Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana kembali mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pompa air sebagai penanggulangan banjir pada APBD 2016 karena tahun ini banyak lelang yang gagal.
Baca Juga : 30 Rekanan Lelang Pengadaan Pompa DKI Tidak Mengajukan SPH Karena Dolar, Lelang Dibatalkan
Sepert yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (29/10) di Balai Kota Jakpus, Pengadaan Pompa air antibanjir akan dianggarkan kembali untuk tahun depan, yakni di APBD 2016. Karena pengadaan lelang pengadaan pompa air pada tahun ini banyak yang gagal akibat imbas dari peningkatan nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah.
Gubernur akan meminta perusahaan atau pihak-pihak swasta berpartisipasi dalam penanggulangan permasalahan banjir di wilayah ibu kota. Salah satunya melalui Pompa Antibanjir yang berfungsi untuk menghadapi ancaman banjir.
"Kami juga mau minta bantuan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk pengadaan pompa sehingga kalau-kalau terjadi bencana banjir dalam waktu dekat masih bisa kami atasi," ujar Basuki.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto menuturkan lelang pengadaan pompa air tahun ini mengalami kegagalan karena hingga Oktober, sejumlah 30 vendor yang sudah mendaftarkan diri untuk ikut lelang tidak kunjung mengajukan surat penawaran harga (SPH) di sistem LPSE.
Tri menambahkan, tanpa adanya surat penawaran harga dari para peserta lelang pengadaan pompa air, maka proses lelang tidak dapat dilaksanakan. Jadi, kegagalan ini karena belum ada vendor atau rekanan yang mengajukan penawaran harga.
Dia menyebutkan salah satu rencana pengadaan yang gagal lelang adalah delapan unit pompa air untuk tiga rumah pompa di Jakarta Utara yang sering mengalami banir dengan nilai Rp58,4 miliar, sebagai berikut :
- Empat unit di rumah pompa Artha Gading,
- Dua unit di rumah pompa Kali Betik,
- Dua unit di rumah pompa Kampung Sepatan, Cilincing.
0 Response to "Pemprov DKI Anggarkan Lagi Pengadaan Pompa Antibanjir di APBD 2016"
Post a Comment