Tugas dan Tanggung Jawab Lighting Designer, Skill dan Peluang Kerjanya

Lighter designer atau biasanya juga disebut lighter consultant/director merupakan orang di balik layar yang bertanggung jawab terhadap keberfungsian tata cahaya. Biasanya dibutuhkan untuk sebuah acara konser, teater, dan bahkan mendesain pencahayaan sebuah bangunan/rumah.

Meskipun profesi ini merupakan profesi yang jarang diketahui oleh orang awam, gaji dari profesi ini cukuplah besar. Khususnya, ketika digelar acara-acara besar yang menghadirkan tamu/penonton dari seluruh dunia seperti saat opening dan closing ceremony Asian Games 2018.

Tata cahaya memiliki peranan yang sangat krusial guna menciptakan atmosfer dan mood sebuah scene yang megah dan sesuai diharapkan. Oleh karenanya, diperlukan tim lighter designer yang bertanggung jawab untuk hal tersebut.

Di Indonesia sendiri ada beberapa lighting director yang terkenal, misalnya Iskandar Loedin, Iwan Hutapea, dan Yoni Wijaya. Atau untuk seni film, Anda bisa melihat setelah film selesai, coba perhatikan siapakah yang bertugas sebagai lighting designer.




Siapa Itu Lighting Designer?


Lighting designer adalah penata cahaya yang berperan mengatur pencahayaan dalam sebuah konser, film/teater, dekorasi pernikahan, atau bahkan tata cahaya bangunan.

Untuk penggarapan film atau teater, mereka akan bekerja secara langsung dengan sutradara, art director, music director, dan teknisi lampu untuk menghasilkan pencahayaan yang tepat sesuai dengan naskah. Dengan begitu, seorang lighting designer juga perlu membaca dan me-review naskah atau jika sebuah konser maka perlu memahami makna dari lirik-lirik lagu yang dibawakan oleh penyanyi.


Tugas Lighting Designer



Untuk menyuguhkan penampilan panggung yang megah dan memukau, maka seorang lighting designer harus menjalankan tugasnya sebagai berikut:




1. Menentukan apa saja jenis lampu yang dipakai dan berapa jumlahnya supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Setiap jenis lampu memiliki fungsinya masing-masing, sehingga lighting designer harus mampu menempatkan lampu sesuai dengan peruntukkannya agar berfungsi dengan maksimal.


2. Menentukan warna apa saja yang digunakan untuk musik yang akan diputar. Tujuannya tak lain adalah agar pesan dari dialog (jika itu film/teater) atau lirik (jika itu lagu) yang ingin disampaikan artis pada para penontonnya bisa nyampe dan relate.


Sebagai contoh, warna biru itu dapat membuat penonton merasa emosional, sensitif, dan terkadang sedih. Sedangkan warna merah itu bisa memberikan atmosfir semangat dan bahagia.



3. Mengatur arah penyorotan lampu. Misalnya, ketika artis/penyanyi sedang membawakan lagu dengan tempo lambat yang disertai dengan permainan piano maka lampu harus diarahkan ke arah artis dan alat musik yang sedang dimainkan tersebut agar fokus penonton tertuju pada artis.

Contoh lainnya ketika penyanyi membawakan lagu dengan tempo cepat bersama dancer atau penari latar, maka lighting designer harus mampu mengatur bagaimana agar penyanyi tetap menonjol daripada penari latar. Biasanya yang akan dilakukan adalah lampu sorot diarahkan dari atas ke arah penyanyi saja.


Tanggung Jawab Lighting Designer



Meskipun terlihat hanya bertanggung jawab terhadap tata pencahayaan, seorang lighting designer tidak hanya berkutat pada hal tersebut saja. Ada beberapa tanggung jawab lain yang umumnya diemban lighting director yaitu:

  • Berkoordinasi dengan sutradara, art director, music director untuk menghasilkan tampilan yang telah ditentukan.
  • Membuat desain perencanaan tata cahaya untuk konser, film atau teater, atau jika proyek properti maka tata cahaya rumah atau bangunan.
  • Membuat hitungan budget penggunaan energi dan listrik dari lampu yang digunakan.
  • Membuat budget untuk pembelian peralatan pencahayaan yang diperlukan untuk produk.
  • Membuat dan mengatur plot atau alur yang menandakan perubahan dalam pencahayaan sehingga menghasilkan eksekusi yang tepat.si.
  • Memastikan peralatan yang akan digunakan sudah sesuai dan siap untuk digunakan.
  • Mengawasi jalannya proses lighting ketika produksi berjalan.



