Jenis dan Cara Penggunaan Tower Crane

Alat berat yang sering digunakan untuk pengerjaan proyek bangunan bertingkat adalah Tower Crane (TC). Alat ini memiliki fungsi sebagai alat pemindah material (material handling equipment) baik secara vertikal maupun horizontal. 

Tower crane banyak dipilih sebagai alat berat konstruksi dikarenakan ketinggiannya yang dapat disesuaikan dengan tinggi bangunan dan juga memiliki jangkauan yang luas sehingga dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan. 



Pengadaan tower crane ini mutlak diperlukan untuk pelaksanaan proyek besar, seperti mall, apartemen, dan lain sebagainya. Dengan penggunaan tower crane ini diharapkan pelaksanaan proyek konstruksi bangunan dapat selesai lebih cepat. 

Berikut di bawah ini akan kami ulas mengenai jenis tower crane, bagian komponennya, cara memilih dan mengoperasikan tower crane, serta tata letak yang efektif untuk tower crane.


Apa itu Tower Crane?


Tower Crane (TC) adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindah material atau muatan baik secara vertikal maupun dengan gerak kearah horizontal. Mekanisme kerjanya dengan prinsip kerja tali untuk menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan.

Puncak tiang dari tower crane terdiri dari rotation boom and winch yang berfungsi untuk menarik muatan ke atas atau ke bawah. Dan spesialnya lagi winch tersebut dapat bergerak maju mundur sepanjang boom. Winch dapat berputar 360 derajat dari boom tower crane.


Bagian-bagian Tower Crane


Bagian dari Tower Crane adalah :

  1. Mast atau tiang utama, yaitu tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar.
  2. Jib atau boom, yaitu lengan tower crane yang terdiri dari susunan rangka besi. Panjang susunan rangka jib tersebut menentukan jangkauan horizontal tower crane yang dapat dicapai.
  3. Counter jib, yaitu komponen tower crane yang berfungsi untuk menyeimbangkan bagian jib (boom). Dengan dilengkapi komponen ini, tower crane dan tie bar dapat bergerak seimbang.
  4. Trolley, yaitu alat yang berfungsi untuk menggeser muatan sepanjang jib. Trolley dilengkapi dengan hook atau kait yang dapat bergerak secara vertikal untuk mengangkat material.
  5. Hoist, yaitu bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat menurunkan dan mengangkat.
  6. Seling, yaitu kabel atau kawat baja dan bagian dari hoist. Seling ini bisa diubah-ubah diameternya sesuai dengan kebutuhan pemakaian dan dapat juga ditambahkan (double-seling), tergantung pada kebutuhan di lapangan. 


Jenis- jenis Tower Crane


Jenis Tower Crane yang sering digunakan adalah free-standing tower crane dan tied-in tower crane, berikut ini adalah penjelasan keduanya:

1. Free standing Tower Crane



Free standing tower crane ini didirikan di luar bangunan, dengan tanpa diikatkan pada struktur bangunan. Kelebihannya waktu untuk pemasangan dan pembongkaran tower crane jenis lebih cepat dibandingkan dengan tied-in tower crane. 

Badan Tower crane ini berdiri dan diangker di atas pondasi yang telah direncanakan. Penggunaan free standing tower crane ini dibatasi hingga pada ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah.

2. Tied-in Tower Crane



Apabila ketinggian konstruksi bangunan mencapai 100 meter lebih di atas permukaan tanah, maka struktur tower crane harus diikat pada struktur bangunan. Ikatan dilakukan pada titik ketinggian tertentu dengan menggunakan besi baja. Pengikatan ini bertujuan untuk mengurangi panjang tekuk dari struktur tower crane akibat adanya terpaan atau beban angin yang mengenai struktur crane.

