Apa itu Topiary? Ini Karakteristik, Jenis, dan Cara Membuatnya

Topiary adalah salah satu istilah umum dalam dunia tanaman tapi sepertinya masih sangat asing bagi kebanyakan orang. Padahal sebenarnya, tanaman topiary ini minimal pernah Anda lihat satu kali dalam seumur hidup, baik secara langsung maupun dalam bentuk gambar dan video di internet.

Jika ingin tampilan taman di halaman rumah yang lebih aesthetic dan indah, maka mengaplikasikan topiary menjadi salah satu ide menarik untuk dicoba. Meskipun tidak mudah tapi Anda bisa mempelajari bagaimana langkah-langkah membuatnya dan jenis tanaman apa saja yang bisa digunakan.




Apa Itu Tanaman Topiary?


Topiary adalah suatu istilah untuk menyebut praktik memangkas tanaman dan membuatnya memiliki bentuk tertentu yang lebih rapi, indah, atau unik (bisa menjadi bentuk hewan, tanaman menjadi berbentuk kerucut, atau lainnya). Bisa dibilang bahwa topiary ini merupakan seni dalam dunia hortikultura. 


Jika pada zaman dahulu, praktik topiary ini hanya dipraktekkan untuk tanaman di area istana kerajaan dan gedung-gedung penting saja. Namun saat ini sudah banyak diaplikasikan pada berbagai hotel, taman restoran, pusat perbelanjaan, dan juga rumah-rumah hunian.


Karakteristik Tanaman Topiary




Teknik seni topiary rupanya tidak bisa diaplikasikan pada sembarang jenis tanaman. Secara umum, ada dua karakteristik tanaman yang cocok untuk teknik ini yaitu tanaman berdaun lebih dengan ukuran daun yang kecil dan biasanya daun jenis ini ada pada tanaman yang berkayu.


Jenis Tanaman Topiary dan Harganya


Berdasarkan karakteristik di atas, tanaman tidak berkayu dan berdaun lebar seperti pisang tentu tidak dapat digunakan untuk seni topiary. Lantas apa saja jenis tanaman yang ideal? Berikut daftarnya:


1. Syzygium oleana



Syzygium oleana atau disebut juga dengan pucuk merah adalah tanaman berdaun kecil dan lebat yang warna daunnya adalah merah di bagian pucuknya. 

Tanaman hias ini memiliki habitat asli wilayah Asia Tenggara dan termasuk mudah untuk tumbuh. Ciri khas lain dari tanaman ini adalah memiliki banyak cabang dan rapat, karena itu daun-daunnya bisa terlihat rimbun. 

Tanaman ini juga cenderung bisa panjang umur karena tidak mudah terserang penyakit, terlebih jika perawatan yang Anda berikan memang tepat. Anda bisa mendapatkan bibit tanaman ini mulai dari Rp10.000 di pasar tanaman Indonesia.


2. Cemara Kipas




Memiliki nama ilmiah Cupressaceae, pohon cemara kipas adalah jenis tanaman lain yang paling mudah dibentuk dengan teknik topiary garden berkat daunnya yang tumbuh lebat, tegak, dan tinggi. 

Persis seperti namanya, daun dari pohon ini berbentuk seperti kipas dan menjulang tinggi ke atas yang membuatnya sangat cocok untuk dijadikan tanaman pagar. 

Mirip dengan tanaman sebelumnya, cemara kipas juga memiliki habitat asli Asia sehingga bisa tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Saat masih kecil atau bibit, tanaman ini bisa Anda beli sekitar Rp35.000 dengan ketinggian biasanya sudah sekitar 60 cm.


3. Legistrum Kuning



Legistrum Kuning adalah tanaman hias semak yang memiliki daun kecil dengan macam warna pada satu pohon yang sama yaitu kuning dan hijau muda. Tanaman ini termasuk cepat tumbuh dan juga minim perawatan. 

Ciri khas lainnya adalah tahan pada iklim panas dan kuat dengan serangan penyakit serta hama. Bibit tanaman ini termasuk lebih mahal dari dua jenis tanaman topiary sebelumnya yaitu sekitar Rp100.000 untuk yang paling murah.


