9 Tips Memilih Bata Ringan agar Proyek Bangunan Berkualitas

Perkembangan material bahan bangunan semakin maju seiring dengan tuntutan kebutuhan dalam memudahkan pengerjaan, memberikan efek kenyamanan, dan menurunkan biaya yang berlebih, serta memberikan kualitas mutu yang lebih terjamin. 

Munculnya teknologi bata ringan sebagai material dinding, cukup memberikan dampak positif bagi masyarakat pada umumnya dan dunia konstruksi khususnya.

 Keunggulan bata ringan adalah menawarkan kemudahan saat pelaksanaan proyek konstruksi, kecepatan pemasangan, serta kerapian dalam membangun dinding bangunan. Lalu, bagaimana tips memilih bata ringan agar bisa sesuai dengan harapan?

Memilih bata ringan yang seperti apa yang akan dipakai, akan memiliki dampak yang cukup besar pada perencanaan jadwal dan biaya proyek. Kamu harus lebih berhati-hati dalam memilih bata ringan. Sebab sekarang ini banyak terjadi kasus pemalsuan bata ringan ini. 

Banyak hebel yang beredar di pasaran yang non standar atau KW 2 alias gagal produksi, namun tetap dijual. Agar kamu tidak tertipu coba simak tips memilih bata ringan berikut ini :



1. Pilih Bata Ringan AAC


Dinding merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah bangunan konstruksi. Dinding yang paling disukai oleh masyarakat adalah “masonry wall” yang menggunakan material bata, semen, dan pasir. Nah, jenis pasir pun bermacam-macam. Termasuk bahan yang digunakan untuk pembuatan bata ringan ini. Gunakanlah bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete).

Kenapa kami lebih menyarankan bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete), kenapa tidak Bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete) saja?

Alasanya hanya pada pasir yang digunakan, biasanya bata ringan CLC ini menggunakan material pasir biasa atau pasir kali, sedangkan AAC bahan baku pasir yang digunakan adalah pasir kuarsa atau pasir silika. Itulah yang menyebabkan kualitas berbeda.


2. Pilih Bata Ringan yang Memiliki Sertifikat SNI atau Internasional

Agar kualitas bata ringan terjaga harus melewati tahapan uji laboratorium, berupa uji kekuatan tekanan dan uji ketahanan cuaca sehingga tercipta bata ringan yang aman dan terjamin. Sebelum membeli, coba tanyakan pada penjualnya apakah sudah ada sertifikatnya atau tidak pada setiap merek bata ringan yang dijual?


3. Coba Tusuk Bata Ringan Menggunakan Paku

Bata ringan yang berkualitas sudah bisa dipastikan sudah lolos uji lab dalam segi kekuatannya. Langkah mudah mengeceknya bagi orang awam yaitu dengan cara tusuk bata ringan menggunakan paku, produk bata ringan yang bagus itu keras dan susah untuk ditembus.


4. Pilih Bata Ringan yang Memiliki Warna Putih Bersih

Bata ringan yang bagus itu terlihat dari penampakan warna luar yaitu putih, bukan berwarna abu-abu. Proses pengeringan yang baik menjadikan bata ringan matang sempurna dan berwarna putih.

5. Harga lebih mahal

Pemilihan bahan material bangunan untuk suatu proyek jasa konstruksi biasanya sangat dipengaruhi dari anggaran dana yang telah tersedia. Pernahkah kamu mendengar istilah "ada harga, ada rupa". 

Ternyata ada betulnya juga sih, lebih baik keluar uang lebih banyak untuk pengoptimalan kualitas hasil pryoyek konstruksi daripada beli sesuatu murah kemudian baru sebentar dipakai, sudah rusak.

Faktor yang menyebabkan harga lebih mahal tentu saja material yang digunakan berbeda.

6. Pilih Ukuran yang Presisi

Ukuran bata ringan standar adalah memiliki panjang 60 cm, tinggi 20 cm sedangkan untuk tebal bervariasi, umumnya 7,5 cm atau 10 cm. Berikut ukuran umum :

- Standar

  • 60 x 20 x 7,5 cm
  • 60 x 20 x 10 cm
  • 60 x 20 x 12,5 cm
  • 60 x 20 x 17,5 cm
  • 60 x 20 x 20 cm

- Jumbo

  • 60 x 40 x 7,5 cm
  • 60 x 40 x 10 cm
  • 60 x 40 x 12,5 cm
  • 60 x 40 x 17,5 cm
  • 60 x 40 x 20 cm

Jadi jika anda ditawarin hebel dengan ukuran yang tidak seperti di atas, dapat dipastikan itu adalah bata ringan recutting.

Setelah mengetahui ukuran standar bata ringan ini, kamu akan lebih mudah untuk menghitung kebutuhan bata ringan untuk proyek yang akan dikerjakan. Hitung juga 1 kubik bata ringan bisa isi berapa.

7. Tes Masukan Ke dalam Air

Salah satu kelebihan bata ringan adalah mengapung, jadi jika dimasukan ke air akan terapung. Itu dikarenakan bata ringan sedikit menyerap air jadi tidak rembes disebabkan proses kimia saat proses produksi.

Lain halnya dengan bata merah atau batako yang jelas akan tenggelam.

8. Bobot yang Ringan

Mengapa dinamakan bata ringan? Bata ringan memiliki massa yang lebih ringan dari bata merah konvensional karena bata ringan memiliki banyak pori-pori yang sengaja dibuat. Jadi, jika kamu mendapati hebel kok berat maka kamu perlu waspada, jangan-jangan itu barang tiruan.

9. Pilih Merek Bata Ringan yang Berkualitas

Memilih produk yang berkualitas bisa dikatakan adalah hemat di dalam "pemborosan". Sudah hal yang umum jika pingin mendapatkan kualitas bagus, maka harga yang lebih tinggi pasti kualitasnya bagus. Begitu juga dengan bata ringan, pilihlah merek yang bagus untuk kualitas bangunan yang bagus, meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan merek yang lain.

Penentuan keputusan pada sebuah proyek mengenai pemilihan merek bata ringan yang mana yang akan dipakai, akan memiliki dampak yang cukup besar pada hasil dan biaya proyek yang mana mutu konstruksi harus terus terjaga sepanjang siklus proyek berlangsung.

Demikian lah tips cara memilih bata ringan, intinya telitilah sebelum membeli agar tidak menyesal di akhir. Perbanyak minta rekomendasi kepada teman juga bisa kamu lakukan untuk memilih toko bata ringan yang terpercaya.

0 Response to "9 Tips Memilih Bata Ringan agar Proyek Bangunan Berkualitas"

Post a Comment