Contoh ikatannya seperti pada gambar di bawah ini:

Besi Baja Pengikat Struktur Tower Beton




Cara Memilih dan Menggunakan Tower Crane

Dalam penggunaannya, tidak jarang tower crane ini sering timbul masalah sehingga menurunkan tingkat produktifitas dari kerja alat tersebut. Sehingga dibutuhkan ketelitian saat memilih alat berat jenis ini, meskipun memang sangat sulit menemukan kondisi alat 100% baik.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang perlu kamu pertimbangkan ketika akan memilih tower crane baik itu ketika mau menyewa atau membelinya:

  1. Perhatikan spesifikasi alatnya, termasuk letak beban maksimum pada jangkauan jib.
  2. Pertimbangkan kondisi proyek yang akan kamu kerjakan, seperti luas area proyek, ketinggian bangunan, luas bangunan dan karakteristik material yang akan diangkut oleh Tower crane. 
Sementara itu berikut ini adalah cara penggunaan tower crane yang efektif:

Tower crane dapat mengangkat berbagai jenis material. Material konstruksi yang biasanya dipindahkan untuk pekerjaan bangunan bertingkat seperti multiplex dan besi beton. 

Pertama kali project manager membuat jadwal pemindahan material. Material-material tersebut sebelumnya sudah disiapkan pada tempat-tempat tertentu, seperti di sebuah workshop. Selanjutnya operator akan mengoperasikan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat tersebut. 

Tower crane juga digunakan sebagai alat untuk pengecoran kolom, balok dan pelat lantai. Sehingga penggunaannya diperlukan kehatian-hatian agar campuran adonan beton dapat tetap sasaran.

Operator tower crane dapat mengoperasikan alat berat ini sesuai dengan instruksi dari project manager, mulai dari mengangkat muatan material (lifting), menggeser material (trolleying), menahan muatan yang diangkut untuk berada tetap di atas, dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling). 

Sementara itu, untuk kapasitas muatan tower crane memiliki batasan beban maksimum yang tergantung dari beberapa faktor. Jika tower crane mengangkut material melebihi kapasitasnya, maka akan berisiko terjadinya jungkir. 

Oleh karenanya, ukuran dan berat material yang diangkut harus mengikuti ketentuan dan perlu memperhatikan faktor-faktor seperti berikut ini :
  • Pengaruh kekuatan atau beban angin di lokasi areal pekerjaan terhadap alat tower crane
  • Ayunan beban pada saat muatan material dipindahkan
  • Kecepatan pemindahan material
  • Kemampuan pengereman mesin saat pergerakannya

Tata Letak yang Efektif untuk Tower Crane


Penentuan tata letak alat berat tower crane ini bertujuan untuk mendapatkan susunan yang paling efektif sehingga keamanan dan kenyamanan kerja bagi para pekerja terjamin. 

Berikut ini adalah tata letak tower crane yang paling baik dan efektif:

  • Penempatan tower crane harus dapat menjangkau seluruh area bangunan yang dikerjakan.
  • Lokasi penempatan tower crane sebaiknya menyediakan lahan bebas minimal selebar 10 meter untuk areal pemasangan dan pembongkaran, serta menjadi jalur keluar masuknya kendaraan mobil crane.
  • Tower crane tidak boleh didirikan di atas fasilitas lain, seperti septic tank, jembatan, dan tandon. 

Adapun tata letak tower crane yang sebaiknya dihindari adalah:

  • Peletakan alat tower crane tersebut tidak bisa menjangkau keseluruh bangunan.
  • Penempatan tower crane yang mengabaikan space (ruang) untuk keluar masuknya kendaraan pengangkut material sehingga dapat menghambat proses pekerjaan.
  • Penempatan tower crane yang tidak mempertimbangkan lokasi ditempatkannya material sehingga kinerja tower crane tidak efektif.
Itulah ulasan mengenai apa itu tower crane, jenis-jenisnya, dan cara menggunakan tower crane yang efektif. Penggunaan tower crane yang benar dengan didukung oleh kemampuan operator sangat berpengaruh terhadap produktifitas alat ini. Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap kecepatan durasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.

0 Response to "Jenis dan Cara Penggunaan Tower Crane"

Post a Comment