4. Pacar Cina (Aglaia odorata)


Pacar Cina adalah tanaman perdu dari Asia Tenggara yang bisa tumbuh sampai 6 meter jika mendapat perawatan yang tepat. 

Tanaman ini terlihat rimbun karena bercabang banyak dan berstruktur rapat. Warna daunnya adalah hijau dan memiliki bunga berwarna kuning yang harum. Bibit dari pohon yang konon juga berkhasiat sebagai bahan obat tradisional ini dijual dengan harga mulai dari Rp31.000.



5. Bunga Kertas (Bougenville)



Tanaman ini pada dasarnya memang membutuhkan pemangkasan yang rutin agar cepat tumbuh dan berbunga lebat. Warna bunganya bervariasi mulai dari ungu, orange, putih, dan juga merah. 

Tanaman hias ini adalah salah satu yang populer di Indonesia sejak tahun 90-an dan masih cukup eksis sampai sekarang. Harga bibitnya mulai dari Rp25.000.


6. Asoka Merah (Saraca asoca)




Jika ingin tampilan yang lebih segar maka Anda bisa memilih Asoka Merah yang berdaun hijau tua dan memiliki bunga bunga cantik berwarna merah. 

Tanaman ini berbatang tegak, struktur rantingnya padat, dan ukuran daun serta bunganya sangat mungil. Tanaman ini cocok dengan iklim tropis dan bisa tumbuh sampai sekitar 1 meter. Harga bibitnya sendiri sekitar Rp35.000.


7. Tanaman Boxwood 




Disebut juga dengan Buxus, tanaman ini dijual rata-rata dengan harga mulai dari Rp30.000. Tanaman semak ini paling banyak dipilih untuk teknik topiary karena lebih mudah dibentuk daripada beberapa jenis tanaman sebelumnya, dan bentuk paling umum adalah bulat.


Langkah Membuat Topiary Tanaman



Seni topiary membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi dan tentunya pengalaman serta skill agar hasil akhirnya dapat optimal. Jika Anda mungkin tertarik juga untuk mencoba, berikut adalah langkah-langkah membuatnya:


1. Pilih Bentuk dan Siapkan Alat

Ada banyak sekali bentuk tanaman topiary yang bisa Anda pilih dan inspirasinya bisa Anda temukan di internet. 

Bentuknya bisa bulat (yang paling mudah dibuat), bentuk kerucut, seperti catur, atau juga hewan dan 3D (membutuhkan skill yang mumpuni karena paling sulit). Alat yang dibutuhkan termasuk gunting tanaman dan kawat kecil yang bisa didapat dari toko bangunan.

2. Bingkai

Jika Anda sudah membeli jenis tanaman yang sesuai selera dan menyiapkan alat, selanjutnya Anda bisa membuat frame dari kawat dengan bentuk sesuai inspirasi Anda tadi dan dengan tanaman berada di dalam frame. 

Jadi nantinya bibit tanaman bisa tumbuh mirip dengan bentuk yang sudah Anda pilih, namun dalam hal ini tetap membutuhkan pemangkasan agar bentuknya lebih jelas dan rapi.

3. Pangkas

Selain teknik bingkai yang lebih cocok untuk pemula, Anda juga bisa terapkan teknik pangkas ketika tanaman sudah tumbuh tinggi dan daunnya lebat. Disarankan untuk melakukan pemotongan saat musim panas, jangan saat tanaman mengalami masa gugur yang biasanya di musim hujan.


Kesimpulannya, topiary adalah seni pemangkasan tanaman yang membutuhkan skill dan banyak latihan. Tanaman yang digunakan harus berdaun lebat dengan ukuran daun kecil dan cabangnya berkayu. Tanaman topiary sendiri bisa menjadi salah satu penghias di taman rumah maupun area publik lainnya.

0 Response to "Apa itu Topiary? Ini Karakteristik, Jenis, dan Cara Membuatnya"

Post a Comment