Keahlian Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Lighting Designer Profesional



Untuk menjadi profesional dalam bidang penata cahaya, maka diperlukan beberapa skill. Mereka harus benar-benar memiliki pengetahuan seputar penggunaan lampu dan cahaya sehingga nantinya mampu menghasilkan mood, atmosfer, dan efek yang diharapkan dan disukai penonton.


Ada beberapa skills yang dibutuhkan oleh seorang lighting designer agar hasil kerjanya tidak mengecewakan, yaitu:

  • Pemahaman tentang jenis-jenis peralatan pencahayaan mulai dari lampu, dimmer, dan lain sebagainya.
  • Memiliki pengetahuan terkait kontrol pencahayaan.
  • Menguasai cara membuat plot desain pencahayaan.
  • Mampu membuat desain teatrikal.
  • Memiliki visi warna yang futuristik dan paham akan teori warna
  • Mempunyai skill komunikasi.
  • Bisa bekerja sama dan kolaborasi
  • Memiliki jiwa kepemimpinan

Baca juga: Cara Memiliki Gaya Kepemimpinan yang Menarik dan Efektif


Peluang Kerja Lighting Designer


Berikut ini adalah beberapa peluang kerja seorang lighting designer:


1. Lighting Designer untuk Cara Pernikahan/Dekorasi Pernikahan



Acara pernikahan yang identik dengan kemewahan dan penuh suka ria membuat profesi ini dibutuhkan. Mereka akan bekerja untuk membuat pencahayaan pada acara penikahan sesuai dengan yang diharapkan pasangan pengantin. Misalnya, ingin menampilkan kesan intimate, sakral, atau glamour.

Lighting designer ini akan mengatur jenis lampu yang akan digunakan. Mereka bekerja agar bagaimana cahaya dapat memberikan atmosfer dan juga pengalaman berbeda untuk para tamu undangan. 


2. Lighting Designer untuk Arsitektur Bangunan dan Dekorasi Interior Bangunan



Seorang lighting designer yang bekerja untuk tata cahaya sebuah bangunan akan mempertimbangkan beberapa hal seperti tinggi ceiling, posisi furniture yang ada, dan spot yang ingin di-highligt sebagai center attention dalam suatu ruangan.

Mereka akan berkoordinasi dengan beberapa divisi lain seperti arsitek, interior design, dan kontraktor. Karena bagaimana pun lighting designer akan mendapatkan konsep gambar kerja dari mereka. Dan untuk faktor keamanan perlu mengetahui detail-detail dari keseluruhan konsep bangunan.


3. Lighting Designer untuk Event Konser



Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tata cahaya pada acara konser sangatlah penting keberadaannya. Peran lighting designer harus mampu mengatur bagaimana lampu dapat menerangi venue dan membantu penyampaian pesan yang ada dalam sebuah lagu.

Sebagai contohnya, untuk jenis lagu mellow atau intimate, biasanya akan digunakan tata cahaya pada venue awalnya gelap dan hanya satu lampu yang menyala mengarah ke penyanyi, kemudian pencahayaan akan disesuaikan dengan pesan dari lirik yang akan disampaikan.


3. Lighting Designer untuk Teater


Hampir seperti halnya tata pencahayaan pada konser, lighting designer mengatur tata cahaya untuk teater dengan memberikan efek visual yang bertujuan mempengaruhi emosi penonton sehingga pesan dapat tersampaikan.

Salah satu hal penting dalam tata cahaya pertunjukan teater adalah warna cahaya harus sesuai dengan emosi pemeran. Ketika pemeran menyampaikan dialognya, maka harus disorot, terlebih pada adegan-adegan penting.


Itulah ulasan mengenai lighting designer, tugas dan tanggung jawab, serta peluang kerja yang bisa digarap. Jika tertarik untuk menjadi seorang lighting designer, maka harus menguasai skill-nya agar hasil produksinya sesuai dengan yang diharapkan.

0 Response to "Tugas dan Tanggung Jawab Lighting Designer, Skill dan Peluang Kerjanya"

Post a Comment