Lengkap

Danau dan waduk merupakan dua sumber air yang sering ditemukan di Indonesia. Walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai sumber air baku, tempat hidup berbagai biota air, pengatur dan penyeimbang tata air, pengendali banjir, tempat rekreasi, dan fungsi lainnya, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup kentara.

Antara keduanya, danau dan waduk, memiliki perbedaan mulai dari cara terbentuknya, fungsi, hingga jenisnya. Nah, daripada salah, yuk simak penjelasan perbedaan danau dan waduk secara lebih lengkap di bawah ini.


Danau Toba




Waduk Penjalin, Brebes


4 Perbedaan Danau dan Waduk


Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Di Indonesia, air banyak diperoleh dari danau dan waduk yang tersebar di berbagai wilayah. Meskipun sama-sama merupakan wadah air, namun danau dan waduk memiliki sejumlah perbedaan yang perlu diketahui.


1. Pengertian dan Fakta tentang Danau dan Waduk di Indonesia


Danau adalah kumpulan air yang berada dalam cekungan tertentu yang terbentuk secara alami seperti terjadinya gunung meletus atau meteor jatuh. Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat cekungan tersebut menjadi wadah penampung air secara alami.

Berdasarkan data, Indonesia memiliki total 5.807 sebaran danau , sebanyak 2.038 danau sudah memiliki nama dan sisanya sebanyak 3.769 danau belum memiliki nama. Kategori lain juga disusun berdasarkan ukuran luasan danau yang dibagi menjadi lima, yaitu:

  • Danau sangat kecil,
  • Danau kecil,
  • Danau sedang,
  • Danau besar, dan
  • Danau sangat besar.


Terdapat sebanyak 1.797 danau berukuran sangat kecil dengan luas kurang dari 1 hektare (ha) di Indonesia. Kemudian, ada sebanyak 3.949 danau berukuran kecil seluas 1-1.000 ha, 51 danau berukuran sedang seluas 1.000-10.000 ha, 9 danau berukuran besar seluas 10.000-100.000 ha, dan hanya satu danau yang berukuran sangat besar yaitu Danau Toba di provinsi Sumatra Utara dengan luas lebih dari 100.000 ha.

Danau Toba, yang terletak di Sumatra Utara, merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia. Danau ini memiliki luas sekitar 1.145 km persegi dan kedalaman hingga 450 meter. Danau Toba dikenal sebagai salah satu tempat wisata andalan di Sumatra Utara, dengan beragam aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjungnya.

Danau Maninjau, yang terletak di Sumatra Barat, juga merupakan salah satu danau yang populer di Indonesia. Danau ini memiliki luas sekitar 99,5 km persegi dan kedalaman rata-rata 105 meter dengan kedalaman maksimal 165 m. Danau Maninjau dikenal sebagai tempat wisata yang cocok untuk berkeliling dengan sepeda, hingga menikmati pemandangan indah dari atas bukit.

Danau Ranu Kumbolo, yang terletak di Jawa Timur, merupakan salah satu danau yang unik di Indonesia. Danau ini memiliki luas sekitar 12 ha dan kedalaman hingga 28 meter. Danau Ranu Kumbolo dikenal sebagai tempat wisata yang cocok untuk camping atau berkemah, dengan pemandangan alam yang indah dan udara segar.

Sementara itu, waduk adalah tempat penampungan air yang dibangun melintang sesuai arah sungai dengan tujuan untuk mencapai ketinggian tertentu dan difungsikan untuk berbagai keperluan, seperti dialirkan ke lahan irigasi atau pertanian.

Indonesia memang kaya akan sumber air, dan salah satu buktinya adalah adanya 205 waduk yang tersebar di seluruh negeri ini. Mayoritas dari waduk-waduk ini terdapat di Nusa Tenggara Barat, yang merupakan provinsi dengan jumlah waduk terbanyak. Namun, bukan hanya di Nusa Tenggara Barat saja, beberapa waduk di Indonesia juga telah menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Waduk Jatiluhur yang terletak di Jawa Barat, misalnya, menjadi salah satu waduk terbesar di Asia Tenggara dan telah lama menjadi tempat wisata yang populer. Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah juga merupakan tempat wisata yang menarik karena fasilitas yang ditawarkan seperti wahana air dan spot fotografi yang indah. Namun, waduk tertua yang masih digunakan hingga sekarang adalah Waduk Nglangon yang dibangun pada tahun 1914 sebagai salah satu peninggalan zaman Belanda.


2. Perbedaan Waduk Berdasarkan Asal Terbentuk


Jika dilihat dari asal terbentuknya, perbedaan danau dan waduk sangatlah jelas, di mana danau  terbentuk secara alami yang diakibatkan aktor alam seperti gunung meletus dan curah hujan tinggi sehingga membentuk sebuah wilayah menjadi danau. 

Sementara itu, asal terbentuknya waduk adalah adanya campur tangan manusia. Biasanya, tempat yang kondisinya sesuai akan dikeruk sampai kedalaman yang diinginkan dan diberi bendungan sebagai pembatasnya. 

Bendungan pada waduk tersebut berfungsi untuk menahan air yang terkumpul agar tidak meluap dan membanjiri pemukiman setempat. Pihak Pengelola waduk biasanya akan membuat batas-batas air yang difungsikan sebagai alat pengawas status air. Dengan begitu, apabila air waduk sudah berada di ketinggian waspada, masyarakat biasanya akan dievakuasi agar tidak terkena dampak banjir.


3. Perbedaan Danau dan Waduk Berdasarkan Fungsinya


Danau dan waduk mungkin memiliki kesamaan dalam hal fungsi rekreasi, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penggunaan lainnya. Danau sering dianggap sebagai tempat wisata yang menyediakan berbagai aktivitas seperti memancing, berenang, dan berperahu. Namun, waduk memiliki fungsi yang lebih banyak dan beragam.


Waduk dapat digunakan sebagai tempat budidaya biota laut, seperti ikan dan udang. Hal ini dapat menyediakan sumber protein yang penting bagi masyarakat sekitar. Waduk juga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan dengan menjual produk-produk tersebut di pasar.


Selain itu, waduk juga memiliki fungsi penting sebagai pembangkit listrik tenaga air. Aliran air yang deras dari berbagai sumber air dan terkumpul di waduk dapat menghasilkan energi besar yang dapat digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan listrik dalam jumlah besar. Listrik ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menerangi pemukiman mereka dan menunjang aktivitas sehari-hari.


Perbedaan danau dan waduk juga dapat dilihat dari perannya dalam pengelolaan sumber daya air. Danau hanya digunakan sebagai objek wisata, sementara waduk digunakan untuk berbagai keperluan seperti budidaya biota laut, pembangkit listrik, dan pengelolaan sumber daya air. Ini menunjukkan bahwa waduk memiliki peran yang lebih penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.


4. Perbedaan Danau dan Waduk Berdasarkan Jenisnya

Perbedaan antara danau dan waduk dapat dilihat dari jenis-jenisnya. Waduk dibedakan berdasarkan ukuran, lokasi pembangunan, dan fungsi waduk saat dibangun. Sedangkan danau dibedakan berdasarkan proses pembentukannya.

Waduk dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan lokasinya, yaitu waduk lembah, sisi sungai, dan pelayanan. 

Danau juga memiliki banyak jenis, terutama dilihat dari proses pembentukannya. Beberapa jenis danau yang dikenal adalah tektonik, vulkanik, karst, glasial, dan masih banyak lagi. 

0 Response to "Memahami 4 Perbedaan Danau Dan Waduk Secara Lengkap"

Post a Comment